Makin Seru, Tak Ada Dominasi Rider MotoGP di Sirkuit Red Bull Ring
Sabtu, 15 Agustus 2020 - 14:35 WIB
SPIELBERG - Dominasi Ducati pada Grand Prix (GP) Austria dalam empat tahun terakhir tampaknya sulit berlanjut pada akhir pekan ini. Selain masalah penurunan performa, tim rival berada dalam kondisi siap tempur saat balapan berlangsung di Sirkuit Red Bull Ring.
Ya, tim pabrikan asal Italia itu selalu menguasai balapan di Spielberg sejak GP Austria kembali digelar pada 2016 atau setelah vakum selama 19 tahun. Para rider Ducati bergantian mengamankan podium pertama setelah Andrea Iannone sukses pada 2016, Jorge Lorenzo 2018, dan Andrea Dovizioso yang memenangkan dua balapan pada 2017, dan 2019.
Namun, dominasi itu terlihat akan berhenti pada musim ini. Pasalnya, tim pabrikan utama Ducati itu berada dalam kondisi kurang konsisten melihat hasil tiga seri pertama MotoGP musim ini, khususnya di balapan terakhir di Brno, akhir pekan lalu. Dua pembalapnya, Dovizioso dan Danilo Petrucci, tak mampu menembus 10 besar.
Meski begitu, Dovizioso yakin timnya bakal bangkit pada balapan nanti. Dia menyebut, sukses empat musim terakhir menjadi modal berharga untuk bangkit. Namun, rider asal Italia itu tak ingin terlalu jemawa. Dia menilai semua pembalap memiliki peluang yang sama untuk meraih podium di seri keempat ini. (Baca: Valentino Rossi Tak Sabar Taklukan Trek 'Perawan' di Portugal)
“Sekarang, kami harus berpikir prioritasnya adalah untuk mendapatkan kembali perasaan dengan Desmosedici GP. Dengan kondisi sulit saat ini, kami harus tetap bersatu. Saya melihat balapan di Austria sebagai peluang yang baik,” kata Dovizioso, dilansir tuttomotoriweb.
Dovizioso memiliki alasan untuk waspada. Dalam tiga balapan pertama, rider yang berhasil memenangkan balapan memang dinilai sebagai kejutan. Di seri perdana dan kedua, pembalap Yamaha SRT Petronas Fabio Quartararo membuktikan dominasinya dengan baik. Kemudian secara mengejutkan di Brno, KTM bersama Brad Binder mampu merengkuh podium utama.
Kondisi itu membuatnya yakin bahwa semua pembalap memiliki peluang yang sama besar menjadi kampiun di MotoGP Austria akhir pekan nanti. “Balapan di Brno telah menunjukkan kepada semua orang betapa sulitnya membuat prediksi tahun ini,” ungkapnya. (Baca juga: Turki-Yunani Memanas, Ini Perbandingan Kekuatan Militernya)
Selain itu, Ducati masih memiliki harapan dari dua pembalap satelitnya di tim Pramac Racing, yakni Johan Zarco dan Jack Miller. Kedua rider ini memang kerap membuat kejutan untuk bersaing di barisan depan. Bahkan, Zarco mampu menjaga nama baik Ducati ketika berhasil menempati podium ketiga di Brno.
Ya, tim pabrikan asal Italia itu selalu menguasai balapan di Spielberg sejak GP Austria kembali digelar pada 2016 atau setelah vakum selama 19 tahun. Para rider Ducati bergantian mengamankan podium pertama setelah Andrea Iannone sukses pada 2016, Jorge Lorenzo 2018, dan Andrea Dovizioso yang memenangkan dua balapan pada 2017, dan 2019.
Namun, dominasi itu terlihat akan berhenti pada musim ini. Pasalnya, tim pabrikan utama Ducati itu berada dalam kondisi kurang konsisten melihat hasil tiga seri pertama MotoGP musim ini, khususnya di balapan terakhir di Brno, akhir pekan lalu. Dua pembalapnya, Dovizioso dan Danilo Petrucci, tak mampu menembus 10 besar.
Meski begitu, Dovizioso yakin timnya bakal bangkit pada balapan nanti. Dia menyebut, sukses empat musim terakhir menjadi modal berharga untuk bangkit. Namun, rider asal Italia itu tak ingin terlalu jemawa. Dia menilai semua pembalap memiliki peluang yang sama untuk meraih podium di seri keempat ini. (Baca: Valentino Rossi Tak Sabar Taklukan Trek 'Perawan' di Portugal)
“Sekarang, kami harus berpikir prioritasnya adalah untuk mendapatkan kembali perasaan dengan Desmosedici GP. Dengan kondisi sulit saat ini, kami harus tetap bersatu. Saya melihat balapan di Austria sebagai peluang yang baik,” kata Dovizioso, dilansir tuttomotoriweb.
Dovizioso memiliki alasan untuk waspada. Dalam tiga balapan pertama, rider yang berhasil memenangkan balapan memang dinilai sebagai kejutan. Di seri perdana dan kedua, pembalap Yamaha SRT Petronas Fabio Quartararo membuktikan dominasinya dengan baik. Kemudian secara mengejutkan di Brno, KTM bersama Brad Binder mampu merengkuh podium utama.
Kondisi itu membuatnya yakin bahwa semua pembalap memiliki peluang yang sama besar menjadi kampiun di MotoGP Austria akhir pekan nanti. “Balapan di Brno telah menunjukkan kepada semua orang betapa sulitnya membuat prediksi tahun ini,” ungkapnya. (Baca juga: Turki-Yunani Memanas, Ini Perbandingan Kekuatan Militernya)
Selain itu, Ducati masih memiliki harapan dari dua pembalap satelitnya di tim Pramac Racing, yakni Johan Zarco dan Jack Miller. Kedua rider ini memang kerap membuat kejutan untuk bersaing di barisan depan. Bahkan, Zarco mampu menjaga nama baik Ducati ketika berhasil menempati podium ketiga di Brno.
tulis komentar anda