Paguyuban Suporter Timnas Minta Kejujuran PSSI Soal Pembatalan Tuan Rumah Piala Dunia U-20
Sabtu, 01 April 2023 - 14:00 WIB
"Kalau lita lihat, Indonesia sebenarnya tidak siap untuk menjadi tuan rumah. Karena untuk menggelar acara itu memerlukan stadion yang memadai," ucapnya.
Dari beberapa stadion yang telah disiapkan, kata Indro, hanya empat stadion yang dinyatakan layak. Perbaikan yang dilakukan membutuhkan waktu lebih lama.
"Oleh sebab itu, Indonesia secara logis tidak akan siap. Faktor keamanan menjadi isu utama. Apalagi ketika kemudian kehadiran Israel memancing amarah sekelompok orang," ujarnya.
Belum berjalannya transformasi sepak bola Indonesia, menurut PSTI, ditunjukkan dengan ketidaksiapan venue dan juga dengan masih banyaknya kejadian-kejadian negatif di sepak bola Indonesia.
"Kita bisa lihat kejadian seperti di Semarang, di mana PSIS tidak boleh menghadirkan suporter ke dalam stadion dan terjadi kericuhan. Belum lagi kasus penyerangan kepada timnas Thailand, sehingga ini menunjukan PSSI tidak punya kemampuan memanajemen suporter. Tidak punya program yang jelas untuk memanusiakan dan mengedukasi suporter," papar Indro.
Ketidakjujuran ini, lanjut Indro, menyebabkan Indonesia akan semakin sulit melakulan transformasi sepak bola dan hanya menyebabkan kegaduhan yang semakin membesar.
"Ketidakterbukaan PSSI atas alasan FIFA yang sebenarnya, atas fakta yang sebenarnya, membuat transformasi sulit dilakukan. Karena kalau realitanya memang kita tidak siap, ketidaksiapan itu yang harus menjadi bahan untuk diperbaiki bersama. Maka PSSI harus jujur sehingga isu tentang Piala Dunia U20 ini tidak menjadi bola liar dan berujung saling menyalahkan," tutup Indro.
Dari beberapa stadion yang telah disiapkan, kata Indro, hanya empat stadion yang dinyatakan layak. Perbaikan yang dilakukan membutuhkan waktu lebih lama.
"Oleh sebab itu, Indonesia secara logis tidak akan siap. Faktor keamanan menjadi isu utama. Apalagi ketika kemudian kehadiran Israel memancing amarah sekelompok orang," ujarnya.
Belum berjalannya transformasi sepak bola Indonesia, menurut PSTI, ditunjukkan dengan ketidaksiapan venue dan juga dengan masih banyaknya kejadian-kejadian negatif di sepak bola Indonesia.
"Kita bisa lihat kejadian seperti di Semarang, di mana PSIS tidak boleh menghadirkan suporter ke dalam stadion dan terjadi kericuhan. Belum lagi kasus penyerangan kepada timnas Thailand, sehingga ini menunjukan PSSI tidak punya kemampuan memanajemen suporter. Tidak punya program yang jelas untuk memanusiakan dan mengedukasi suporter," papar Indro.
Ketidakjujuran ini, lanjut Indro, menyebabkan Indonesia akan semakin sulit melakulan transformasi sepak bola dan hanya menyebabkan kegaduhan yang semakin membesar.
"Ketidakterbukaan PSSI atas alasan FIFA yang sebenarnya, atas fakta yang sebenarnya, membuat transformasi sulit dilakukan. Karena kalau realitanya memang kita tidak siap, ketidaksiapan itu yang harus menjadi bahan untuk diperbaiki bersama. Maka PSSI harus jujur sehingga isu tentang Piala Dunia U20 ini tidak menjadi bola liar dan berujung saling menyalahkan," tutup Indro.
(yov)
tulis komentar anda