3 Kecurangan Terbesar dalam Dunia Tinju, Salah Satunya Membuat Mata Lawan Rusak Permanen

Sabtu, 19 Oktober 2024 - 15:08 WIB
Salah satu kontroversi terbesar dalam sejarah tinju Olimpiade terjadi pada Olimpiade 1988 di Seoul, Korea Selatan. Roy Jones Jr. yang merupakan petinju muda berbakat dari Amerika Serikat dianggap mengalami kekalahan kontroversial dari petinju Korea Selatan, Park Si-Hun di final.

Statistik menunjukkan bahwa Jones mendaratkan 86 pukulan bersih dibandingkan dengan hanya 32 pukulan dari Park, yang jelas mencerminkan betapa dominannya Jones dalam pertandingan tersebut. Meski begitu, para juri justru memberikan gelar juara untuk petinju Tuan Rumah.

Setelah insiden tersebut, muncul banyak spekulasi tentang adanya korupsi dan tekanan politik terhadap para juri. Beberapa bulan setelah Olimpiade, tiga dari lima juri yang memberikan keputusan dalam pertandingan tersebut diketahui telah diberi sanksi karena keterlibatan dalam berbagai bentuk perilaku tidak etis dalam kompetisi.

Meskipun Jones kalah secara kontroversial, dia dianugerahi Val Barker Trophy yang diberikan kepada petinju terbaik dalam Olimpiade berdasarkan performa keseluruhan.

Meski demikian, kasus Roy Jones Jr. pada Olimpiade 1988 tetap menjadi salah satu contoh paling mencolok dari ketidakadilan dalam olahraga dan bagaimana tekanan politik atau faktor-faktor lain bisa memengaruhi hasil kompetisi.

3. Kecurangan Luis Resto Terhadap Billy Collins Jr



Pertandingan tinju antara Billy Collins Jr. menghadapi Luis Resto pada 16 Juni 1983 menjadi salah satu momen paling gelap dalam sejarah tinju. Akibat kecurangan ini, karier Collins sebagai petinju harus hancur.

Billy Collins Jr. adalah seorang petinju muda yang sedang naik daun, dengan rekor tak terkalahkan dan sangat dijagokan juara dunia. Luis Resto, di sisi lain, adalah seorang petinju berpengalaman dengan rekor yang cukup solid, tetapi tidak dianggap sebagai ancaman besar

Anehnya sepanjang laga tersebut, Billy Collins Jr. justru mengalami kerusakan parah di wajahnya karena pukulan dari Luis Resto. Setelah pertandingan berlangsung selama 10 ronde, Luis Resto akhirnya dinobatkan sebagai pemenang.

Namun, pada saat Collins Sr., ayah sekaligus pelatih Billy Collins, mendekati Resto untuk memberikan selamat, ia merasakan sesuatu yang tidak biasa pada sarung tangan Resto. Sarung tangan itu terasa jauh lebih tipis dari yang seharusnya, seolah-olah bantalan di dalamnya hilang.
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More