2 Momen Menyakitkan di Laga Perpisahan Kylian Mbappe: Dinding Berguncang!
Selasa, 14 Mei 2024 - 21:04 WIB
Apes betul Kylian Mbappe . Pada laga perpisahannya dengan Paris Saint Germain ( PSG ) di Parc des Princes kontra Toulouse, Senin (13/5/2024) dini hari WIB, ada dua momen yang membuat penyerang muda Prancis ini mengernyitkan dahi.
Momen pertama terjadi lantaran sebelum bertanding, Mbappe tak lagi dianggap sebagai salah satu pemain PSG. Sebab, ketika namanya diumumkan sebagai starter, penggemar yang hadir langsung mencemoohnya.
Penggemar PSG tampaknya kesal lantaran Mbappe memutuskan bergabung dengan Real Madrid ketimbang membarui kontraknya bersama klub yang keluar sebagai juara Liga Prancis 2023/2024.
Keadaan semakin diperparah dengan kekalahan yang didapat PSG atas Toulouse dengan skor 1-3 di Parc des Princes. Tentu itu bukanlah perpisahan laga kandang yang ideal bagi seorang bintang yang telah enam tahun membantu klub meraih berbagai kesuksesan.
Luis Enrique memberikan pembelaan kepada pemain berusia 25 tahun itu. Pelatih PSG itu menilai bahwa tak ada satu pun cemoohan yang terdengar untuk Mbappe, yang ada hanyalah apresiasi luar biasa dari para penonton yang hadir.
"Saya tidak mendengar cemoohan apa pun. Saya mendengar banyak dukungan. Yang saya dengar hanyalah tepuk tangan, nyanyian, dan kegembiraan, yang menurut saya itulah yang pantas diterima Kylian. Para penggemar luar biasa, seperti biasanya," kata Enrique dilansir dari ESPN, Selasa (14/5/2024).
Enrique menilai penghormatan itu merupakan sesuatu yang emosional. Dia tak ragu untuk mengatakan bahwa Mbappe memang benar-benar menjadi seorang legenda PSG.
"Saya pikir itu (penghormatan) yang fantastis dan sangat menyentuh hati. Sungguh indah untuk mengakui kinerja seorang pemain di levelnya. Tidak diragukan lagi, dia adalah legenda klub meskipun usianya masih muda. Kami masih memiliki beberapa pertandingan tersisa. Saya mendoakan yang terbaik untuk karier olahraganya," pungkas Enrique.
Momen kedua yang sulit dilupakan Mbappe adalah pertengkarannya dengan Presiden PSG Nasser Al-Khelaifi. Keduanya dilaporkan saling berteriak keras setelah presiden meminta klarifikasi mengapa mantan pemain AS Monaco itu tak menyebutkan namanya dalam video pesan perpisahan resminya dengan pihak klub.
Padahal, dalam video perpisahan yang dipublikasikan pada akun media social pribadinya, Mbappe mengucapkan terima kasih kepada beberapa orang yang bekerja untuk klub termasuk beberapa penggemar. Kemudian, diskusi itu dikabarkan berubah menjadi buruk di antara keduanya karena mereka terdengar saling berteriak. Seorang sumber mengklaim bahwa pertengkaran itu terjadi begitu hebat hingga ‘dinding pun berguncang’.
Lihat Juga: Tijjani Reijnders Gelandang Produktif di Liga Champions, Eliano Semoga Bisa Tiru Sang Kakak
Momen pertama terjadi lantaran sebelum bertanding, Mbappe tak lagi dianggap sebagai salah satu pemain PSG. Sebab, ketika namanya diumumkan sebagai starter, penggemar yang hadir langsung mencemoohnya.
Penggemar PSG tampaknya kesal lantaran Mbappe memutuskan bergabung dengan Real Madrid ketimbang membarui kontraknya bersama klub yang keluar sebagai juara Liga Prancis 2023/2024.
Keadaan semakin diperparah dengan kekalahan yang didapat PSG atas Toulouse dengan skor 1-3 di Parc des Princes. Tentu itu bukanlah perpisahan laga kandang yang ideal bagi seorang bintang yang telah enam tahun membantu klub meraih berbagai kesuksesan.
Luis Enrique memberikan pembelaan kepada pemain berusia 25 tahun itu. Pelatih PSG itu menilai bahwa tak ada satu pun cemoohan yang terdengar untuk Mbappe, yang ada hanyalah apresiasi luar biasa dari para penonton yang hadir.
"Saya tidak mendengar cemoohan apa pun. Saya mendengar banyak dukungan. Yang saya dengar hanyalah tepuk tangan, nyanyian, dan kegembiraan, yang menurut saya itulah yang pantas diterima Kylian. Para penggemar luar biasa, seperti biasanya," kata Enrique dilansir dari ESPN, Selasa (14/5/2024).
Baca Juga
Enrique menilai penghormatan itu merupakan sesuatu yang emosional. Dia tak ragu untuk mengatakan bahwa Mbappe memang benar-benar menjadi seorang legenda PSG.
"Saya pikir itu (penghormatan) yang fantastis dan sangat menyentuh hati. Sungguh indah untuk mengakui kinerja seorang pemain di levelnya. Tidak diragukan lagi, dia adalah legenda klub meskipun usianya masih muda. Kami masih memiliki beberapa pertandingan tersisa. Saya mendoakan yang terbaik untuk karier olahraganya," pungkas Enrique.
Momen kedua yang sulit dilupakan Mbappe adalah pertengkarannya dengan Presiden PSG Nasser Al-Khelaifi. Keduanya dilaporkan saling berteriak keras setelah presiden meminta klarifikasi mengapa mantan pemain AS Monaco itu tak menyebutkan namanya dalam video pesan perpisahan resminya dengan pihak klub.
Padahal, dalam video perpisahan yang dipublikasikan pada akun media social pribadinya, Mbappe mengucapkan terima kasih kepada beberapa orang yang bekerja untuk klub termasuk beberapa penggemar. Kemudian, diskusi itu dikabarkan berubah menjadi buruk di antara keduanya karena mereka terdengar saling berteriak. Seorang sumber mengklaim bahwa pertengkaran itu terjadi begitu hebat hingga ‘dinding pun berguncang’.
Lihat Juga: Tijjani Reijnders Gelandang Produktif di Liga Champions, Eliano Semoga Bisa Tiru Sang Kakak
(yov)
tulis komentar anda