Petinggi Ducati Geram Tifosi Italia Soraki Marc Marquez di Podium MotoGP San Marino 2024
Minggu, 15 September 2024 - 14:42 WIB
MISANO - Manager Ducati Corse, Davide Tardozzi, dan General Manager Ducati Corse, Gianluigi ‘Gigi’ Dall’Igna, geram dengan perlakuan para tifosi Italia yang menyoraki Marc Marquez di podium MotoGP San Marino2024.
Menurut dia, para tifosi harus menghormatinya sebagai seorang pemenang karena rider Gresini Ducati itu bukanlah seorang penjahat yang harus dicaci-maki.
Marquez menunjukkan dominasinya lagi di MotoGP San Marino 2024. Dia menjadi pemenang balapan utama di Sirkuit Marino itu di depan dua jagoan tuan rumah, Francesco Bagnaia dan Enea Bastianini.
Begitu naik podium dan melakukan perayaan kemenangannya, The Baby Alien -julukan Marquez- mendapat sambutan tak mengenakan dari para penggemar Italia. Mereka menyorakinya dengan nada ejekan karena mayoritas dari mereka adalah pendukung Valentino Rossi, yang merupakan rival panas dari bintang Spanyol tersebut.
“Saya sama sekali tidak suka sorakan ejekan kepada pembalap di podium. Juara dunia delapan kali menang. Dia bukan penjahat, dia adalah pembalap yang luar biasa dan kami telah membuat taruhan besar untuk tahun depan,” kata Tardozzi dilansir dari Motosan, Sabtu (15/9/2024).
Pecco -sapaan Bagnaia- pun dengan cepat langsung menunjukkan gesture kepada para tifosi untuk menghentikan cemoohan itu. Dia terlihat tak ingin momen menyenangkan tersebut dirusak oleh para penggemar fanatik Rossi yang membenci Marquez.
Tardozzi pun geram dengan tingkah laku para tifosi tersebut kepada Marquez. Apalagi, tahun depan juara MotoGP enam kali itu bakal berseragam tim pabrikan Ducati bersama Pecco, yang otomatis membutuhkan dukungan dari para penggemar asal Italia.
“Kami akan memiliki tim yang hebat. Saya sudah mengatakan di awal musim bahwa siapapun yang berpikir bahwa Marc tidak bisa diandalkan untuk meraih gelar adalah karena dia tidak memahami sepeda motor,” tambahnya.
Hal senada juga dilontarkan oleh Dall’Igna. Dia menilai Marquez pantas mendapatkan apresiasi dan bukanlah cemoohan dari para tifosi karena dia telah membuktikan diri bisa memenangkan balapan bersama Ducati sehingga Dall’Igna yakin keputusan tim pabrikan Borgo Panigale untuk merekrutnya bukanlah sebuah kesalahan.
“Dia telah memenangkan dua balapan berturut-turut dan, jika dia belum menjadi Marc Márquez seperti biasanya, dia berada di jalur yang tepat untuk menjadi seperti itu lagi. Biarkan yang terbaik menang, seperti biasa, saya harus tidak memihak dan membuat yang terbaik menang,” ujar Dall’Igna.
Menurut dia, para tifosi harus menghormatinya sebagai seorang pemenang karena rider Gresini Ducati itu bukanlah seorang penjahat yang harus dicaci-maki.
Marquez menunjukkan dominasinya lagi di MotoGP San Marino 2024. Dia menjadi pemenang balapan utama di Sirkuit Marino itu di depan dua jagoan tuan rumah, Francesco Bagnaia dan Enea Bastianini.
Begitu naik podium dan melakukan perayaan kemenangannya, The Baby Alien -julukan Marquez- mendapat sambutan tak mengenakan dari para penggemar Italia. Mereka menyorakinya dengan nada ejekan karena mayoritas dari mereka adalah pendukung Valentino Rossi, yang merupakan rival panas dari bintang Spanyol tersebut.
“Saya sama sekali tidak suka sorakan ejekan kepada pembalap di podium. Juara dunia delapan kali menang. Dia bukan penjahat, dia adalah pembalap yang luar biasa dan kami telah membuat taruhan besar untuk tahun depan,” kata Tardozzi dilansir dari Motosan, Sabtu (15/9/2024).
Pecco -sapaan Bagnaia- pun dengan cepat langsung menunjukkan gesture kepada para tifosi untuk menghentikan cemoohan itu. Dia terlihat tak ingin momen menyenangkan tersebut dirusak oleh para penggemar fanatik Rossi yang membenci Marquez.
Tardozzi pun geram dengan tingkah laku para tifosi tersebut kepada Marquez. Apalagi, tahun depan juara MotoGP enam kali itu bakal berseragam tim pabrikan Ducati bersama Pecco, yang otomatis membutuhkan dukungan dari para penggemar asal Italia.
“Kami akan memiliki tim yang hebat. Saya sudah mengatakan di awal musim bahwa siapapun yang berpikir bahwa Marc tidak bisa diandalkan untuk meraih gelar adalah karena dia tidak memahami sepeda motor,” tambahnya.
Hal senada juga dilontarkan oleh Dall’Igna. Dia menilai Marquez pantas mendapatkan apresiasi dan bukanlah cemoohan dari para tifosi karena dia telah membuktikan diri bisa memenangkan balapan bersama Ducati sehingga Dall’Igna yakin keputusan tim pabrikan Borgo Panigale untuk merekrutnya bukanlah sebuah kesalahan.
“Dia telah memenangkan dua balapan berturut-turut dan, jika dia belum menjadi Marc Márquez seperti biasanya, dia berada di jalur yang tepat untuk menjadi seperti itu lagi. Biarkan yang terbaik menang, seperti biasa, saya harus tidak memihak dan membuat yang terbaik menang,” ujar Dall’Igna.
(wib)
tulis komentar anda