Indonesia Dijatuhi Sanksi Ringan, Pengamat: Bukti Pengakuan FIFA
Jum'at, 07 April 2023 - 22:30 WIB
JAKARTA - Mohamad Kusnaeni menanggapi keputusan FIFA yang menjatuhkan sanksi administratif kepada Indonesia setelah gagal menjalankan amanat menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20 2023. Sanksi yang diberikan oleh FIFA berupa pembekuan administrasi, lebih tepatnya pembekuan dana FIFA Forward.
FIFA Forward sendiri merupakan program pengembangan sepak bola di seluruh dunia. Program tersebut terbagi menjadi tiga bagian, yang terdiri dari dana operasional, dana proyek spesifik demi kemajuan sepak bola, dan biaya akomodasi serta pembelian perlengkapan untuk federasi.
Dengan bekunya dana ini, PSSI dipastikan akan kehilangan kucuran dana sebesar 9,3 juta dollar Amerika Serikat (AS) atau sekira Rp140 miliar. Pengamat sepak bola Indonesia menuturkan sanksi ringan ini menunjukkan pengakuan FIFA bahwa Indonesia negara penting.
"Sanksi ringan ini juga menunjukkan pengakuan FIFA bahwa Indonesia adalah negara penting. Dengan sekitar 190 juta penggemar sepak bola dan umumnya fanatik, FIFA menyadari peran krusial Indonesia bagi masa depan sepak bola secara global," ujar Bung Kus kepada MNC Portal Indonesia (MPI), Jumat (7/4/2023).
Lebih lanjut, Bung Kus memprediksi FIFA akan mengawal transformasi sepak bola Indonesia. Pasalnya, Indonesia merupakan salah satu negara di Benua Asia yang masuk dalam proyeksi masa depan sepak bola bagi FIFA.
"Bagi FIFA , masa depan sepak bola ada di (benua) Asia dan selanjutnya Afrika. Maka, posisi Indonesia dengan ratusan juta penggemar sepak bolanya yang militan adalah aset yang harus dijaga dan dirawat secara hati-hati," imbuhnya.
FIFA Forward sendiri merupakan program pengembangan sepak bola di seluruh dunia. Program tersebut terbagi menjadi tiga bagian, yang terdiri dari dana operasional, dana proyek spesifik demi kemajuan sepak bola, dan biaya akomodasi serta pembelian perlengkapan untuk federasi.
Baca Juga
Dengan bekunya dana ini, PSSI dipastikan akan kehilangan kucuran dana sebesar 9,3 juta dollar Amerika Serikat (AS) atau sekira Rp140 miliar. Pengamat sepak bola Indonesia menuturkan sanksi ringan ini menunjukkan pengakuan FIFA bahwa Indonesia negara penting.
"Sanksi ringan ini juga menunjukkan pengakuan FIFA bahwa Indonesia adalah negara penting. Dengan sekitar 190 juta penggemar sepak bola dan umumnya fanatik, FIFA menyadari peran krusial Indonesia bagi masa depan sepak bola secara global," ujar Bung Kus kepada MNC Portal Indonesia (MPI), Jumat (7/4/2023).
Baca Juga
Lebih lanjut, Bung Kus memprediksi FIFA akan mengawal transformasi sepak bola Indonesia. Pasalnya, Indonesia merupakan salah satu negara di Benua Asia yang masuk dalam proyeksi masa depan sepak bola bagi FIFA.
"Bagi FIFA , masa depan sepak bola ada di (benua) Asia dan selanjutnya Afrika. Maka, posisi Indonesia dengan ratusan juta penggemar sepak bolanya yang militan adalah aset yang harus dijaga dan dirawat secara hati-hati," imbuhnya.
(yov)
tulis komentar anda