Manny Pacquiao: Di Kelas Mana Dia Raih Kesuksesan Terbesarnya?
Selasa, 10 Oktober 2023 - 12:18 WIB
Terkenal: Ia bertarung melawan Shin Terao di Tokyo di kelas bantam junior, yang merupakan pertarungan pertamanya di luar Filipina.
8. KELAS TERBANG (50,8 kilogram)
Rekor: 11-2 (8 KO)
Tahun 1995-99
Gelar: WBC (1998-99)
Kemenangan-kemenangan penting: Chatchai Sasakul
Kekalahan / hasil imbang: Rustico Torrecampo (L), Boonsai Sangurat (L)
Latar belakang: Pacquiao akan mengalami kemunduran pertamanya dan memenangkan gelar juara dunia pertamanya di kelas 112 pound. Remaja ini telah menarik perhatian banyak orang karena kemampuannya yang serba bisa di dunia tinju Filipina saat ia dihentikan pada tahun 1996 oleh petinju pelancong Rustico Torrecampo, yang diizinkan mengenakan sarung tangan enam ons (Pacquaio memakai sarung tangan delapan ons) karena lawannya yang tak terkalahkan itu datang dengan berat badan di atas ketentuan yang telah disepakati.
Sang pecundang bangkit kembali untuk memenangkan 12 pertarungan beruntun dan meraih kesempatan untuk merebut gelar juara dunia kelas bulu 112 pon milik Chatchai Sasakul dari Thailand pada bulan Desember 1998, saat ia masih berusia 19 tahun. Ia menang melalui KO pada ronde kedelapan untuk menjadi juara dunia, namun kehilangan gelarnya sembilan bulan kemudian saat menghadapi Boonsai Sangurat, yang mencetak KO atas atlet yang sudah kehabisan tenaga.
7. KELAS RINGAN (61,2 kilogram)
8. KELAS TERBANG (50,8 kilogram)
Rekor: 11-2 (8 KO)
Tahun 1995-99
Gelar: WBC (1998-99)
Kemenangan-kemenangan penting: Chatchai Sasakul
Kekalahan / hasil imbang: Rustico Torrecampo (L), Boonsai Sangurat (L)
Latar belakang: Pacquiao akan mengalami kemunduran pertamanya dan memenangkan gelar juara dunia pertamanya di kelas 112 pound. Remaja ini telah menarik perhatian banyak orang karena kemampuannya yang serba bisa di dunia tinju Filipina saat ia dihentikan pada tahun 1996 oleh petinju pelancong Rustico Torrecampo, yang diizinkan mengenakan sarung tangan enam ons (Pacquaio memakai sarung tangan delapan ons) karena lawannya yang tak terkalahkan itu datang dengan berat badan di atas ketentuan yang telah disepakati.
Sang pecundang bangkit kembali untuk memenangkan 12 pertarungan beruntun dan meraih kesempatan untuk merebut gelar juara dunia kelas bulu 112 pon milik Chatchai Sasakul dari Thailand pada bulan Desember 1998, saat ia masih berusia 19 tahun. Ia menang melalui KO pada ronde kedelapan untuk menjadi juara dunia, namun kehilangan gelarnya sembilan bulan kemudian saat menghadapi Boonsai Sangurat, yang mencetak KO atas atlet yang sudah kehabisan tenaga.
7. KELAS RINGAN (61,2 kilogram)
Lihat Juga :
tulis komentar anda