PSG dan Atalanta Ibarat Proletar vs Borjuis Sepak Bola

Rabu, 12 Agustus 2020 - 10:45 WIB
Dini hari nanti, mereka akan bertemu di Estadio do Sport Lisboa, Portugal, di perempat final. Bermain di tempat netral membuat segala kemungkinan bisa terjadi sehingga inilah kesempatan terbaik kedua tim membuat sejarah baru. Ini juga menjadi kesempatan Atalanta yang menjadi representasi tim proletar unjuk gigi di depan kaum borjuis. (Baca juga: Bisa Muncul Juara Baru di Liga Champion)

Atalanta di bawah Gian Piero Gasperini boleh saja tidak diunggulkan dalam pertandingan nanti. Tapi, apa yang diperlihatkan di Seri A seharusnya membuat banyak orang tidak boleh memandang sebelah mata. La Dea, dengan tim materi terbatas, berhasil menjadi tim dengan produktivitas tertinggi ketiga di lima kompetisi elite Eropa.

Mencetak 98 gol, mereka hanya kalah dari Manchester City (Inggris) dan Bayern Muenchen (Jerman). Total, mereka sudah menciptakan 118 gol di semua ajang. “Kami tahu, tim ini berasal dari kota kecil. Namun, kami tahu apa yang kami inginkan. Kami sudah banyak belajar sejak kekalahan telak di pertandingan pertama. Sekarang, tim ini sudah menaikkan levelnya,” kata kapten Atalanta Papu Gomez.



Atalanta memiliki semua atribut untuk membuat pasukan Thomas Tuchel harus siaga. Di Seri A, mereka memperlihatkan bagaimana permainan cantik, terbuka berbanding positif dengan hasil di lapangan. Mereka memiliki penguasaan bola terbaik ketiga di Seri A dan tim dengan jumlah tembakan per laga terbanyak. Mereka juga bagus dalam duel udara.

Hampir semua lini bisa mencetak gol, bukan cuma Duvan Zapatan dan Luis Muriel. Mereka memang kehilangan Josip Ilicic yang harus menepi karena cedera dan persoalan keluarga. “Mereka memiliki semangat dan prinsip modern bermain sepak bola. Mereka berani menekan, menyerang, dan memiliki penguasaan bola yang bagus," kata Pelatih Timnas Italia Roberto Mancini, tentang Atalanta, kepada Gazzetta Dello Sport. (Lihat videonya: Meneguk Sejarah Panjang Indonesia dalam Secangkir Kopi)

PSG bukan tanpa peluang. Meski mereka jarang bermain karena Kompetisi Ligue 1 sempat dihentikan, Tuchel bisa berharap banyak pada pengalaman para pemainnya. Meski kehilangan top skor klub Edinson Cavani yang sudah habis masa kontraknya dan Angel di Maria, Les Parisiens masih bisa berharap kepada Neymar dan Kylian Mbappe yang tetap berada dalam daftar pemain ke Portugal.



Mbappe memang masih teka-teki terkait peluang tampil. Dalam situasi mendesak, dia bisa diturunkan meski tidak penuh. "Mereka menyerang dengan semua pemain, bergerak maju hampir sepanjang pertandingan, dan melakukan pressing di hampir seluruh area. Nomor 10 mereka, Gomez, selalu bebas bergerak. Dia kerap mencoba melakukan kombinasi dengan pemain lain di ruang kecil," tutur Tuchel, tentang calon lawannya, dikutip Football-Italia.

Secara spesifik mantan pelatih Borussia Dortmund tersebut juga melihat tekanan Atalanta berasal dari sisi kedua sayap. "Dengan semua hal tersebut, kami harus sangat fokus di pertahanan dan mencoba untuk tidak kebobolan. Kami tahu akan sangat sulit untuk meraih clean sheet melawan Atalanta," tandasnya. (Maruf)
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More