Naoya Inoue vs Marlon Tapales: Duel Bersejarah

Inoue kini memiliki kesempatan untuk mencetak sejarah bagi Jepang dalam tiga pertarungan beruntun. Petinju berusia 30 tahun yang memiliki peringkat tertinggi dalam divisi pound-for-pound ini menjadi juara tak terbantahkan pertama di negara ini dalam era tiga atau empat sabuk - dan orang Asia pertama yang melakukannya - dengan kemenangannya atas Butler.

Penaklukannya atas Fulton membuat Inoue menjadi juara dunia bersatu pertama di Jepang dalam dua divisi atau lebih. Sebelum laga ini, Inoue merencanakan laga berikutnya melawan petinju Filipina, Tapales, yang dalam wawancara setelah laga setelah kemenangannya atas Akhmadaliev telah menargetkan laga tersebut.

Kemenangan Monster KO Naoya Inoue akan menjadikannya sebagai petinju pria kedua dan petinju ketiga di dunia yang berhasil menyatukan keempat gelar utama (WBA, WBC, IBF, WBO) di dua kelas berbeda. Terence 'Bud' Crawford (39-0, 30KO) menjadi petinju pria pertama yang berhasil melakukan hal tersebut dengan menghentikan Errol Spence pada ronde kesembilan untuk menjadi juara kelas welter yang tak terbantahkan, enam tahun setelah melakukan hal yang sama di kelas welter junior.



Claressa Shields menyatukan divisi middleweight junior pada bulan Maret 2021 dan dua kali di middleweight, dimana penyatuan ini diselesaikan dengan kemenangan poin atas Savannah Marshall pada tanggal 15 Oktober lalu di London.

Tapales akan menjadi juara tak terbantahkan pertama dari Filipina dalam era tiga atau empat sabuk.Inoue memiliki kesempatan untuk menjadi juara tak terbantahkan di dua divisi dalam kurun waktu satu tahun. Gelar 'Super Champion' yang disandangnya bersama WBO akan memberinya kesempatan untuk segera menantang gelar divisi featherweight dari badan ini pada tahun 2024. Namun, visi Inoue saat ini mengharuskannya bertahan di divisi bantam super untuk saat ini.