Tantangan Sevilla di Level Tertinggi Eropa

Senin, 24 Agustus 2020 - 11:39 WIB
loading...
Tantangan Sevilla di...
Sevilla juarai Liga Europa setelah menundukan Inter Milan. Foto/Reuters
A A A
SEVILLA - Asa Sevilla menembus level tertinggi Eropa semakin terbuka lebar. Keberhasilan tim berjuluk Los Nervionenses menjuarai Liga Europa menjadi keuntungan besar lantaran masuk dalam pot unggulan Liga Champions musim depan.

Sevilla dipastikan masuk ke pot 1 undian fase grup Liga Champions musim depan. Regulasi terbaru menyebutkan, pemenang Liga Europa mengambil salah satu dari delapan ruang pot pertama untuk diperebutkan bersama dengan juara Liga Champions dan juara liga-liga top Eropa lainnya, yaitu Real Madrid, Liverpool, Bayern Munich, Paris Saint-Germain, Juventus, Zenit St Petersburg, dan FC Porto.

Pot lainnya diberi peringkat berdasarkan koefisien kinerja lima tahun klub di kompetisi Eropa. Satu tempat akan ditentukan di pot 2 yang akan jatuh ke tangan Benfica dengan catatan lolos kualifikasi. Jika tidak, Ajax Amsterdam akan dipromosikan dari kemungkinan slot mereka di pot 3. Untuk pot 2 dihuni Barcelona, Atletico Madrid, Manchester City (Man City, Manchester United (MU), Borussia Dortmund, Shakhtar Donetsk, Chelsea, Benfica atau Ajax. (Baca: Kalahkan Inter, Sevilla Rebut Gelar Liga Europa Keenam)

Sementara pot tersisa tergantung pada tim mana yang lolos dari babak kualifikasi. Tim-tim yang lolos kualifikasi otomatis RB Leipzig, Inter Milan, dan SS Lazio akan berada di pot 3. Dynamo Kiev, FC Salzburg, Olympiakos, dan Glasgow Celtic akan bergabung jika lolos babak kualifikasi.

Sedangkan Stade Rennes dan Istanbul Basaksehir dipastikan berada di pot 4. kemudian Atalanta, Lokomotiv Moscow, Marseille, Club Brugge, dan Borussia Monchengladbach juga bisa berada di pot peringkat terendah tersebut.

Komposisi masing-masing grup bakal terjawab saat drawing yang akan berlangsung pada Kamis, 1 Oktober mendatang, dengan pertandingan penyisihan grup dimulai pada Selasa, 20 Oktober 2020. Kepastian menghuni pot 1 undian fase grup Liga Champions musim depan tentu memotivasi Sevilla. Pasalnya, sudah saatnya mereka naik ke level lebih tinggi. Maklum, di Liga Europa, Sevilla terbilang tidak tertandingi seusai menang 3-2 atas Inter Milan di final di Rhein Energie Stadion, Koln, Jerman, Sabtu (22/8/2020).

Tiga gol Sevilla masing-masing dicetak Luuk de Jong (12,33) dan gol bunuh diri Romelu Lukaku (74). Sementara itu, dua gol Inter disumbangkan Lukaku (5 pen) dan Diego Godin (35). Kemenangan tersebut menasbihkan Sevilla sebagai klub tersukses dengan enam gelar, yakni 2006, 2007, 2014, 2015, 2016, 2020. Sebuah prestasi yang sulit disaingi mengingat para pesaing terdekat mereka, seperti Inter Milan, Liverpool, Juventus, dan Atletico masing-masing baru mengoleksi tiga gelar. (Baca juga: Kapal Perang Paling Berbahaya Rusia Admiral Nakhimov Siap Dimunculkan Lagi)

Kesuksesan Sevilla merajai Liga Europa musim ini jelas berkat tangan dingin sang pelatih Julen Lopetegui. Sebuah pencapaian terbaiknya di level klub, mengingat kariernya sempat menimbulkan kontroversi saat meninggalkan tim nasional Spanyol (2016–2018) untuk menangani Real Madrid dan dipecat (Juli–Oktober 2018).

Kepercayaan besar diberikan Sevilla yang mengajaknya bergabung pada 5 Juni 2019 pun berbuah manis. Lopetegui pun begitu bergembira bisa membawa timnya keluar sebagai juara. Secara khusus, dia mendedikasikan trofi Liga Europa bagi dua bintangnya yang tiada Antonio Puerta dan Jose Antonio Reyes serta seluruh fans Sevilla.

