Manchester United Gerah dengan Omong Kosong Isu Transfer
Selasa, 04 Agustus 2020 - 10:35 WIB
MANCHESTER - Dihubungkan dengan begitu banyak pemain pada bursa transfer rupanya membuat petinggi Manchester United (MU) gerah. Mereka menganggap berbagai rumor di media hanya omong kosong yang dimanfaatkan pihak-pihak tertentu untuk mendapatkan keuntungan.
The Red Devils menuding, berita-berita palsu memang sengaja diembuskan untuk membangkitkan minat para pemain dan menaikkan harganya. Klub meyakini para agen menganggap MU adalah sasaran empuk. Jika bisa membuat mereka terhubung dengan pemain tertentu, itu akan menjadi kepentingan mereka sendiri.
Salah satu contoh kasusnya adalah pekan lalu media Portugal mengaitkan MU dengan kepindahan penyerang Wolverhampton Wanderers, Raul Jimenez, yang dianggap petinggi MU sebagai ‘omong kosong belaka’.
Banyaknya pemain yang dihubungkan dengan MU dilatarbelakangi kekuatan finansial dan nilai komersial juara Liga Primer 20 kali tersebut. Para agen mungkin berharap bisa mendapatkan keuntungan besar bila berbisnis dengan The Red Devils. Selain itu, tidak adanya direktur olahraga yang khusus menangani transfer MU semakin memperparah keadaan. (Baca: Lolos ke Liga Champions, Manchester United Diguyur Rp1,3 Triliun)
Mengacu pada potensi akal-akalan agen pemain, MU kini bersikap hati-hati dalam melancarkan operasinya di bursa transfer, terutama terhadap buruan utama pelatih Ole Gunnar Solskjaer, yakni gelandang Borussia Dortmund, Jadon Sancho.
Pemain asal Inggris itu sejatinya terikat kontrak hingga 2022 dan direktur Die Borussen Michael Zorc tegas ingin mempertahankannya. “Sancho adalah pemain sepak bola luar biasa. Saya akan senang jika dia masih bermain dengan kami musim ini. Kita harus tetap berpegang pada fakta bahwa kami masih memiliki kontrak dengannya hingga 2022,” katanya dilansir sportskeeda.com.
Namun, MU terus bergerak. Mereka berencana menggunakan taktik transfer sama yang membuat Bruno Fernandes menyetujui kesepakatan di akhir Januari lalu untuk mendatangkan Sancho. Kepala eksekutif, Ed Woodward, ingin menurunkan harga yang diminta Dortmund, yakni 108 juta poundsterling.
Manchester Evening News mengklaim Woodward ingin membuat sebagian besar dari kesepakatan terkait kinerja. Cara ini merupakan taktik yang sama saat menandatangani Fernandes dari Sporting Lisbon. Ketika itu, MU membayar biaya awal 47 juta poundsterling untuk bintang Portugal tersebut dengan tambahan 20,7 juta poundsterling jika MU bermain di Liga Champions. (Baca juga: Stunting pada Anak Dipicu dari Perilaku Salah Masyarakat)
Cara ini diharapkan mengurangi dampak pada keuangan klub, yang berarti lebih banyak dana bisa diinvestasikan di area lain dari tim. Itu juga akan memengaruhi jumlah uang yang akan diterima rival Manchester City (Man City). Seperti diketahui, The Citizens menerima 15% dari transfer Sancho yang bernilai lebih dari 8 juta poundsterling.
The Red Devils menuding, berita-berita palsu memang sengaja diembuskan untuk membangkitkan minat para pemain dan menaikkan harganya. Klub meyakini para agen menganggap MU adalah sasaran empuk. Jika bisa membuat mereka terhubung dengan pemain tertentu, itu akan menjadi kepentingan mereka sendiri.
Salah satu contoh kasusnya adalah pekan lalu media Portugal mengaitkan MU dengan kepindahan penyerang Wolverhampton Wanderers, Raul Jimenez, yang dianggap petinggi MU sebagai ‘omong kosong belaka’.
Banyaknya pemain yang dihubungkan dengan MU dilatarbelakangi kekuatan finansial dan nilai komersial juara Liga Primer 20 kali tersebut. Para agen mungkin berharap bisa mendapatkan keuntungan besar bila berbisnis dengan The Red Devils. Selain itu, tidak adanya direktur olahraga yang khusus menangani transfer MU semakin memperparah keadaan. (Baca: Lolos ke Liga Champions, Manchester United Diguyur Rp1,3 Triliun)
Mengacu pada potensi akal-akalan agen pemain, MU kini bersikap hati-hati dalam melancarkan operasinya di bursa transfer, terutama terhadap buruan utama pelatih Ole Gunnar Solskjaer, yakni gelandang Borussia Dortmund, Jadon Sancho.
Pemain asal Inggris itu sejatinya terikat kontrak hingga 2022 dan direktur Die Borussen Michael Zorc tegas ingin mempertahankannya. “Sancho adalah pemain sepak bola luar biasa. Saya akan senang jika dia masih bermain dengan kami musim ini. Kita harus tetap berpegang pada fakta bahwa kami masih memiliki kontrak dengannya hingga 2022,” katanya dilansir sportskeeda.com.
Namun, MU terus bergerak. Mereka berencana menggunakan taktik transfer sama yang membuat Bruno Fernandes menyetujui kesepakatan di akhir Januari lalu untuk mendatangkan Sancho. Kepala eksekutif, Ed Woodward, ingin menurunkan harga yang diminta Dortmund, yakni 108 juta poundsterling.
Manchester Evening News mengklaim Woodward ingin membuat sebagian besar dari kesepakatan terkait kinerja. Cara ini merupakan taktik yang sama saat menandatangani Fernandes dari Sporting Lisbon. Ketika itu, MU membayar biaya awal 47 juta poundsterling untuk bintang Portugal tersebut dengan tambahan 20,7 juta poundsterling jika MU bermain di Liga Champions. (Baca juga: Stunting pada Anak Dipicu dari Perilaku Salah Masyarakat)
Cara ini diharapkan mengurangi dampak pada keuangan klub, yang berarti lebih banyak dana bisa diinvestasikan di area lain dari tim. Itu juga akan memengaruhi jumlah uang yang akan diterima rival Manchester City (Man City). Seperti diketahui, The Citizens menerima 15% dari transfer Sancho yang bernilai lebih dari 8 juta poundsterling.
Lihat Juga :
tulis komentar anda