Fakta Calon Petenis Nomor 1 versi Djokovic, Salah Satunya Fans Milan

Kamis, 29 Oktober 2020 - 22:00 WIB
Jannik Sinner./foto/atp


VIENNA - Petenis Nomor 1 dunia Novak Djokovic melihat banyak petenis muda yang memiliki masa depan. Salah satu yang disebut adalah petenis muda Italia Jannik Sinner. Di mata Djokovic, Sinner memiliki potensi menjadi No 1 dunia masa depan. Dengan catatan, bisa terus bermain di level tertinggi.

Petenis Serbia itu mengamankan peringkat teratas akhir tahun dengan kemenangan terbarunya melawan petenis Kroasia Borna Coric di Wina untuk mencapai perempat final Erste Bank Open. Berbicara tentang Sinner, yang memenangkan Nex Gen ATP Finals 2019 dan saat ini berada di peringkat tertinggi dalam karier yaitu nomor 43, Djokovic menilai pemain berusia 19 tahun itu memiliki semua potensi mencapai puncak, paling tidak setelah mencapai Grand slam perdananya di usia muda.

Bulan ini, Sinner berhasil menembus Slam perempat final di Prancis Terbuka bulan ini setelah dihentkan Rafael Nadal dalam pertarungan tiga set. "Saya pasti melihat banyak kualitas pemain muda. (Sinner) pasti memiliki permainan yang kuat dan dengan banyak kualitas, dan Anda dapat mengatakan dia memiliki potensi menjadi pemain top dunia," kata Djokovic dikutip skysport.

Lalu bagaimana profil dari Skinner sebenarnya? Berikut lima fakta tentang Skinner yang dimuat di situs resmi ATP, pada Mei lalu.



1) Bermain Gemilang di Next Gen ATP Finals

Menjelang Next Gen ATP Finals 2019 di Milan, dia memiliki rekor 0-6 di turnamen inovatif berusia 21 tahun ke bawah. Tapi dia yang bersaing sebagai wild card, berhasil lolos undian untuk merebut trofi. Sinner memuncaki Grup B dengan rekor 2-1, mengalahkan Frances Tiafoe dan Mikael Ymer untuk melaju ke semifinal. Selanjutnya, menyingkirkn Miomir Kecmanovic dalam pertarungan empat set dan unggulan pertama Alex de Minaur untuk merebut gelar di depan pendukung tuan rumah di Allianz Cloud.

2) Mantan Juara Ski Junior

Lima tahun lalu, fokus Sinner lebiih pada ski daripada tenis. Petenis yang tidak pernah menyentuh raket pada usia tujuh tahun, dan hanya bermain dua hari seminggu sebelum pindah ke akademi Riccardo Piatti di Bordighera di 13 tahun. “Ketika saya pergi ke lapangan hanya dua kali dalam seminggu, saya sangat menikmatinya. Saya hanya mencoba menikmati dan itu menyenangkan. Sangat menyenangkan,” kata Sinner.
Halaman :
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More