5 Raksasa Bulutangkis Dunia Mundur, Thomas & Uber 2020 Akhirnya Ditunda
Rabu, 16 September 2020 - 14:35 WIB
KUALA LUMPUR - Keputusan lima negara raksasa bulu tangkis dunia, termasuk Indonesia, mundur dari ajang Piala Thomas dan Uber 2020 ternyata berdampak pada penyelenggaraan turnamen. Badminton World Federation (BWF) terpaksa menunda kompetisi beregu putra-putri itu setidaknya setelah Olimpiade Tokyo 2021.
BWF memang tak punya pilihan ideal selain melakukan penundaan. Selain Indonesia, empat negara lain seperti Korea Selatan, Thailand, Taiwan, dan Australia juga sebelumnya telah memutuskan mundur dari ajang tersebut. Hal ini terkait dengan situasi dunia yang belum aman dari pandemi virus corona (Covid-19). (Baca: Cukup Diucapkan, Amalan Sederhana Ini Pahalanya Berlimpah)
Pihak BWF mengambil keputusan itu setelah berkoordinasi dengan panitia turnamen yang rencana awalnya akan digelar di Aarhus, Denmark, Oktober mendatang. Piala Thomas dan Uber sejatinya dirancang jadi turnamen pembuka setelah musim 2020 ditangguhkan akibat wabah Covid-19.
"Setelah berkonsultasi dan mendapat kesepakatan dengan tuan rumah lokal Badminton Denmark, BWF telah membuat keputusan yang sulit untuk menunda Piala Thomas dan Uber di Aarhus, Denmark," tulis pernyataan resmi BWF.
Pihak BWF dan panitia lokal Piala Thomas dan Uber 2020 dalam beberapa bulan terakhir memang terus melakukan persiapan agar turnamen internasional bulu tangkis bisa dijalankan secara aman di tengah pandemi Covid-19. Termasuk melakukan pendekatan untuk mengumpulkan seluruh atlet pada satu tempat khusus untuk mencegah penyebaran virus corona.
Namun, setelah berkoordinasi dengan berbagai pihak maka opsi yang paling ideal adalah menunda turnamen yang semula akan digelar pada Mei 2020, sebelum diundur karena pandemi virus corona. Bahkan, BWF juga membatalkan Denmark Masters, yang seharusnya diadakan di Odense dari 20-25 Oktober sebagai leg Eropa kedua dari Tur Dunia. (Baca juga: Paket Isolasi Mandiri Covid-19, Paket Legit Beresiko Tinggi)
Satu-satunya turnamen yang dipertahankan dari jadwal tiga turnamen sebelumnya adalah Denmark Terbuka di Odense pada 13-18 Oktober. Sementara untuk Tur Asia masih belum jelas kepastiannya. Apalagi, Indonesia yang sempat digadang-gadang sebagai tuan rumah sudah menyatakan menarik diri setelah kondisi kesehatan, khususnya di Jakarta sebagai tempat penyelenggaraan, masih berkutat dengan virus corona.
Padahal, BWF sebelumnya sudah bekerja keras selama berbulan-bulan untuk bisa kembali menggelar kejuaraan, khususnya dengan Badminton Denmark. Sayang, kondisi menjadi tidak memungkinkan setelah lima negara mundur dari Thomas dan Uber. Ternyata, itu sangat berpengaruh besar terhadap keberlangsungan kejuaraan tersebut. (Baca juga: Partai Komunis China Nyatakan Siap Perang dengan Negara ASEAN dan AS)
BWF memang tak punya pilihan ideal selain melakukan penundaan. Selain Indonesia, empat negara lain seperti Korea Selatan, Thailand, Taiwan, dan Australia juga sebelumnya telah memutuskan mundur dari ajang tersebut. Hal ini terkait dengan situasi dunia yang belum aman dari pandemi virus corona (Covid-19). (Baca: Cukup Diucapkan, Amalan Sederhana Ini Pahalanya Berlimpah)
Pihak BWF mengambil keputusan itu setelah berkoordinasi dengan panitia turnamen yang rencana awalnya akan digelar di Aarhus, Denmark, Oktober mendatang. Piala Thomas dan Uber sejatinya dirancang jadi turnamen pembuka setelah musim 2020 ditangguhkan akibat wabah Covid-19.
"Setelah berkonsultasi dan mendapat kesepakatan dengan tuan rumah lokal Badminton Denmark, BWF telah membuat keputusan yang sulit untuk menunda Piala Thomas dan Uber di Aarhus, Denmark," tulis pernyataan resmi BWF.
Pihak BWF dan panitia lokal Piala Thomas dan Uber 2020 dalam beberapa bulan terakhir memang terus melakukan persiapan agar turnamen internasional bulu tangkis bisa dijalankan secara aman di tengah pandemi Covid-19. Termasuk melakukan pendekatan untuk mengumpulkan seluruh atlet pada satu tempat khusus untuk mencegah penyebaran virus corona.
Namun, setelah berkoordinasi dengan berbagai pihak maka opsi yang paling ideal adalah menunda turnamen yang semula akan digelar pada Mei 2020, sebelum diundur karena pandemi virus corona. Bahkan, BWF juga membatalkan Denmark Masters, yang seharusnya diadakan di Odense dari 20-25 Oktober sebagai leg Eropa kedua dari Tur Dunia. (Baca juga: Paket Isolasi Mandiri Covid-19, Paket Legit Beresiko Tinggi)
Satu-satunya turnamen yang dipertahankan dari jadwal tiga turnamen sebelumnya adalah Denmark Terbuka di Odense pada 13-18 Oktober. Sementara untuk Tur Asia masih belum jelas kepastiannya. Apalagi, Indonesia yang sempat digadang-gadang sebagai tuan rumah sudah menyatakan menarik diri setelah kondisi kesehatan, khususnya di Jakarta sebagai tempat penyelenggaraan, masih berkutat dengan virus corona.
Padahal, BWF sebelumnya sudah bekerja keras selama berbulan-bulan untuk bisa kembali menggelar kejuaraan, khususnya dengan Badminton Denmark. Sayang, kondisi menjadi tidak memungkinkan setelah lima negara mundur dari Thomas dan Uber. Ternyata, itu sangat berpengaruh besar terhadap keberlangsungan kejuaraan tersebut. (Baca juga: Partai Komunis China Nyatakan Siap Perang dengan Negara ASEAN dan AS)
tulis komentar anda