Ini Kata Alwi Farhan Usai Gagalkan Pemain Klub Masuk Pelatnas PBSI
Jum'at, 19 Januari 2024 - 07:05 WIB
JAKARTA - Pebulu tangkis tunggal putra Indonesia, Alwi Farhan , mendapat sorotan kala ia melakoni laga head to head di Seleksi Nasional (Seleknas) PBSI 2023. Ia menjadi penentu nasib dari pemain klub PB Jaya Raya, Muhammad Halim As Sidiq, yang akhirnya gagal masuk ke pelatnas PBSI pada tahun ini.
Halim sebagai juara Kejuaraan Nasional (Kejurnas) PBSI 2023 mendapat kesempatan untuk masuk ke pelatnas PBSI karena masih berusia 19 tahun. Namun, untuk memastikan tiket masuk skuad Cipayung, Halim harus memenangi laga head to head di Seleknas PBSI 2023 melawan pemain peringkat terendah di tim tunggal putra utama.
Berdasarkan Surat Keputusan (SK) PBSI 2023, maka lawan yang harus dihadapi Halim sejatinya adalah Christian Adinata. Akan tetapi, karena kondisi Christian belum pulih benar, maka posisi Christian digantikan pemain peringkat dua terendah yakni Alwi.
"Saya kurang tahu juga, mungkin sesuai di peraturan SK kan, pemain pelatnas utama dengan ranking terendah. Mungkin tadinya bang Christian, cuma bang Christian kan belum pulih 100 persen," ucap Alwi saat ditemui di Pelatnas PBSI.
Bagi Alwi, apapun hasil dari laga kontra Halim tidak akan memengaruhi posisinya di skuad Pelatnas PBSI. Sementara Halim wajib memenangi laga kontra juara dunia junior 2023 itu untuk memastikan tiket ke Pelatnas PBSI.
Hasilnya, Alwi memenangi laga tersebut setelah Halim juga mengalami cedera di kedudukan 21-13, 12-10. Hal ini kemudian menimbulkan banyak kontroversi. Bukan hanya soal aturan head to head yang ada di kelas dewasa Seleknas, tetapi juga Alwi yang dianggap menggagalkan Halim masuk ke pelatnas PBSI.
Akan tetapi, Alwi bersikap tenang karena menurutnya ia hanya menjalankan tugas. Pada satu sisi, pemain berusia 18 tahun itu juga hanya ingin memberikan permainan terbaik sebagai penghuni pelatnas.
"Sayangnya dia (Halim) tidak bisa masuk di sini. Tapi saya hanya menjalankan tugas saya sebagai pemain. Kadang orang berasumsi, tapi saya hanya menjalankan tugas," tambah Alwi.
"Itu mah terserah orang mau bilang apa tapi ya kan saya ditugasin cuma buat main saja. Ya saya memberikan yang terbaik. Ya pasti ada lah sedikit gengsi, karena saya kan pemain pelatnas juga, trus melawan pemain dari klub," sambung pemain kelahiran Solo tersebut.
Meski begitu, PBSI melalui Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi (Kabid Binpres), Rionny Mainaky mengatakan masih membuka peluang untuk menambah pemain di skuad pelatnas 2024 lewat jalur pemantauan. Asalkan pemain tersebut memenuhi kualitas yang dibutuhkan.
"Pemantauan tergantung dari kebutuhan masing-masing sektor. Tapi kalau memang ada yang bagus, yang dipantau baik untuk ke depannya ya kita akan tarik untuk gabung ke Pelatnas," kata Rionny.
Halim sebagai juara Kejuaraan Nasional (Kejurnas) PBSI 2023 mendapat kesempatan untuk masuk ke pelatnas PBSI karena masih berusia 19 tahun. Namun, untuk memastikan tiket masuk skuad Cipayung, Halim harus memenangi laga head to head di Seleknas PBSI 2023 melawan pemain peringkat terendah di tim tunggal putra utama.
Berdasarkan Surat Keputusan (SK) PBSI 2023, maka lawan yang harus dihadapi Halim sejatinya adalah Christian Adinata. Akan tetapi, karena kondisi Christian belum pulih benar, maka posisi Christian digantikan pemain peringkat dua terendah yakni Alwi.
"Saya kurang tahu juga, mungkin sesuai di peraturan SK kan, pemain pelatnas utama dengan ranking terendah. Mungkin tadinya bang Christian, cuma bang Christian kan belum pulih 100 persen," ucap Alwi saat ditemui di Pelatnas PBSI.
Bagi Alwi, apapun hasil dari laga kontra Halim tidak akan memengaruhi posisinya di skuad Pelatnas PBSI. Sementara Halim wajib memenangi laga kontra juara dunia junior 2023 itu untuk memastikan tiket ke Pelatnas PBSI.
Hasilnya, Alwi memenangi laga tersebut setelah Halim juga mengalami cedera di kedudukan 21-13, 12-10. Hal ini kemudian menimbulkan banyak kontroversi. Bukan hanya soal aturan head to head yang ada di kelas dewasa Seleknas, tetapi juga Alwi yang dianggap menggagalkan Halim masuk ke pelatnas PBSI.
Akan tetapi, Alwi bersikap tenang karena menurutnya ia hanya menjalankan tugas. Pada satu sisi, pemain berusia 18 tahun itu juga hanya ingin memberikan permainan terbaik sebagai penghuni pelatnas.
"Sayangnya dia (Halim) tidak bisa masuk di sini. Tapi saya hanya menjalankan tugas saya sebagai pemain. Kadang orang berasumsi, tapi saya hanya menjalankan tugas," tambah Alwi.
"Itu mah terserah orang mau bilang apa tapi ya kan saya ditugasin cuma buat main saja. Ya saya memberikan yang terbaik. Ya pasti ada lah sedikit gengsi, karena saya kan pemain pelatnas juga, trus melawan pemain dari klub," sambung pemain kelahiran Solo tersebut.
Meski begitu, PBSI melalui Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi (Kabid Binpres), Rionny Mainaky mengatakan masih membuka peluang untuk menambah pemain di skuad pelatnas 2024 lewat jalur pemantauan. Asalkan pemain tersebut memenuhi kualitas yang dibutuhkan.
"Pemantauan tergantung dari kebutuhan masing-masing sektor. Tapi kalau memang ada yang bagus, yang dipantau baik untuk ke depannya ya kita akan tarik untuk gabung ke Pelatnas," kata Rionny.
(sto)
tulis komentar anda