“Sebuah kegembiraan besar bagi saya, seperti juga untuk semua penggemar Sevilla. Kami memiliki klub yang luar biasa, semua orang berkontribusi dan membantu kami. Ini untuk para penggemar yang tidak bisa pergi dan merayakannya di jalanan karena pandemi. Saya meminta mereka semua berhati-hati, tetapi mari kita rayakan sebisa kami. Ini untuk mereka. Ini untuk Puerta dan Reyes, dan untuk semua orang yang mencintai kita,” ungkap Lopetegui dilansir marca.

Pelatih berusia 53 tahun tersebut mengatakan apa yang dicapai Sevilla musim ini (finis di urutan ketiga Primera Liga dan juara Liga Europa) adalah hasil kerja keras seluruh anggota tim. Lopetegui menyebut itu menjadi modal penting menghadapi tantangan lebih besar pada musim depan.

“Kami telah memenangkan gelar yang sangat penting dalam skenario sangat sulit. Para pemain sangat hebat dari apa yang mereka yakini, bagaimana mereka bekerja, apa yang mereka tunjukkan. Sekalipun kami tidak menang, kami akan sama hebatnya, tapi untungnya kami menang. Kami percaya, meski menghadapi semua kesulitan, kami tidak pernah menyerah,” kata Lopetegui. (Baca juga: Zulhas Sebut Gaya Kepemimpinan Amien Rais Ibarat Pesawat)

Di sisi lain, kegembiraan Sevilla yang menjadi klub tersukses di Liga Europa terasa getir bagi Inter. Itu merupakan kekalahan pertama I Nerazzurri di final besar kompetisi Eropa untuk pertama kalinya sejak Piala UEFA 1997 ketika mereka kalah adu penalti 1-4 dari Schalke 04.

Kekalahan sekaligus memperpanjang puasa gelar Inter di berbagai ajang sejak terakhir menjuara Coppa Italia 2010/11. Kegagalan Samir Handanovic dkk membuat pelatih Antonio Conte kecewa berat. Dia menilai Inter telah berjuang sekuat tenaga dan memberikan segala upaya, namun kalah.

“Para pemain bekerja keras, tumbuh pesat, dan meningkat. Mereka mencapai final Liga Europa. Bagi sebagian besar pemain, ini pengalaman pertama mereka di Eropa, jadi antara Liga Champions dan Liga Europa setidaknya banyak pemain muda mendapatkan pengalaman untuk masa depan. Itu penting untuk maju, juga untuk kepercayaan diri,” kata Conte.

Menariknya, mantan bos Juventus dan Chelsea itu mengirimkan sinyal pernyataan yang tidak menjamin apakah dia masih tetap menangani Inter musim depan. Tetapi, Conte menegaskan tim akan tetap bersiap menyambut musim baru dengan atau tanpa dirinya. (Lihat videonya: Pembunuh Keji Satu Keluarga di Sukoharjo Ditangkap)

“Sesuatu telah terjadi, tidak ada gunanya bertele-tele. Kami harus melihat apakah semua orang siap untuk tidak memiliki tahun seperti ini lagi dan apa yang terjadi dengan saya. Ada beberapa situasi yang akan saya evaluasi, itu hak presiden juga, dan saya akan sampaikan pandangan saya kepada direktur. Saya akan selalu berterima kasih kepada mereka yang memberi saya kesempatan untuk mengalami petualangan ini,” ujar Conte.

Media-media Italia mengabarkan, kondisi internal Inter semakin kacau setelah kegagalan di Liga Europa. Conte dijadwalkan akan mengadakan pembicaraan dengan Presiden Steven Zhang, Direktur Beppe Marotta, dan Direktur Olahraga Piero Ausilio pada Selasa (25/8), setelah berulang kali menyatakan menginginkan perubahan besar jika klub masih mempercayainya menangani Inter.

Jika Conte benar-benar pergi, Inter diyakini telah mengantisipasinya. Mereka dikabarkan mempertimbangkan beberapa nama, seperti Massimiliano Allegri hingga Mauricio Pochettino. (Alimansyah)
(ysw)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1470 seconds (0.1#10.140)