Cegah Terulangnya Tragedi Kanjuruhan, Erick Thohir Bentuk Komite Ad Hoc Suporter
Sabtu, 18 Februari 2023 - 16:28 WIB
JAKARTA - Ketua Umum (Ketum) PSSI , Erick Thohir menyebut tragedi Kanjuruhan tahun lalu masih mungkin terulang. Itu sebabnya dia dan jajaran Exco membentuk Komite Ad Hoc untuk suporter demi pencegahan.
Komite itu terbentuk dalam rapat Exco PSSI, Sabtu (18/2/2023) di GBK Arena. Pembentukan ini juga merupakan respons dari kerusuhan suporter di laga PSIS Semarang vs Persis Solo pada lanjutan Liga 1 2022/2023 di Stadion Jatidiri, Semarang, Jumat (17/2/2023).
Tujuan dari pembentukan komite ini demi memperlancar transformasi sepak bola Indonesia. Nantinya, diharapkan setiap permasalahan suporter bisa diatasi sesuai hukumnya.
“Peristiwa Kanjuruhan bisa bukan yang terakhir, bisa ada lagi. Contohnya kemarin. Tapi tentu ini yang harus kita investigasi, tidak menyalahkan siapa-siapa baru nanti rule of the gamenya, penegakan hukumnya,” ucap Erick kepada awak media.
“Nah ini yang sama sama kita bahas, kenapa perlu ada komite Adhoc suporter. Bukan berarti menyalahkan suporter, tapi perlindungan suporter seperti tadi,” lanjutnya.
Selain itu, Komite Ad Hoc ini sesuai dengan surat FIFA soal pembinaan suporter. Status komite ini adalah sementara, di luar 14 komite yang sesuai statuta FIFA.
Namun, Erick merasa komite ini tak bisa berjalan lancar bila tanpa dukungan suporter itu sendiri. Dia berharap suporter turut serta dalam perbaikan sepak bola Indonesia.
“Surat FIFA yang dikirimkan kepada tentu kita semua waktu itu, salah satunya pun ada bicara suporter. Kita harus memastikan suporter bisa pulang ke rumah dengan selamat,”
“Tetapi kita juga mengetuk hati para suporter kalau transformasi sepak bola kita mau bagus mereka pun harus menjadi bagian yang bertanggung jawab untuk perbaikan sepak bola indonesia,” lanjutnya.
Termasuk Ad Hoc suporter, terdapat 3 komite Ad Hoc yang dibentuk dari rapat Exco kedua ini. Ada juga Ad Hoc Infrastruktur dan Badan Tim Nasional (BTN).
Komite itu terbentuk dalam rapat Exco PSSI, Sabtu (18/2/2023) di GBK Arena. Pembentukan ini juga merupakan respons dari kerusuhan suporter di laga PSIS Semarang vs Persis Solo pada lanjutan Liga 1 2022/2023 di Stadion Jatidiri, Semarang, Jumat (17/2/2023).
Tujuan dari pembentukan komite ini demi memperlancar transformasi sepak bola Indonesia. Nantinya, diharapkan setiap permasalahan suporter bisa diatasi sesuai hukumnya.
“Peristiwa Kanjuruhan bisa bukan yang terakhir, bisa ada lagi. Contohnya kemarin. Tapi tentu ini yang harus kita investigasi, tidak menyalahkan siapa-siapa baru nanti rule of the gamenya, penegakan hukumnya,” ucap Erick kepada awak media.
“Nah ini yang sama sama kita bahas, kenapa perlu ada komite Adhoc suporter. Bukan berarti menyalahkan suporter, tapi perlindungan suporter seperti tadi,” lanjutnya.
Selain itu, Komite Ad Hoc ini sesuai dengan surat FIFA soal pembinaan suporter. Status komite ini adalah sementara, di luar 14 komite yang sesuai statuta FIFA.
Namun, Erick merasa komite ini tak bisa berjalan lancar bila tanpa dukungan suporter itu sendiri. Dia berharap suporter turut serta dalam perbaikan sepak bola Indonesia.
“Surat FIFA yang dikirimkan kepada tentu kita semua waktu itu, salah satunya pun ada bicara suporter. Kita harus memastikan suporter bisa pulang ke rumah dengan selamat,”
“Tetapi kita juga mengetuk hati para suporter kalau transformasi sepak bola kita mau bagus mereka pun harus menjadi bagian yang bertanggung jawab untuk perbaikan sepak bola indonesia,” lanjutnya.
Termasuk Ad Hoc suporter, terdapat 3 komite Ad Hoc yang dibentuk dari rapat Exco kedua ini. Ada juga Ad Hoc Infrastruktur dan Badan Tim Nasional (BTN).
(mirz)
tulis komentar anda