Runtuhnya Dominasi Ducati di Sirkuit Red Bull Ring
Rabu, 26 Agustus 2020 - 15:35 WIB
SPIELBERG - Kali pertama dalam lima tahun terakhir, Ducati gagal mengantar pembalapnya meraih podium pertama di Sirkuit Red Bull Ring, Austria. Fakta ini menunjukkan bahwa persaingan MotoGP 2020 tidak mudah diprediksi.
Musim ini, Red Bull Ring menggelar dua balapan untuk mengejar jadwal MotoGP 2020 yang tertunda akibat pandemi virus korona. Pada balapan pertama dua pekan lalu, Andrea Dovizioso berhasil naik podium pertama. Namun, akhir pekan kemarin, tren itu gagal dilanjutkan Ducati.
Pabrikan asal Italia itu sebenarnya memiliki kesempatan untuk mempertahankan dominasi di Red Bull Ring. Sayangnya, pertarungan sengit rider tim satelit Ducati, Pramac Racing, Jack Miller dengan pembalap KTM Pol Espargaro terutama di tikungan terakhir memberi keuntungan bagi Miguel Oliveira yang menyodok dari posisi ketiga untuk mengklaim podium pertama. (Baca: Potensi KTM untuk Tebar Ancaman di MotoGP)
Akibatnya, dominasi Ducati yang selalu membawa pembalapnya menjadi juara di Red Bull Ring sejak kembali menggelar MotoGP lima tahun lalu, runtuh. Kesuksesan itu dihasilkan Andrea Iannone (2016), Andrea Dovizioso (2017, 2019, 2020), dan Jorge Lorenzo (2018).
Meski begitu, Miller tidak terlalu kecewa gagal mempertahankan dominasi Ducati di Red Bull Ring. Podium kedua sudah cukup membuatnya diperhitungkan dalam perebutan gelar juara dunia MotoGP 2020. Saat ini, dia telah mengumpulkan 56 poin dan berada di posisi ketiga klasemen pembalap sementara. Rider asal Australia itu hanya kalah dari Fabio Quartararo (70), dan Dovizioso (67).
Namun demikian, Miller belum tertarik membicarakan peluangnya dalam perebutan gelar juara dunia. Dia hanya ingin kembali mencoba tampil kompetitif di tiga balapan berikutnya secara beruntun yang berlangsung dua kali di Sirkuit Misano, San Marino, (13/9/2020) dan (20/9/2020), serta Sirkuit Catalunya, Spanyol, (27/9/2020). (Baca juga: Amien Rais Kritik Nadiem: Dunia Pendidikan Beda dengan Pergojekan)
“Saya hanya ingin melanjutkan tren ini, mencoba menjadi kompetitif di Misano dan kemudian memastikan diri siap di Aragon dan Valencia, dua trek yang saya suka. Juga akan ada Portimao (Portugal), dengan karakter sirkuit naik turun, seperti sedang melakukan motorcross. Kita akan lihat bagaimana situasinya nanti,” kata Miller dilansir gpone.
Selain Miller, Dovizioso juga mengaku kecewa gagal melanjutkan dominasinya di Red Bull Ring. Setelah berhasil memenangkan GP Austria pada pekan sebelumnya, rider asal Italia itu justru mengalami penurunan performa yang cukup drastis di GP Styria hingga akhirnya finis di posisi kelima.
Dovizioso mengeluhkan buruknya daya cengkeram ban motornya pada hari balapan. Meski begitu, dia sekarang hanya berselisih tiga poin dari Quartararo dalam perebutan gelar juara dunia. Namun, rider tim pabrikan Ducati itu juga enggan membahasnya. (Lihat videonya: Antrean Mengular, Pengadilan Agama Soreang Dibanjiri Pasutri Sidang Cerai)
“Saya tidak ingin berbicara tentang gelar juara dunia. Terakhir kali saya melakukannya, tidak berjalan dengan baik. Saya hanya kurang puas dengan masalah ban. Tapi, kami telah berbicara dengan Michelin, mereka harus menganalisisnya dan kami juga harus melihat lebih dekat,” ucap Dovizioso. (Raikhul Amar)
Musim ini, Red Bull Ring menggelar dua balapan untuk mengejar jadwal MotoGP 2020 yang tertunda akibat pandemi virus korona. Pada balapan pertama dua pekan lalu, Andrea Dovizioso berhasil naik podium pertama. Namun, akhir pekan kemarin, tren itu gagal dilanjutkan Ducati.
