Muhammad Ali, Pelopor Duel Lintas Disiplin Olahraga Bela Diri
Jum'at, 20 September 2024 - 18:00 WIB
"Orang-orang yang mendukung Muhammad Ali menyuruhnya menjauh dari Inoki, karena dia benar-benar bisa melukai Ali. Ali mulai melakukan aksi khasnya, membuat lelucon tentang Inoki," kenang Charlier. "Namun, Inoki terus menendang, di ronde kedua, ketiga, dan seterusnya. Ali semakin marah, dan dia berkata, 'Aku pikir kamu adalah pegulat profesional. Ini bukan pertarungan.'"
Pada ronde keenam, Inoki berhasil menangkap kaki Ali dan menjatuhkannya—gerakan yang tidak jauh berbeda dari yang biasa terlihat dalam seni bela diri campuran (mixed martial art, MMA) saat ini.
Memasuki ronde ke-10, Ali mengalami banyak rasa sakit, dengan kakinya yang bengkak parah akibat lebih dari 100 tendangan yang diterimanya. Setelah 15 ronde, poin dinyatakan sama dan pertarungan berakhir dengan hasil imbang. Kekecewaan penonton pun memuncak, dan mereka mulai melemparkan bantalan kursi, kaleng, dan apa saja yang ada di tangan mereka ke dalam ring.
"Orang-orang benar-benar marah... Membayar hampir USD 5 ribu untuk kursi di pinggir ring dan menyaksikan pertarungan seperti ini sangat tidak adil," ujar Charlier.
Meski "War of the Worlds" tidak memuaskan penonton, pertandingan tersebut membuka jalan bagi tren crossover boxing yang menghasilkan pendapatan besar. Pertarungan ini menjadi tonggak sejarah yang menandai dimulainya era baru di dunia tinju, di mana pertemuan antara atlet dari berbagai disiplin olahraga kini menjadi tontonan utama yang selalu dinantikan.
Pada ronde keenam, Inoki berhasil menangkap kaki Ali dan menjatuhkannya—gerakan yang tidak jauh berbeda dari yang biasa terlihat dalam seni bela diri campuran (mixed martial art, MMA) saat ini.
Memasuki ronde ke-10, Ali mengalami banyak rasa sakit, dengan kakinya yang bengkak parah akibat lebih dari 100 tendangan yang diterimanya. Setelah 15 ronde, poin dinyatakan sama dan pertarungan berakhir dengan hasil imbang. Kekecewaan penonton pun memuncak, dan mereka mulai melemparkan bantalan kursi, kaleng, dan apa saja yang ada di tangan mereka ke dalam ring.
"Orang-orang benar-benar marah... Membayar hampir USD 5 ribu untuk kursi di pinggir ring dan menyaksikan pertarungan seperti ini sangat tidak adil," ujar Charlier.
Meski "War of the Worlds" tidak memuaskan penonton, pertandingan tersebut membuka jalan bagi tren crossover boxing yang menghasilkan pendapatan besar. Pertarungan ini menjadi tonggak sejarah yang menandai dimulainya era baru di dunia tinju, di mana pertemuan antara atlet dari berbagai disiplin olahraga kini menjadi tontonan utama yang selalu dinantikan.
(sto)
tulis komentar anda