Ini Harapan Pochettino Sebelum Nanti Meninggal Dunia
Jum'at, 01 Mei 2020 - 04:05 WIB
LONDON - Mauricio Pochettino menyatakan sudah siap bertugas lagi setelah dipecat Tottenham Hotspur pada 19 November lalu. Meski belum diketahui kemana akan menuju, pelatih asal Argentina itu menyatakan ingin menukangi lagi mantan klubnya sebelum meninggal dunia.
Pochettino sempat membesut Spurs selama hampir lima musim. Dia kerap membantu The Lilywhites masuk empat besar Liga Primer, dan lolos ke final Liga Champions musim lalu walau akhirnya dikalahkan Liverpool.
Sayangnya, dia terus gagal meraih gelar. Itu diperparah menurunnya prestasi Spurs, dimana sempat terlempar dari 10 besar. Pochettino lalu dipecat dan digantikan Jose Mourinho yang sebelumnya melatih Manchester United (MU).
“Itu menjadi perjalanan luar biasa dan harus berakhir dengan cara yang semua orang tidak ingin alami. Tapi, di dalam dada, dalam jiwa, di lubuk hati, saya yakin kami akan berkumpul lagi,” ucap Pochettino, dilansir skysport.
Nakhoda berusia 48 tahun itu mengaku ingin bertugas lagi di sisi lapangan. Hanya saja belum diketahui klub mana yang akan disuhnya. Tapi, satu hal yang pasti, mantan bek tengah Paris Saint Germain (PSG) itu berharap bisa melatih Tottenham lagi suatu saat nanti.
Pemecatan Tottenham ternyata tidak menyebabkan trauma bagi Pochettino. Itu justru memantik motivasinya untuk menyelesaikan pekerjaan yang dulu diberikan, yaitu meraih gelar. Karena itu, dia berharap bisa hadir lagi di Tottenham Hotspur Stadium sebelum ajal menjemput.
“Yang pasti, sejak saya meninggalkan klub, impian saya adalah bisa kembali lagi suatu saat nanti dan menyelesaikan pekerjaan yang belum selesai. Kami sedikit lagi meraih gelar. Liga Primer dan Liga Champions, kami hampir saja jadi juara,” ujarnya.
“Tentu saja saya ingin terus melangkah dan tidak sabar menyongsong proyek selanjutnya. Tapi, di lubuk hati saya ingin kembali lagi ke Spurs. Mungkin lima tahun, atau 10 tahun. Tapi, sebelum mati, saya ingin melatih lagi Tottenham, dan sebisa mungkin meraih setidaknya satu gelar,” tandasnya.
Pochettino sempat membesut Spurs selama hampir lima musim. Dia kerap membantu The Lilywhites masuk empat besar Liga Primer, dan lolos ke final Liga Champions musim lalu walau akhirnya dikalahkan Liverpool.
Sayangnya, dia terus gagal meraih gelar. Itu diperparah menurunnya prestasi Spurs, dimana sempat terlempar dari 10 besar. Pochettino lalu dipecat dan digantikan Jose Mourinho yang sebelumnya melatih Manchester United (MU).
“Itu menjadi perjalanan luar biasa dan harus berakhir dengan cara yang semua orang tidak ingin alami. Tapi, di dalam dada, dalam jiwa, di lubuk hati, saya yakin kami akan berkumpul lagi,” ucap Pochettino, dilansir skysport.
Nakhoda berusia 48 tahun itu mengaku ingin bertugas lagi di sisi lapangan. Hanya saja belum diketahui klub mana yang akan disuhnya. Tapi, satu hal yang pasti, mantan bek tengah Paris Saint Germain (PSG) itu berharap bisa melatih Tottenham lagi suatu saat nanti.
Pemecatan Tottenham ternyata tidak menyebabkan trauma bagi Pochettino. Itu justru memantik motivasinya untuk menyelesaikan pekerjaan yang dulu diberikan, yaitu meraih gelar. Karena itu, dia berharap bisa hadir lagi di Tottenham Hotspur Stadium sebelum ajal menjemput.
“Yang pasti, sejak saya meninggalkan klub, impian saya adalah bisa kembali lagi suatu saat nanti dan menyelesaikan pekerjaan yang belum selesai. Kami sedikit lagi meraih gelar. Liga Primer dan Liga Champions, kami hampir saja jadi juara,” ujarnya.
“Tentu saja saya ingin terus melangkah dan tidak sabar menyongsong proyek selanjutnya. Tapi, di lubuk hati saya ingin kembali lagi ke Spurs. Mungkin lima tahun, atau 10 tahun. Tapi, sebelum mati, saya ingin melatih lagi Tottenham, dan sebisa mungkin meraih setidaknya satu gelar,” tandasnya.
(mirz)
tulis komentar anda