Tak Sekedar Juara, Pogacar Ukir Sejarah di Tour de France 2020

Selasa, 22 September 2020 - 14:35 WIB
Padahal, Slovenia adalah negara yang minim sejarah dunia balapan sepeda. Sejak merdeka setelah pecahnya Yugoslavia pada 1991, tidak banyak pembalap sepedanya bisa meraih kesuksesan di panggung internasional. Bahkan bisa dihitung dengan jari pesepeda yang bisa sukses, termasuk Andrej Hauptman yang menjadi orang Slovenia pertama meraih medali di Kejuaraan Dunia pada 2001, dan Jani Brajkovi? memenangkan Critérium du Dauphiné.

Slovenia ternyata juga memiliki banyak aib memalukan di balapan sepedan internasional. Brajkovi? dan Tadej Valjavec pernah menjalani larangan doping, sementara Borut Boži? dan Kristjian Koren terlibat dalam penyelidikan doping darah Aderlass.

Sementara itu, pesepeda dari tim Deceuninck–Quick-Step, Sam Bennett juga mengukir sejarah sebagai pembalap Republik Irlandia pertama yang menguasai jersey hijau sebagai juara sprinter terbaik (Classification Point) sejak Sean Kelly melakukan hal serupa pada 1989. Dia berhasil mengumpulkan 380 poin atau unggul 96 dari Peter Sagan (Tim Bora-Hansgrohe) yang gagal memenangi kaus itu untuk kedelapan kalinya.

Bahkan, Bennett menjadi yang tercepat pada etape ke-21 berjarak 122 kilometer dari Mantes la Jolie menuju Paris Champ-Elysees itu. Dia menyelesaikan balapan dengan catatan waktu 2 jam 53 menit 32 detik. Bahkan. Pesepeda berusia 29 tahun ini menjadi orang pertama sejak Mark Cavendish yang meraih green jersey di Champs Elysées pada 2011. (Lihat videonya: Banjir Bandang Terjang Desa Cicurug, Sukabumi)

“Saya tidak bisa mengatakan betapa bahagianya saya. Memenangkan Kejuaraan Dunia untuk sprinter di Champs Elysées ini adalah hal yang istimewa. Akan tetapi, melakukannya dengan jersey hijau membuatnya ekstra spesial,” ungkapnya. (Raikhul Amar)
(ysw)
Halaman :
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More