Kisah Jorge Martin dan Francesco Bagnaia: Dari Teman Sekamar Jadi Rival di MotoGP
Kamis, 21 Desember 2023 - 22:02 WIB
Jorge Martin mengenang perjuangannya dengan Francesco Bagnaia di MotoGP . Berawal dari teman sekamar, kini keduanya menjadi rival di arena pacuan kuda besi MotoGP.
Martin mengakui sulit mempercayai fakta bahwa saat ini dirinya dan Bagnaia saling bersaing untuk menjadi yang terbik di ajang balap MotoGP. Musim ini misalnya, kedua pembalap yang berbeda negara tersebut terlibat persaingan sengit untuk memperebutkan titel.
Tak tanggung-tanggung, persaingan Martin dan Bagnaia harus berlangsung sampai seri terakhir atau di MotoGP Valancia. Ada banyak drama yang terjadi hingga akhirnya Martin harus menerima kekalahan dari Bagnaia setelah mengalami kecelakaan di Sirkuit Ricardo Tormo.
Martin gagal menjadi juara dengan selisih 39 poin dari rider asal Italia itu. Kendati impiannya menjadi juara MotoGP 2023 kandas, pembalap berpaspor Spanyol itu dengan lapang dada menerimanya.
Bahkan menurutnya, pertarungannya dengan Bagnaia sangat menguras energi dan pikiran karena berlangsung hingga balapan penutup. "Itu adalah musim yang panjang, musim yang rumit," cetus Martin dilansir dari Speedweek, Rabu (20/12/2023).
"Awalnya performa saya tidak 100 persen, kami kehilangan banyak poin, tapi setelah itu saya berada dalam mode menyerang hingga akhir. Beberapa kesalahan memang disayangkan, namun menurut saya ini adalah pertarungan yang bagus hingga akhir."
Uniknya, Bagnaia merupakan rekan setimnya di Mahindra saat masih berkompetisi di Moto3 pada musim 2015 dan 2016. Alhasil, mereka sering berbagi kamar ketika akhir pekan balapan yang membuat hubungan mereka cukup akrab.
Namun, kini mereka berdua telah menjelma menjadi rival satu sama lain untuk memperebutkan gelar juara MotoGP. Martin sendiri sulit mempercayai fakta bahwa teman sekamarnya dulu kini bersaing dengannya untuk menjadi yang terbaik di ajang balap kuda besi paling bergengsi di dunia itu.
"Ya, itu adalah cerita yang bagus bahwa beberapa tahun kemudian kami berjuang untuk gelar MotoGP, untuk menjadi yang terbaik di dunia. Itu sulit dipercaya," kenang pembalap berusia 25 tahun tersebut.
Martin mengakui sulit mempercayai fakta bahwa saat ini dirinya dan Bagnaia saling bersaing untuk menjadi yang terbik di ajang balap MotoGP. Musim ini misalnya, kedua pembalap yang berbeda negara tersebut terlibat persaingan sengit untuk memperebutkan titel.
Tak tanggung-tanggung, persaingan Martin dan Bagnaia harus berlangsung sampai seri terakhir atau di MotoGP Valancia. Ada banyak drama yang terjadi hingga akhirnya Martin harus menerima kekalahan dari Bagnaia setelah mengalami kecelakaan di Sirkuit Ricardo Tormo.
Martin gagal menjadi juara dengan selisih 39 poin dari rider asal Italia itu. Kendati impiannya menjadi juara MotoGP 2023 kandas, pembalap berpaspor Spanyol itu dengan lapang dada menerimanya.
Bahkan menurutnya, pertarungannya dengan Bagnaia sangat menguras energi dan pikiran karena berlangsung hingga balapan penutup. "Itu adalah musim yang panjang, musim yang rumit," cetus Martin dilansir dari Speedweek, Rabu (20/12/2023).
"Awalnya performa saya tidak 100 persen, kami kehilangan banyak poin, tapi setelah itu saya berada dalam mode menyerang hingga akhir. Beberapa kesalahan memang disayangkan, namun menurut saya ini adalah pertarungan yang bagus hingga akhir."
Uniknya, Bagnaia merupakan rekan setimnya di Mahindra saat masih berkompetisi di Moto3 pada musim 2015 dan 2016. Alhasil, mereka sering berbagi kamar ketika akhir pekan balapan yang membuat hubungan mereka cukup akrab.
Namun, kini mereka berdua telah menjelma menjadi rival satu sama lain untuk memperebutkan gelar juara MotoGP. Martin sendiri sulit mempercayai fakta bahwa teman sekamarnya dulu kini bersaing dengannya untuk menjadi yang terbaik di ajang balap kuda besi paling bergengsi di dunia itu.
"Ya, itu adalah cerita yang bagus bahwa beberapa tahun kemudian kami berjuang untuk gelar MotoGP, untuk menjadi yang terbaik di dunia. Itu sulit dipercaya," kenang pembalap berusia 25 tahun tersebut.
(yov)
tulis komentar anda