Pabrikan asal Italia itu sebenarnya memiliki kesempatan untuk mempertahankan dominasi di Red Bull Ring. Sayangnya, pertarungan sengit rider tim satelit Ducati, Pramac Racing, Jack Miller dengan pembalap KTM Pol Espargaro terutama di tikungan terakhir memberi keuntungan bagi Miguel Oliveira yang menyodok dari posisi ketiga untuk mengklaim podium pertama. (Baca: Potensi KTM untuk Tebar Ancaman di MotoGP)
Akibatnya, dominasi Ducati yang selalu membawa pembalapnya menjadi juara di Red Bull Ring sejak kembali menggelar MotoGP lima tahun lalu, runtuh. Kesuksesan itu dihasilkan Andrea Iannone (2016), Andrea Dovizioso (2017, 2019, 2020), dan Jorge Lorenzo (2018).
Meski begitu, Miller tidak terlalu kecewa gagal mempertahankan dominasi Ducati di Red Bull Ring. Podium kedua sudah cukup membuatnya diperhitungkan dalam perebutan gelar juara dunia MotoGP 2020. Saat ini, dia telah mengumpulkan 56 poin dan berada di posisi ketiga klasemen pembalap sementara. Rider asal Australia itu hanya kalah dari Fabio Quartararo (70), dan Dovizioso (67).
Namun demikian, Miller belum tertarik membicarakan peluangnya dalam perebutan gelar juara dunia. Dia hanya ingin kembali mencoba tampil kompetitif di tiga balapan berikutnya secara beruntun yang berlangsung dua kali di Sirkuit Misano, San Marino, (13/9/2020) dan (20/9/2020), serta Sirkuit Catalunya, Spanyol, (27/9/2020). (Baca juga: Amien Rais Kritik Nadiem: Dunia Pendidikan Beda dengan Pergojekan)
“Saya hanya ingin melanjutkan tren ini, mencoba menjadi kompetitif di Misano dan kemudian memastikan diri siap di Aragon dan Valencia, dua trek yang saya suka. Juga akan ada Portimao (Portugal), dengan karakter sirkuit naik turun, seperti sedang melakukan motorcross. Kita akan lihat bagaimana situasinya nanti,” kata Miller dilansir gpone.
Selain Miller, Dovizioso juga mengaku kecewa gagal melanjutkan dominasinya di Red Bull Ring. Setelah berhasil memenangkan GP Austria pada pekan sebelumnya, rider asal Italia itu justru mengalami penurunan performa yang cukup drastis di GP Styria hingga akhirnya finis di posisi kelima.
Dovizioso mengeluhkan buruknya daya cengkeram ban motornya pada hari balapan. Meski begitu, dia sekarang hanya berselisih tiga poin dari Quartararo dalam perebutan gelar juara dunia. Namun, rider tim pabrikan Ducati itu juga enggan membahasnya. (Lihat videonya: Antrean Mengular, Pengadilan Agama Soreang Dibanjiri Pasutri Sidang Cerai)
“Saya tidak ingin berbicara tentang gelar juara dunia. Terakhir kali saya melakukannya, tidak berjalan dengan baik. Saya hanya kurang puas dengan masalah ban. Tapi, kami telah berbicara dengan Michelin, mereka harus menganalisisnya dan kami juga harus melihat lebih dekat,” ucap Dovizioso. (Raikhul Amar)
(ysw)
tulis komentar anda