Popularitas Kelas Berat Enggak Bakal Rusak Gara-Gara Para Legenda Turun Gunung
Kamis, 05 November 2020 - 21:23 WIB
JAKARTA - Pertarungan trilogi yang pertemukan Evander Holyfield versus Mike Tyson baru sebatas wacana. Namun bukan berarti akan merusak popularitas tinju divisi kelas berat saat ini.
Sejak Tyson sepakat menggelar pertarungan eksibisi melawan Roy Jones Jr pada 10 November di Staples Center, Los Angeles, Amerika Serikat. Seluruh pemberitaan tinju di dunia justru lebih tertarik mengabarkan mengenai persiapan dua pensiunan tinju kelas berat tersebut.
Porsi pemberitaan mengenai Anthony Joshua maupun Deontay Wilder bak tenggelam. Belum lagi dengan kabar terbaru mengenai ketertarikan Holyfield menggelar pertarungan trilogi melawan Tyson. (Baca juga: Rencana Trilogi Evander Holyfield vs Mike Tyson Cuma Sensasi )
Tetapi pengamat tinju di Indonesia, Mahfudin Nigara, menganggap bahwa ini tidak akan merusak popularitas tinju di kelas berat saat ini. "Tidak. Ini bagian dari sensasi aja," jelasnya saat dihubungi SINDOnews, Kamis (5/11/2020).
"Kebetulan masih laku dijual untuk Mike Tyson. Meskipun saya yakin magnetnya Tyson masih ada karena meskipun orang rindu tapi orang tahu bahwa ini hanya kabar biasa saja. Jangan juga kita menanggapinya Mike Tyson ini spektakuler gitu, dengan usia 54 tahun itu. Yang tidak bisa ditawar itu kan pertambahan usia, merosotnya fisik yang tidak bisa ditawar," sambung Nigara.
"Tetapi jika pertarungan lebih dari enam ronde dengan tensi yang besar tidak mungkin juga. Kalaupun ada ya hanya gitu aja dan sesungguh-sungguhnya tinju profesional itu pertarungan tinju yang diatur dan dengan teratur."
Maksudnya, tambah Nigara, secara bisnis pertarungan ini (Holyfield vs Mike Tyson) pasti laku dijual. Tetapi di sisi lain, penggemar tinju harus memahami bahwa tinju profesional itu tidaklah murni sports, ini entertaiment. (Baca juga: Evander Comeback! Siapa Yang Ingin Melihat Holyfield vs Tyson 3? )
"Cuma olahraga tinju bukan smackdown. Tapi MMA atau UFC, itu murni sports. Itu bedanya. Cuma indahnya gitu, meskipun kita terkenal dan mampu menghasilkan banyak uang untuk sponsor dan penonton mau hadir dalam pertarungan, maka secara otomatis tidak bisa setiap petinju memenangkan pertarungan semaunya," beber Nigara.
Disinggung mengenai pertarungan Mike Tyson versus Jones, Nigara sepertinya lebih menjagokan Si Leher Beton. Meskipun ini bukan rival abadi Tyson, namun dia bakal menunjukkan kualitasnya selama lima ronde.
"Kalau saya lihat ini bukan rivalitas karena Mike Tyson untuk lima ronde masih mampu menunjukkan kualitasnya," pungkas Nigara.
Lihat Juga: Jake Paul Banjir Tawaran Duel usai Kalahkan Mike Tyson, Dubois Tawarkan Sabuk Juara Dunia!
Sejak Tyson sepakat menggelar pertarungan eksibisi melawan Roy Jones Jr pada 10 November di Staples Center, Los Angeles, Amerika Serikat. Seluruh pemberitaan tinju di dunia justru lebih tertarik mengabarkan mengenai persiapan dua pensiunan tinju kelas berat tersebut.
Porsi pemberitaan mengenai Anthony Joshua maupun Deontay Wilder bak tenggelam. Belum lagi dengan kabar terbaru mengenai ketertarikan Holyfield menggelar pertarungan trilogi melawan Tyson. (Baca juga: Rencana Trilogi Evander Holyfield vs Mike Tyson Cuma Sensasi )
Tetapi pengamat tinju di Indonesia, Mahfudin Nigara, menganggap bahwa ini tidak akan merusak popularitas tinju di kelas berat saat ini. "Tidak. Ini bagian dari sensasi aja," jelasnya saat dihubungi SINDOnews, Kamis (5/11/2020).
"Kebetulan masih laku dijual untuk Mike Tyson. Meskipun saya yakin magnetnya Tyson masih ada karena meskipun orang rindu tapi orang tahu bahwa ini hanya kabar biasa saja. Jangan juga kita menanggapinya Mike Tyson ini spektakuler gitu, dengan usia 54 tahun itu. Yang tidak bisa ditawar itu kan pertambahan usia, merosotnya fisik yang tidak bisa ditawar," sambung Nigara.
"Tetapi jika pertarungan lebih dari enam ronde dengan tensi yang besar tidak mungkin juga. Kalaupun ada ya hanya gitu aja dan sesungguh-sungguhnya tinju profesional itu pertarungan tinju yang diatur dan dengan teratur."
Maksudnya, tambah Nigara, secara bisnis pertarungan ini (Holyfield vs Mike Tyson) pasti laku dijual. Tetapi di sisi lain, penggemar tinju harus memahami bahwa tinju profesional itu tidaklah murni sports, ini entertaiment. (Baca juga: Evander Comeback! Siapa Yang Ingin Melihat Holyfield vs Tyson 3? )
"Cuma olahraga tinju bukan smackdown. Tapi MMA atau UFC, itu murni sports. Itu bedanya. Cuma indahnya gitu, meskipun kita terkenal dan mampu menghasilkan banyak uang untuk sponsor dan penonton mau hadir dalam pertarungan, maka secara otomatis tidak bisa setiap petinju memenangkan pertarungan semaunya," beber Nigara.
Disinggung mengenai pertarungan Mike Tyson versus Jones, Nigara sepertinya lebih menjagokan Si Leher Beton. Meskipun ini bukan rival abadi Tyson, namun dia bakal menunjukkan kualitasnya selama lima ronde.
"Kalau saya lihat ini bukan rivalitas karena Mike Tyson untuk lima ronde masih mampu menunjukkan kualitasnya," pungkas Nigara.
Lihat Juga: Jake Paul Banjir Tawaran Duel usai Kalahkan Mike Tyson, Dubois Tawarkan Sabuk Juara Dunia!
(sha)
tulis komentar anda