Olimpiade Tokyo Digelar Tahun 2021? Mayoritas Perusahaan Jepang Menolak
Jum'at, 21 Agustus 2020 - 20:34 WIB
TOKYO - Sebuah survei di Jepang baru-baru ini menghasilkan temuan mengejutkan. Lebih dari setengah perusahaan Negeri Sakura tersebut mengatakan Olimpiade Tokyo 2020 yang akan digelar tahun 2021, harus dibatalkan atau ditunda lagi.
Dari sekitar 13.000 perusahaan yang menanggapi jajak pendapat yang dilakukan Tokyo Shoko Research, sebanyak 27,8% mengatakan pesta olahraga empat tahunan itu harus dibatalkan. Sedangkan 25,8% responden menganggap langkah penundaan lagi harus diambil. ( ).
Jepang mencabut keadaan darurat, yang diberlakukan untuk menghentikan pandemi virus corona , pada akhir Mei 2020, karena mencatat lebih sedikit kasus terinfeksi, tetapi kasus mulai meningkat lagi pada Juli.
"Dengan berakhirnya penyebaran infeksi, perusahaan terpecah menjadi setuju dan tidak, terkait apakah Olimpiade digelar pada tahun 2021," kata kelompok peneliti dalam sebuah laporan, yang diterbitkan pada hari Kamis (20/8/2020) seperti dilansir Reuters. ( ).
Dari perusahaan yang disurvei, 22,5% percaya Olimpiade Tokyo harus diadakan sesuai rencana sementara 18,4% mengatakan mereka harus diadakan dengan lebih sedikit penonton dan 5,3% mengatakan mereka harus diadakan tanpa penonton .
Jajak pendapat tersebut dilakukan melalui Internet antara akhir Juli dan awal Agustus 2020.
Olimpiade Tokyo 2020 semula akan dimulai 24 Juli-9 Agustus 2020, namun ditunda selama satu tahun karena pandemi virus corona yang menjangkiti dunia. Pergelaran dijadwal ulang menjadi 23 Juli-8 Agustus 2021. ( ).
Pada awal Juli 2020 lalu, survei di Jepang yang dilakukan Japan News Network (JNN) juga menemukan bahwa 77% dari responden yang ditanya soal pelaksanaan Olimpiade Tokyo 2020, pesimistis Olimpiade XXXII itu bisa terlaksana tahun 2021. Mereka berpikir Olimpiade 'tidak bisa diselenggarakan' pada tahun 2021.
Para responden tidak memberikan alasan mengapa tidak bisa digelar. Ironisnya, hanya 17% responden berpikir pesta olahraga paling besar sejagat itu 'dapat diadakan' tahun depan.
Lihat Juga: Pordasi Sambut Target NOC Indonesia Loloskan 100 Atlet Termasuk Berkuda ke Olimpiade LA 2028
Dari sekitar 13.000 perusahaan yang menanggapi jajak pendapat yang dilakukan Tokyo Shoko Research, sebanyak 27,8% mengatakan pesta olahraga empat tahunan itu harus dibatalkan. Sedangkan 25,8% responden menganggap langkah penundaan lagi harus diambil. ( ).
Jepang mencabut keadaan darurat, yang diberlakukan untuk menghentikan pandemi virus corona , pada akhir Mei 2020, karena mencatat lebih sedikit kasus terinfeksi, tetapi kasus mulai meningkat lagi pada Juli.
"Dengan berakhirnya penyebaran infeksi, perusahaan terpecah menjadi setuju dan tidak, terkait apakah Olimpiade digelar pada tahun 2021," kata kelompok peneliti dalam sebuah laporan, yang diterbitkan pada hari Kamis (20/8/2020) seperti dilansir Reuters. ( ).
Dari perusahaan yang disurvei, 22,5% percaya Olimpiade Tokyo harus diadakan sesuai rencana sementara 18,4% mengatakan mereka harus diadakan dengan lebih sedikit penonton dan 5,3% mengatakan mereka harus diadakan tanpa penonton .
Jajak pendapat tersebut dilakukan melalui Internet antara akhir Juli dan awal Agustus 2020.
Olimpiade Tokyo 2020 semula akan dimulai 24 Juli-9 Agustus 2020, namun ditunda selama satu tahun karena pandemi virus corona yang menjangkiti dunia. Pergelaran dijadwal ulang menjadi 23 Juli-8 Agustus 2021. ( ).
Pada awal Juli 2020 lalu, survei di Jepang yang dilakukan Japan News Network (JNN) juga menemukan bahwa 77% dari responden yang ditanya soal pelaksanaan Olimpiade Tokyo 2020, pesimistis Olimpiade XXXII itu bisa terlaksana tahun 2021. Mereka berpikir Olimpiade 'tidak bisa diselenggarakan' pada tahun 2021.
Para responden tidak memberikan alasan mengapa tidak bisa digelar. Ironisnya, hanya 17% responden berpikir pesta olahraga paling besar sejagat itu 'dapat diadakan' tahun depan.
Lihat Juga: Pordasi Sambut Target NOC Indonesia Loloskan 100 Atlet Termasuk Berkuda ke Olimpiade LA 2028
(sha)
tulis komentar anda