Satu Kaki Ke Final
A
A
A
SEVILLA - Aleix Vidal membuka peluang Sevilla mempertahankan trofi Liga Europa. Dua golnya mengantarkan Los Nervionenses, julukan Sevillas, melumat Fiorentina 3-0 pada leg pertama babak semifinal.
Vidal menjadi kunci sukses Sevilla di Estadio Ramon Sanchez Pizjuan, dini hari kemarin. Gelandang serang berusia 25 tahun itu mencetak dua gol pembuka pada menit ke-17 dan 52 serta merancang gol Kevin Gameiro pada menit ke-75. Hasil ini membuat tim asuhan Unai Emery itu menempatkan satu kaki ke final.
Sevilla hanya perlu hasil imbang pada legkedua di Stadio Artemio Franchi, 15 Mei, untuk mengamankan tiket ke final. Bahkan, wakil Spanyol itu tetap lolos walau kalah 0-2. Sevilla baru akan tersingkir jika tumbang 0-4. Intinya, hampir mustahil menjegal mereka. Meski diuntungkan, Emery menegaskan timnya tidak akan bermain aman pada legkedua.
Sevilla bakal berupaya meraih kemenangan demi menjaga momentum. Dia ingin para pemain termotivasi untuk tampil lebih bagus lagi di partai puncak. Apalagi, rekor pribadi bakal terukir jika tampil sebagai juara.
“Selanjutnya, kami harus bermain di Florence. Kami bisa menang di sana dan tidak kebobolan. Pengalaman membantu kami berkembang di Eropa. Hasil musim lalu dengan Valencia (di semifinal) membantu kami mempersiapkan diri lebih baik menjalani legkedua. Semuanya akan bergantung kesiapan kami,” sebut Emery, dilansir Reuters.
Sevilla berpeluang menjadi klub paling banyak menjuarai Liga Europa. Mereka saat ini baru tiga kali menang pada 2006, 2007, dan 2014. Pencapaian itu menyamai Juventus, Inter Milan, dan Liverpool. Jika nanti lolos ke final dan tampil sebagai kampiun, Sevilla dua kali membukukan back-to-back. Itu sangat mungkin terlaksana.
Takhta Liga Europa musim ini berpeluang direbut Fernando Navarro dkk jika lolos ke final. Sevilla selalu jadi juara setiap kali sampai ke fase penentu perebutan gelar kompetisi level dua Benua Biru itu alias tidak pernah jadi runner-up. “Ini masih belum selesai. Selanjutnya, kami yang menjadi tamu. Kami tahu Fiorentina bisa menciptakan peluang sebanyak yang kami buat pada pertandingan ini. Karena itu, lini belakang kami harus waspada,” ucap Emery.
Komentar serupa diutarakan Pelatih Fiorentina Vincenzo Montella. Meski kecewa melihat tim besutannya tertinggal tiga gol dari Sevilla, dia yakin timnya masih bisa membalikkan keadaan. Montella tidak menampik akan sangat sulit membalikkan defisit tiga gol. Tapi, menurutnya, itu bukan hal yang mustahil.
“Walau kalah, secara permainan kami berimbang dengan Sevilla. Itu berarti kami masih punya peluang bertarung sampai akhir pada pertemuan berikutnya. Saya yakin kami bisa membalikkan keadaan dan itu mungkin saja. Jika mereka bisa mencetak tiga gol, mengapa kami tidak bisa?” cetus Montella.
Sayang, ucapan Montella tidak didukung fakta. Catatan kandang La Viola musim ini kurang bagus, baru dua kali menang dari lima partai terbaru. Selebihnya, mereka dihajar Juventus (0-3), Hellas Verona (0-1), dan Cagliari (1-3). Fiorentina pun sangat jarang menang 3-0, apalagi sampai 4-0 saat menjadi tuan rumah.
M mirza
Vidal menjadi kunci sukses Sevilla di Estadio Ramon Sanchez Pizjuan, dini hari kemarin. Gelandang serang berusia 25 tahun itu mencetak dua gol pembuka pada menit ke-17 dan 52 serta merancang gol Kevin Gameiro pada menit ke-75. Hasil ini membuat tim asuhan Unai Emery itu menempatkan satu kaki ke final.
Sevilla hanya perlu hasil imbang pada legkedua di Stadio Artemio Franchi, 15 Mei, untuk mengamankan tiket ke final. Bahkan, wakil Spanyol itu tetap lolos walau kalah 0-2. Sevilla baru akan tersingkir jika tumbang 0-4. Intinya, hampir mustahil menjegal mereka. Meski diuntungkan, Emery menegaskan timnya tidak akan bermain aman pada legkedua.
Sevilla bakal berupaya meraih kemenangan demi menjaga momentum. Dia ingin para pemain termotivasi untuk tampil lebih bagus lagi di partai puncak. Apalagi, rekor pribadi bakal terukir jika tampil sebagai juara.
“Selanjutnya, kami harus bermain di Florence. Kami bisa menang di sana dan tidak kebobolan. Pengalaman membantu kami berkembang di Eropa. Hasil musim lalu dengan Valencia (di semifinal) membantu kami mempersiapkan diri lebih baik menjalani legkedua. Semuanya akan bergantung kesiapan kami,” sebut Emery, dilansir Reuters.
Sevilla berpeluang menjadi klub paling banyak menjuarai Liga Europa. Mereka saat ini baru tiga kali menang pada 2006, 2007, dan 2014. Pencapaian itu menyamai Juventus, Inter Milan, dan Liverpool. Jika nanti lolos ke final dan tampil sebagai kampiun, Sevilla dua kali membukukan back-to-back. Itu sangat mungkin terlaksana.
Takhta Liga Europa musim ini berpeluang direbut Fernando Navarro dkk jika lolos ke final. Sevilla selalu jadi juara setiap kali sampai ke fase penentu perebutan gelar kompetisi level dua Benua Biru itu alias tidak pernah jadi runner-up. “Ini masih belum selesai. Selanjutnya, kami yang menjadi tamu. Kami tahu Fiorentina bisa menciptakan peluang sebanyak yang kami buat pada pertandingan ini. Karena itu, lini belakang kami harus waspada,” ucap Emery.
Komentar serupa diutarakan Pelatih Fiorentina Vincenzo Montella. Meski kecewa melihat tim besutannya tertinggal tiga gol dari Sevilla, dia yakin timnya masih bisa membalikkan keadaan. Montella tidak menampik akan sangat sulit membalikkan defisit tiga gol. Tapi, menurutnya, itu bukan hal yang mustahil.
“Walau kalah, secara permainan kami berimbang dengan Sevilla. Itu berarti kami masih punya peluang bertarung sampai akhir pada pertemuan berikutnya. Saya yakin kami bisa membalikkan keadaan dan itu mungkin saja. Jika mereka bisa mencetak tiga gol, mengapa kami tidak bisa?” cetus Montella.
Sayang, ucapan Montella tidak didukung fakta. Catatan kandang La Viola musim ini kurang bagus, baru dua kali menang dari lima partai terbaru. Selebihnya, mereka dihajar Juventus (0-3), Hellas Verona (0-1), dan Cagliari (1-3). Fiorentina pun sangat jarang menang 3-0, apalagi sampai 4-0 saat menjadi tuan rumah.
M mirza
(bbg)