Tantangan Sevilla di Level Tertinggi Eropa

Senin, 24 Agustus 2020 - 11:39 WIB
“Sebuah kegembiraan besar bagi saya, seperti juga untuk semua penggemar Sevilla. Kami memiliki klub yang luar biasa, semua orang berkontribusi dan membantu kami. Ini untuk para penggemar yang tidak bisa pergi dan merayakannya di jalanan karena pandemi. Saya meminta mereka semua berhati-hati, tetapi mari kita rayakan sebisa kami. Ini untuk mereka. Ini untuk Puerta dan Reyes, dan untuk semua orang yang mencintai kita,” ungkap Lopetegui dilansir marca.

Pelatih berusia 53 tahun tersebut mengatakan apa yang dicapai Sevilla musim ini (finis di urutan ketiga Primera Liga dan juara Liga Europa) adalah hasil kerja keras seluruh anggota tim. Lopetegui menyebut itu menjadi modal penting menghadapi tantangan lebih besar pada musim depan.

“Kami telah memenangkan gelar yang sangat penting dalam skenario sangat sulit. Para pemain sangat hebat dari apa yang mereka yakini, bagaimana mereka bekerja, apa yang mereka tunjukkan. Sekalipun kami tidak menang, kami akan sama hebatnya, tapi untungnya kami menang. Kami percaya, meski menghadapi semua kesulitan, kami tidak pernah menyerah,” kata Lopetegui. (Baca juga: Zulhas Sebut Gaya Kepemimpinan Amien Rais Ibarat Pesawat)

Di sisi lain, kegembiraan Sevilla yang menjadi klub tersukses di Liga Europa terasa getir bagi Inter. Itu merupakan kekalahan pertama I Nerazzurri di final besar kompetisi Eropa untuk pertama kalinya sejak Piala UEFA 1997 ketika mereka kalah adu penalti 1-4 dari Schalke 04.

Kekalahan sekaligus memperpanjang puasa gelar Inter di berbagai ajang sejak terakhir menjuara Coppa Italia 2010/11. Kegagalan Samir Handanovic dkk membuat pelatih Antonio Conte kecewa berat. Dia menilai Inter telah berjuang sekuat tenaga dan memberikan segala upaya, namun kalah.

“Para pemain bekerja keras, tumbuh pesat, dan meningkat. Mereka mencapai final Liga Europa. Bagi sebagian besar pemain, ini pengalaman pertama mereka di Eropa, jadi antara Liga Champions dan Liga Europa setidaknya banyak pemain muda mendapatkan pengalaman untuk masa depan. Itu penting untuk maju, juga untuk kepercayaan diri,” kata Conte.

Menariknya, mantan bos Juventus dan Chelsea itu mengirimkan sinyal pernyataan yang tidak menjamin apakah dia masih tetap menangani Inter musim depan. Tetapi, Conte menegaskan tim akan tetap bersiap menyambut musim baru dengan atau tanpa dirinya. (Lihat videonya: Pembunuh Keji Satu Keluarga di Sukoharjo Ditangkap)

“Sesuatu telah terjadi, tidak ada gunanya bertele-tele. Kami harus melihat apakah semua orang siap untuk tidak memiliki tahun seperti ini lagi dan apa yang terjadi dengan saya. Ada beberapa situasi yang akan saya evaluasi, itu hak presiden juga, dan saya akan sampaikan pandangan saya kepada direktur. Saya akan selalu berterima kasih kepada mereka yang memberi saya kesempatan untuk mengalami petualangan ini,” ujar Conte.

Media-media Italia mengabarkan, kondisi internal Inter semakin kacau setelah kegagalan di Liga Europa. Conte dijadwalkan akan mengadakan pembicaraan dengan Presiden Steven Zhang, Direktur Beppe Marotta, dan Direktur Olahraga Piero Ausilio pada Selasa (25/8), setelah berulang kali menyatakan menginginkan perubahan besar jika klub masih mempercayainya menangani Inter.

Jika Conte benar-benar pergi, Inter diyakini telah mengantisipasinya. Mereka dikabarkan mempertimbangkan beberapa nama, seperti Massimiliano Allegri hingga Mauricio Pochettino. (Alimansyah)
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More