Profil Diyah Nahdiyati, Ibu Amar Brkic, Pemain Timnas Indonesia U-17, Orang Asli Kebumen
Senin, 06 November 2023 - 13:03 WIB
JAKARTA - Siapa Diyah Nahdiyati, ibunda Amar Brkic pemain Timnas Indonesia U-17 yang menuai sorotan positif. Sosok sang Ibunda ternyata asli Kebumen dan punya pengaruh penting sebagai seorang dokter.
Nama Amar Brkic harum di kalangan pecinta sepak bola nasional berkat penampilan di laga uji coba melawan SV Meppen U-17 di Jerman. Dalam laga tersebut, Amar mencetak gol penyelamat pada menit ke-90, mengubah skor menjadi 1-1.
Amar Brkic sendiri merupakan putra dari pasangan dokter. Sang ayah, yakni Moammar Brkic, merupakan dokter keturunan Bosnia-Jerman. Sedangkan sang ibu, yakni Diyah Nahdiyati, merupakan dokter dan warga negara Indonesia yang berasal dari Kebumen.
Dikutip dari berbagai sumber, sang ibu, dr. Diyah Nahdiyati MKes, SpA, adalah seorang dokter spesialis anak yang berpraktik di Frankfurt, Jerman. Tidak hanya itu, dr. Diyah juga merupakan tokoh penting dalam Muhammadiyah sebagai Ketua Pimpinan Cabang Istimewa Muhammadiyah (PCIM) Jerman, sehingga menciptakan hubungan yang erat antara keluarga Brkic dan organisasi Muhammadiyah.
Diyah Nahdiyati adalah asli Kebumen, Jawa Tengah, dan telah menjalani karier dokternya di Frankfurt Am Main, Jerman. Suami dr. Diyah, sekaligus ayah Amar, adalah seorang dokter keturunan Bosnia-Jerman yang bernama Moamer Brkic. Keluarga Brkic terdiri dari tiga orang saudara, termasuk Said Aalim Brkic yang juga bermain untuk Eintracht Frankfurt U-13.
Amar Rayhan Brkic sendiri adalah bagian dari tim TSG 1899 Hoffenheim U-17 dan telah memukau pelatih Timnas U-17 Indonesia, Bima Sakti, sehingga mendapat kesempatan bermain untuk timnas dalam ajang Piala Dunia U-17 2023. Dalam pertandingan uji coba melawan SV Meppen U-17 pada bulan Oktober 2023, Amar berhasil mencetak satu gol, menunjukkan potensinya.
Amar mengungkapkan kebahagiaannya bermain untuk timnas U-17 Indonesia dan merasa bangga dengan kesempatan ini. Ia mengaku menerima sambutan baik dari rekan-rekannya di timnas dan merasa senang berlatih bersama mereka. Amar juga mengungkapkan apresiasi terhadap pelatihnya, Bima Sakti, yang dinilainya sangat ramah dan humoris, menciptakan atmosfer yang menyenangkan di dalam tim.
Nama Amar Brkic harum di kalangan pecinta sepak bola nasional berkat penampilan di laga uji coba melawan SV Meppen U-17 di Jerman. Dalam laga tersebut, Amar mencetak gol penyelamat pada menit ke-90, mengubah skor menjadi 1-1.
Baca Juga
Amar Brkic sendiri merupakan putra dari pasangan dokter. Sang ayah, yakni Moammar Brkic, merupakan dokter keturunan Bosnia-Jerman. Sedangkan sang ibu, yakni Diyah Nahdiyati, merupakan dokter dan warga negara Indonesia yang berasal dari Kebumen.
Berikut profil Diyah Nahdiyati
Dikutip dari berbagai sumber, sang ibu, dr. Diyah Nahdiyati MKes, SpA, adalah seorang dokter spesialis anak yang berpraktik di Frankfurt, Jerman. Tidak hanya itu, dr. Diyah juga merupakan tokoh penting dalam Muhammadiyah sebagai Ketua Pimpinan Cabang Istimewa Muhammadiyah (PCIM) Jerman, sehingga menciptakan hubungan yang erat antara keluarga Brkic dan organisasi Muhammadiyah.
Diyah Nahdiyati adalah asli Kebumen, Jawa Tengah, dan telah menjalani karier dokternya di Frankfurt Am Main, Jerman. Suami dr. Diyah, sekaligus ayah Amar, adalah seorang dokter keturunan Bosnia-Jerman yang bernama Moamer Brkic. Keluarga Brkic terdiri dari tiga orang saudara, termasuk Said Aalim Brkic yang juga bermain untuk Eintracht Frankfurt U-13.
Amar Rayhan Brkic sendiri adalah bagian dari tim TSG 1899 Hoffenheim U-17 dan telah memukau pelatih Timnas U-17 Indonesia, Bima Sakti, sehingga mendapat kesempatan bermain untuk timnas dalam ajang Piala Dunia U-17 2023. Dalam pertandingan uji coba melawan SV Meppen U-17 pada bulan Oktober 2023, Amar berhasil mencetak satu gol, menunjukkan potensinya.
Amar mengungkapkan kebahagiaannya bermain untuk timnas U-17 Indonesia dan merasa bangga dengan kesempatan ini. Ia mengaku menerima sambutan baik dari rekan-rekannya di timnas dan merasa senang berlatih bersama mereka. Amar juga mengungkapkan apresiasi terhadap pelatihnya, Bima Sakti, yang dinilainya sangat ramah dan humoris, menciptakan atmosfer yang menyenangkan di dalam tim.
(sto)
tulis komentar anda