Menpora Pede PT Liga Indonesia Mau Didikte Tim Transisi
A
A
A
JAKARTA - Menteri Pemuda dan Olah raga (Menpora) RI, Imam Nahrawi optimis Tim Transisi yang baru diumumkan nama-namanya pada Jumat (8/5/2015) akan menjalankan kompetisi QNB League 2015 bersama PT Liga Indonesia. Tapi, semuanya diserahkan pada PT Liga apakah mau menerima atau tidak tawaran Imam tersebut.
"Besok (Sabtu (9/5/2015), tanggal terakhir bagi PT Liga Indonesia untuk menjawab secara tegas, tanpa intervensi, apakah bersedia atau tidak menjalankan kompetisi sepak bola," kata Imam.
Lebih jauh Imam mengatakaan pihaknya tidak takut dengan ancaman Federasi Sepak Bola Internasional (FIFA) yang mengancam akan mencoret Indonesia dari panggung internasional. Katanya, untuk masalah itu Kemenpora telah menyiapkan "tim loby" "Setelah ini terbentuk, kami akan segera kirim tim kecil untuk pergi menemui FIFA," tuturnya.
Kepala Komunikasi Publik Kemenpora, Gatot Dewa Broto menjelaskan, tim itu nantinya bertugas memberikan pemahaman cover both side (berimbang) kepada FIFA terkait kondisi sepak bola nasional. "Tim akan memberikan potret yang utuh kepada FIFA, supaya mereka melihat kondisi sepak bola di Indonesia yang sebenarnya. Selama ini informasi yang FIFA dapat berat sebelah," kata gatot.
"Besok (Sabtu (9/5/2015), tanggal terakhir bagi PT Liga Indonesia untuk menjawab secara tegas, tanpa intervensi, apakah bersedia atau tidak menjalankan kompetisi sepak bola," kata Imam.
Lebih jauh Imam mengatakaan pihaknya tidak takut dengan ancaman Federasi Sepak Bola Internasional (FIFA) yang mengancam akan mencoret Indonesia dari panggung internasional. Katanya, untuk masalah itu Kemenpora telah menyiapkan "tim loby" "Setelah ini terbentuk, kami akan segera kirim tim kecil untuk pergi menemui FIFA," tuturnya.
Kepala Komunikasi Publik Kemenpora, Gatot Dewa Broto menjelaskan, tim itu nantinya bertugas memberikan pemahaman cover both side (berimbang) kepada FIFA terkait kondisi sepak bola nasional. "Tim akan memberikan potret yang utuh kepada FIFA, supaya mereka melihat kondisi sepak bola di Indonesia yang sebenarnya. Selama ini informasi yang FIFA dapat berat sebelah," kata gatot.
(bbk)