Erick Rosa Lepas Sabuk WBA Kelas Terbang Mini Reguler, Naik Kelas Apa?
Selasa, 16 Januari 2024 - 08:39 WIB
Paspor Rosa tidak memenuhi persyaratan bagi warga Dominika untuk melakukan perjalanan ke Thailand, meskipun masih belum jelas mengapa ia tidak dihentikan saat menaiki pesawat dalam perjalanan ke Thailand. Sebuah gangguan komunikasi antara timnya - yang dipimpin oleh promotor Belgica Pena dari Shuan Boxing - dan Petpiya Fight membuat status perjalanan Rosa tidak jelas sebelum ia mendapatkan izin untuk kembali ke rumah. Perkembangan ini kemudian membunuh rencana pertarungan tersebut, dan merugikan Petpiya yang telah berinvestasi besar-besaran untuk acara tersebut.
WBA memutuskan bahwa kedua belah pihak bersalah sebelum memerintahkan pembicaraan baru. Sebuah kesepakatan dilaporkan telah dicapai yang akan membuat pertarungan tersebut berlangsung pada acara PBC musim panas.
Sidang penawaran pada tanggal 21 Juli datang dengan ketentuan bahwa pertarungan tidak dapat dilakukan di negara asal salah satu petinju. Shuan Boxing memenangkan hak sebagai penawar tunggal, namun gagal memenuhi salah satu dari tiga tanggal Oktober yang diberikan WBA. Pertarungan ini merupakan korban dari mundurnya Showtime dari bisnis tinju dan sejumlah acara PBC yang dihapus dari jadwal akhir tahun.
Kedua petinju telah terjebak dalam status siaga sejak saat itu. Rosa tidak lagi harus menunggu proses tersebut, dua setengah tahun setelah ia pertama kali masuk ke dalam pertarungan.
Rosa memenangkan gelar WBA sementara melalui kemenangan angka pada bulan Juli 2021 atas Ricardo Astuvilca yang tak terkalahkan. Atlet berusia 23 tahun asal Santo Domingo ini naik peringkat menjadi pemegang gelar WBA 'Reguler' dengan kemenangan atas Vic Saludar pada laga Desember 2021 untuk menentukan laga wajib bagi Niyomtrong.
Penundaan untuk meraih gelar utama membuat Rosa tidak aktif selama 20 bulan sebelum ia mendapatkan laga perebutan gelar pada 25 Agustus lalu. Rosa mencetak kemenangan KO pada ronde kedelapan atas Orlando Pino dalam sebuah laga yang disetujui oleh WBA, namun tidak disetujui karena kewajibannya untuk menghadapi Niyomtrong untuk menghasilkan satu pemegang gelar kelas straw.
Masalah yang dilaporkan Niyomtrong untuk mendapatkan visa perjalanan digunakan oleh pihak Rosa sebagai alasan untuk mencopot gelar petinju Thailand yang tak terkalahkan itu. Argumen balasan dari Niyomtrong dan Petchyindee adalah bahwa mereka tidak dapat memperoleh visa kerja untuk bertarung di AS tanpa tanggal yang pasti dan kontrak yang telah disepakati.
WBA tidak mau ambil pusing dengan masalah ini, walau Rosa telah mengesampingkan hal tersebut.
"Tujuan saya tidak pernah membuat karier saya hanya di kelas 47,6 kg, sebaliknya saya ingin menjadi juara dunia di beberapa divisi." Tegas Rosa. "Saya akan bertahan di berat badan 47,6 kilogram sampai saya menghadapi Thammanoon Niyomtrong dari Thailand, namun pertarungan ini berlangsung terlalu lama dari yang seharusnya dan inilah saatnya untuk melangkah maju untuk mencari yang terbaik bagi karier saya.
"Tubuh saya telah bertumbuh, saya jauh lebih kuat dan mengurangi berat badan tidak lagi mudah bagi saya, maka saya mengincar berat badan kilogram dan termotivasi oleh tantangan baru yang akan saya hadapi."
WBA memutuskan bahwa kedua belah pihak bersalah sebelum memerintahkan pembicaraan baru. Sebuah kesepakatan dilaporkan telah dicapai yang akan membuat pertarungan tersebut berlangsung pada acara PBC musim panas.
Sidang penawaran pada tanggal 21 Juli datang dengan ketentuan bahwa pertarungan tidak dapat dilakukan di negara asal salah satu petinju. Shuan Boxing memenangkan hak sebagai penawar tunggal, namun gagal memenuhi salah satu dari tiga tanggal Oktober yang diberikan WBA. Pertarungan ini merupakan korban dari mundurnya Showtime dari bisnis tinju dan sejumlah acara PBC yang dihapus dari jadwal akhir tahun.
Kedua petinju telah terjebak dalam status siaga sejak saat itu. Rosa tidak lagi harus menunggu proses tersebut, dua setengah tahun setelah ia pertama kali masuk ke dalam pertarungan.
Rosa memenangkan gelar WBA sementara melalui kemenangan angka pada bulan Juli 2021 atas Ricardo Astuvilca yang tak terkalahkan. Atlet berusia 23 tahun asal Santo Domingo ini naik peringkat menjadi pemegang gelar WBA 'Reguler' dengan kemenangan atas Vic Saludar pada laga Desember 2021 untuk menentukan laga wajib bagi Niyomtrong.
Penundaan untuk meraih gelar utama membuat Rosa tidak aktif selama 20 bulan sebelum ia mendapatkan laga perebutan gelar pada 25 Agustus lalu. Rosa mencetak kemenangan KO pada ronde kedelapan atas Orlando Pino dalam sebuah laga yang disetujui oleh WBA, namun tidak disetujui karena kewajibannya untuk menghadapi Niyomtrong untuk menghasilkan satu pemegang gelar kelas straw.
Masalah yang dilaporkan Niyomtrong untuk mendapatkan visa perjalanan digunakan oleh pihak Rosa sebagai alasan untuk mencopot gelar petinju Thailand yang tak terkalahkan itu. Argumen balasan dari Niyomtrong dan Petchyindee adalah bahwa mereka tidak dapat memperoleh visa kerja untuk bertarung di AS tanpa tanggal yang pasti dan kontrak yang telah disepakati.
WBA tidak mau ambil pusing dengan masalah ini, walau Rosa telah mengesampingkan hal tersebut.
"Tujuan saya tidak pernah membuat karier saya hanya di kelas 47,6 kg, sebaliknya saya ingin menjadi juara dunia di beberapa divisi." Tegas Rosa. "Saya akan bertahan di berat badan 47,6 kilogram sampai saya menghadapi Thammanoon Niyomtrong dari Thailand, namun pertarungan ini berlangsung terlalu lama dari yang seharusnya dan inilah saatnya untuk melangkah maju untuk mencari yang terbaik bagi karier saya.
"Tubuh saya telah bertumbuh, saya jauh lebih kuat dan mengurangi berat badan tidak lagi mudah bagi saya, maka saya mengincar berat badan kilogram dan termotivasi oleh tantangan baru yang akan saya hadapi."
tulis komentar anda