Eks Presiden Barcelona Curiga Messi Sengaja Ingin Dijual
Rabu, 26 Agustus 2020 - 20:04 WIB
BARCELONA - Mantan presiden Barcelona Joan Laporta menggunakan akun media sosialnya untuk melawan dewan klub saat ini, terutama Presiden Josep Maria Bartomeu. Laporta marah dengan situasi Barcelona baru-baru ini, termasuk niat 'mengusir' Luis Suarez, dan masa depan Lionel Messi.
"Gambaran tentang bagaimana klub bertindak, buruk dan membahayakannya," tulis Laporta dalam akun Twitter terverifikasi miliknya (@JoanLaportaFCB). "Itu membuat saya curiga mereka ingin menjual Messi, yang akan menjadi kesalahan bersejarah." ( ).
Laporta yang menjadi presiden Barcelona pada 15 Juni 2003-30 Juni 2010 dan menyaksikan Blaugrana merebut treble pada musim 2008/2009, juga menyebut dewan Barcelona saat ini tidak kompeten.
"Mereka memberi tahu Suarez bahwa mereka tidak mengandalkannya melalui telepon? Itu tindakan pengecut dari presiden dan kurangnya rasa hormat kepada pemain." ( ).
Messi, melalui pengacaranya, telah memberi tahu Barcelona , Selasa (25/8/20200, berniat meninggalkan klub secara gratis. Namun, Barcelona telah menjawab dengan mengatakan bahwa dia tidak memiliki substansi hukum untuk melakukannya, karena klausul pergi dengan bebas transfer telah berakhir pada bulan Juni 2020.
Itu berarti bahwa klub yang ingin memboyong Messi harus membayar klausul pelepasan senilai 700 juta euro (Rp12,1 triliun). ( ).
Messi mungkin berpendapat bahwa jeda kompetisi akibat pandemi virus corona dan musim yang berakhir pada Agustus 2020 memberinya alasan untuk pergi secara gratis.
Kubu Messi merasa yakin mereka punya waktu seminggu untuk melakukannya setelah final Liga Champions. Kini, perselisihan mereka merambah ranah hukum. Perang antara klub dan pemain terbaik mereka.
Untuk saat ini Barcelona tidak berniat mendengarkan tawaran untuk Leo Messi selain klausul pelepasan 700 juta euro. Namun, jika Messi bertahan, akan sulit bagi pelatih anyar Ronald Koeman dalam membangun tim dengan pemain yang sudah tak kerasan.
Lihat Juga: Tragedi Berdarah di Belgrade: Pau Cubarsi Butuh 10 Jahitan di Wajah usai Diterjang Tendangan
"Gambaran tentang bagaimana klub bertindak, buruk dan membahayakannya," tulis Laporta dalam akun Twitter terverifikasi miliknya (@JoanLaportaFCB). "Itu membuat saya curiga mereka ingin menjual Messi, yang akan menjadi kesalahan bersejarah." ( ).
Laporta yang menjadi presiden Barcelona pada 15 Juni 2003-30 Juni 2010 dan menyaksikan Blaugrana merebut treble pada musim 2008/2009, juga menyebut dewan Barcelona saat ini tidak kompeten.
"Mereka memberi tahu Suarez bahwa mereka tidak mengandalkannya melalui telepon? Itu tindakan pengecut dari presiden dan kurangnya rasa hormat kepada pemain." ( ).
Messi, melalui pengacaranya, telah memberi tahu Barcelona , Selasa (25/8/20200, berniat meninggalkan klub secara gratis. Namun, Barcelona telah menjawab dengan mengatakan bahwa dia tidak memiliki substansi hukum untuk melakukannya, karena klausul pergi dengan bebas transfer telah berakhir pada bulan Juni 2020.
Itu berarti bahwa klub yang ingin memboyong Messi harus membayar klausul pelepasan senilai 700 juta euro (Rp12,1 triliun). ( ).
Messi mungkin berpendapat bahwa jeda kompetisi akibat pandemi virus corona dan musim yang berakhir pada Agustus 2020 memberinya alasan untuk pergi secara gratis.
Kubu Messi merasa yakin mereka punya waktu seminggu untuk melakukannya setelah final Liga Champions. Kini, perselisihan mereka merambah ranah hukum. Perang antara klub dan pemain terbaik mereka.
Untuk saat ini Barcelona tidak berniat mendengarkan tawaran untuk Leo Messi selain klausul pelepasan 700 juta euro. Namun, jika Messi bertahan, akan sulit bagi pelatih anyar Ronald Koeman dalam membangun tim dengan pemain yang sudah tak kerasan.
Lihat Juga: Tragedi Berdarah di Belgrade: Pau Cubarsi Butuh 10 Jahitan di Wajah usai Diterjang Tendangan
(sha)
tulis komentar anda