Sito Pons Ceritakan Kisah Alex Pons Jadi Musafir dengan Berjalan Tanpa Alas Kaki
Selasa, 03 Desember 2024 - 15:05 WIB
Sito Pons mengungkap kisah baru tentang perjalanan spiritual putranya (Alex Pons) dari Eropa ke Asia Selatan. Menurutnya, itu sesuatu yang luar biasa dan sangat berani.
Alex Pons menjadi pusat perhatian dunia setelah ia memutuskan meninggalkan dunia balapan dan memulai perjalanan radikal, enam tahun berjalan tanpa alas kaki, didorong oleh pencarian tujuan hidup dan hubungan spiritual. Mantan pembalap Moto2 terlihat oleh penduduk setempat saat berjalan di jalan di Pakistan.
Dalam sebuah wawancara terbaru dengan Sito Pons, dia menceritakan perjalanan yang mengubah hidup putranya yang berusia 33 tahun. "Apa yang dilakukan Axel, menurut saya itu sesuatu yang luar biasa dan sangat berani," katanya dikutip dari Motorsport.
"Pada bulan Maret, genap dua tahun sejak ia meninggalkan Barcelona, selalu berjalan kaki. Ia mulai menjelaskan kepada kami bahwa ia perlu berjalan kaki, melihat dunia, memahami filosofi hidup, agama, dan ia pun memulai perjalanannya."
"Setiap hari ia bangun pukul lima pagi, melakukan meditasi dan yoga, lalu mulai berjalan kaki. Anda membutuhkan banyak disiplin, ditambah lagi ia tidak pergi ke hotel dan hanya bepergian dengan ransel, dengan perlengkapan yang sangat minim," imbuh Sito Pons.
Alex Pons menjadi pusat perhatian dunia setelah ia memutuskan meninggalkan dunia balapan dan memulai perjalanan radikal, enam tahun berjalan tanpa alas kaki, didorong oleh pencarian tujuan hidup dan hubungan spiritual. Mantan pembalap Moto2 terlihat oleh penduduk setempat saat berjalan di jalan di Pakistan.
Dalam sebuah wawancara terbaru dengan Sito Pons, dia menceritakan perjalanan yang mengubah hidup putranya yang berusia 33 tahun. "Apa yang dilakukan Axel, menurut saya itu sesuatu yang luar biasa dan sangat berani," katanya dikutip dari Motorsport.
Baca Juga
"Pada bulan Maret, genap dua tahun sejak ia meninggalkan Barcelona, selalu berjalan kaki. Ia mulai menjelaskan kepada kami bahwa ia perlu berjalan kaki, melihat dunia, memahami filosofi hidup, agama, dan ia pun memulai perjalanannya."
"Setiap hari ia bangun pukul lima pagi, melakukan meditasi dan yoga, lalu mulai berjalan kaki. Anda membutuhkan banyak disiplin, ditambah lagi ia tidak pergi ke hotel dan hanya bepergian dengan ransel, dengan perlengkapan yang sangat minim," imbuh Sito Pons.
(yov)
Lihat Juga :
tulis komentar anda