2 Pelanggaran Brutal Wahyudi Hamisi di Liga 1, Salah Satunya Bikin Lawan Patah Kaki dan Pensiun
Selasa, 05 Maret 2024 - 16:01 WIB
Aksi tidak terpuji dari Wahyu Hamisi ini juga mendapat perhatian dari sekjen PSSI, Yunus Nusi. Disebutkan jika pihak PSSI sudah berkoordinasi dengan Komite Wasit untuk mengusut masalah ini.
Robertino Pugliara, pemain yang memiliki bakat luar biasa, harus mengakhiri karirnya karena mengalami cedera serius akibat tekel kejam dari Wahyudi Hamisi pada 2018.
Peristiwa ini terjadi ketika Wahyu masih berseragam Borneo FC pada 13 Oktober 2018 di Gelora Bung Tomo menghadapi Persebaya. Pada saat itu Robertino yang tengah membawa bola mendapat tekel gunting keras dari belakang.
Dari situ Robertino mulai menjerit kesakitan, parahnya dari pelanggaran sekeras itu Wahyu Hamisi hanya mendapatkan kartu kuning dari wasit.
Karena tekel tersebut, Robertino harus mengakhiri laga lebih cepat di menit ke-15 akibat menderita patah tulang fibula. Karena cedera ini jugalah yang membuat Robertino gantung sepatu.
Itulah dua pelanggaran berat yang pernah dilakukan oleh Wahyu Hamisi. Hal yang perlu disorot disini adalah dua kartu kuning untuk dua pelanggaran keras memperlihatkan kurang tegasnya wasit Indonesia dalam memberikan sanksi.
2. Tekel Dua Kaki ke Robertino Pugliara
Robertino Pugliara, pemain yang memiliki bakat luar biasa, harus mengakhiri karirnya karena mengalami cedera serius akibat tekel kejam dari Wahyudi Hamisi pada 2018.
Peristiwa ini terjadi ketika Wahyu masih berseragam Borneo FC pada 13 Oktober 2018 di Gelora Bung Tomo menghadapi Persebaya. Pada saat itu Robertino yang tengah membawa bola mendapat tekel gunting keras dari belakang.
Dari situ Robertino mulai menjerit kesakitan, parahnya dari pelanggaran sekeras itu Wahyu Hamisi hanya mendapatkan kartu kuning dari wasit.
Karena tekel tersebut, Robertino harus mengakhiri laga lebih cepat di menit ke-15 akibat menderita patah tulang fibula. Karena cedera ini jugalah yang membuat Robertino gantung sepatu.
Itulah dua pelanggaran berat yang pernah dilakukan oleh Wahyu Hamisi. Hal yang perlu disorot disini adalah dua kartu kuning untuk dua pelanggaran keras memperlihatkan kurang tegasnya wasit Indonesia dalam memberikan sanksi.
(sto)
tulis komentar anda