Bung Towel Sebut Shin Tae-yong Malas Pantau Liga 1: Dia Merasa Di-backup PSSI
Minggu, 17 Maret 2024 - 19:25 WIB
Keinginan STY agar Thom Haye, Ragnar Oratmangoen dan Nathan Tjoe A-On segera dinaturalisasi langsung dikebut. Urusan DPR RI, pengambilan sumpah, KTP, paspor lalu perpindahan federasi dilakukan dengan cara sesingkat-singkatnya. Bahkan pengambilan sumpah untuk Nathan Tjoe A-On berlangsung di Kantor Imigrasi (Kanim) Kelas I Khusus TPI Soekarno Hatta, Senin (11/3) malam.
"Bayangkan, Senin 11 Maret itu tanggal merah, hari libur nasional yaitu Hari Suci Nyepi. Tapi demi timnas dan permintaan STY, sumpah terhadap Nathan Tjoe A-On bisa dilaksanakan. Sebuah extra effort dan lobi yang sangat powerful," tukas Bung Towel.
Meski sudah dapat dukungan penuh, menurut Bung Towel mempertanyakan komentar STY yang tidak tegas target menang lawan Vietnam dengan mengatakan tak bisa menjamin 100 persen kita bisa memenangkan dua pertandingan tersebut.
"Ini jelas seperti dua frekuensi yang tidak seirama. Kalau cuma ngomong tidak bisa menjamin 100 persen menang dari Vietnam, siapapun pelatihnya pasti bisa. Tapi ini kan STY yang katanya kelas dunia dan sudah dibekali PSSI dengan gerbong ‘naturalisasi bedol Belanda’- nya,” tuturnya.
Di sisi lain, STY menyebut, lanjut Bung Towel, jarak perjalanan pemain naturalisasi dari Eropa ke Jakarta sebagai alasan ketidakyakinannya yang dinilai cukup aneh.
"STY meminta naturalisasi, lalu sudah diupayakan sedemikian rupa oleh PSSI dan politisi di DPR RI, tapi juga menjadikan penerbangan pemain naturalisasi Eropa – Jakarta sebagai alasan," pungkas Bung Towel.
"Bayangkan, Senin 11 Maret itu tanggal merah, hari libur nasional yaitu Hari Suci Nyepi. Tapi demi timnas dan permintaan STY, sumpah terhadap Nathan Tjoe A-On bisa dilaksanakan. Sebuah extra effort dan lobi yang sangat powerful," tukas Bung Towel.
Meski sudah dapat dukungan penuh, menurut Bung Towel mempertanyakan komentar STY yang tidak tegas target menang lawan Vietnam dengan mengatakan tak bisa menjamin 100 persen kita bisa memenangkan dua pertandingan tersebut.
"Ini jelas seperti dua frekuensi yang tidak seirama. Kalau cuma ngomong tidak bisa menjamin 100 persen menang dari Vietnam, siapapun pelatihnya pasti bisa. Tapi ini kan STY yang katanya kelas dunia dan sudah dibekali PSSI dengan gerbong ‘naturalisasi bedol Belanda’- nya,” tuturnya.
Di sisi lain, STY menyebut, lanjut Bung Towel, jarak perjalanan pemain naturalisasi dari Eropa ke Jakarta sebagai alasan ketidakyakinannya yang dinilai cukup aneh.
"STY meminta naturalisasi, lalu sudah diupayakan sedemikian rupa oleh PSSI dan politisi di DPR RI, tapi juga menjadikan penerbangan pemain naturalisasi Eropa – Jakarta sebagai alasan," pungkas Bung Towel.
(sto)
tulis komentar anda