Boccia, Cabang Olahraga Presisi yang Mengemuka di Paralimpiade Paris 2024
Jum'at, 30 Agustus 2024 - 22:05 WIB
Boccia, olahraga yang mungkin masih asing bagi sebagian orang, akan menjadi salah satu cabang menarik yang dipertandingkan di Paralimpiade Paris 2024 . Dirancang khusus untuk atlet dengan disabilitas cerebral palsy (lumpuh otak), Boccia menawarkan pertandingan yang mengandalkan ketepatan dan strategi tinggi. Pertama kali diperkenalkan pada Paralimpiade 1984 di Amerika Serikat, Boccia kini menjadi cabang penting dalam berbagai multi event para games.
Boccia adalah olahraga presisi yang dimainkan oleh dua tim, masing-masing terdiri dari tiga pemain. Setiap pemain melempar dua bola, namun untuk kategori permainan berpasangan, setiap pemain melempar tiga bola, dan untuk kategori tunggal, setiap pemain melempar enam bola. Pertandingan Boccia memiliki durasi yang berbeda-beda: empat menit untuk tunggal, lima menit untuk pasangan, dan enam menit untuk tim beregu.
Lapangan Boccia memiliki ukuran 12,5 meter x 6 meter, dengan area khusus untuk melempar bola berukuran 2,5 meter x 1 meter. Dalam pertandingan beregu, terdapat enam babak, sedangkan untuk tunggal dan pasangan terdiri dari empat babak.
Dalam Boccia, bola yang digunakan berdiameter 100 milimeter dan berat 275 gram. Tiga warna bola—putih, merah, dan biru—digunakan dalam permainan. Bola putih, yang disebut jack, dilempar pertama kali dan menjadi sasaran bagi enam bola merah dan enam bola biru dari masing-masing tim. Poin dihitung berdasarkan jarak bola terdekat dengan jack. Jika bola lawan belum bisa melampaui jarak bola terdekat dengan jack, tim tersebut harus terus melempar hingga bola habis. Tim yang tidak berhasil melemparkan bola lebih baik dari lawan akan kehilangan peluang untuk menambah poin.
Dua wasit bertugas memimpin pertandingan Boccia, dengan satu wasit utama dan satu line person yang mengukur jarak bola dari jack menggunakan alat ukur khusus berbentuk mirip jangka.
Sebanyak empat atlet Indonesia akan berlaga di cabang Boccia pada Paralimpiade 2024, yaitu Felix Ardi Yudha, Gischa Zayana, Muhammad Afrizal Syafa, dan M. Bintang Satria Herlangga. Kehadiran mereka di ajang bergengsi ini diharapkan dapat meningkatkan perhatian terhadap olahraga Boccia dan memberi inspirasi bagi atlet penyandang disabilitas di seluruh dunia. Apalagi, Indonesia sukses menyapu bersih kemenangan di hari pertama cabang boccia dipertandingkan di Paralimpiade Paris 2024.
Dengan ketepatan, strategi, dan keterampilan yang tinggi, Boccia tidak hanya menantang atlet dalam aspek teknis tetapi juga memberi peluang untuk meraih prestasi di panggung global. Paralimpiade Paris 2024 akan menjadi momen penting untuk melihat perkembangan olahraga ini dan menyaksikan para atlet terbaik beraksi di lapangan.
Apa Itu Boccia?
Boccia adalah olahraga presisi yang dimainkan oleh dua tim, masing-masing terdiri dari tiga pemain. Setiap pemain melempar dua bola, namun untuk kategori permainan berpasangan, setiap pemain melempar tiga bola, dan untuk kategori tunggal, setiap pemain melempar enam bola. Pertandingan Boccia memiliki durasi yang berbeda-beda: empat menit untuk tunggal, lima menit untuk pasangan, dan enam menit untuk tim beregu.
Lapangan Boccia memiliki ukuran 12,5 meter x 6 meter, dengan area khusus untuk melempar bola berukuran 2,5 meter x 1 meter. Dalam pertandingan beregu, terdapat enam babak, sedangkan untuk tunggal dan pasangan terdiri dari empat babak.
Dalam Boccia, bola yang digunakan berdiameter 100 milimeter dan berat 275 gram. Tiga warna bola—putih, merah, dan biru—digunakan dalam permainan. Bola putih, yang disebut jack, dilempar pertama kali dan menjadi sasaran bagi enam bola merah dan enam bola biru dari masing-masing tim. Poin dihitung berdasarkan jarak bola terdekat dengan jack. Jika bola lawan belum bisa melampaui jarak bola terdekat dengan jack, tim tersebut harus terus melempar hingga bola habis. Tim yang tidak berhasil melemparkan bola lebih baik dari lawan akan kehilangan peluang untuk menambah poin.
Dua wasit bertugas memimpin pertandingan Boccia, dengan satu wasit utama dan satu line person yang mengukur jarak bola dari jack menggunakan alat ukur khusus berbentuk mirip jangka.
Perkembangan Boccia di Paralimpiade Paris 2024
Pada Paralimpiade Paris 2024, Boccia akan menyajikan sebelas kategori perebutan medali, meningkat dari edisi sebelumnya di Tokyo 2020 yang hanya menawarkan kompetisi campuran. Di Paris, akan ada delapan kategori medali khusus gender, menambah variasi dan kesempatan bagi atlet untuk bersaing di tingkat internasional.Sebanyak empat atlet Indonesia akan berlaga di cabang Boccia pada Paralimpiade 2024, yaitu Felix Ardi Yudha, Gischa Zayana, Muhammad Afrizal Syafa, dan M. Bintang Satria Herlangga. Kehadiran mereka di ajang bergengsi ini diharapkan dapat meningkatkan perhatian terhadap olahraga Boccia dan memberi inspirasi bagi atlet penyandang disabilitas di seluruh dunia. Apalagi, Indonesia sukses menyapu bersih kemenangan di hari pertama cabang boccia dipertandingkan di Paralimpiade Paris 2024.
Dengan ketepatan, strategi, dan keterampilan yang tinggi, Boccia tidak hanya menantang atlet dalam aspek teknis tetapi juga memberi peluang untuk meraih prestasi di panggung global. Paralimpiade Paris 2024 akan menjadi momen penting untuk melihat perkembangan olahraga ini dan menyaksikan para atlet terbaik beraksi di lapangan.
(sto)
tulis komentar anda