Masih Tampil Melempem, Valentino Rossi Minta Yamaha Kreatif
Selasa, 10 November 2020 - 10:49 WIB
VALENCIA - Valentino Rossi meminta Yamaha kreatif terkait dengan persoalan mesin. Pasalnya di musim MotoGP 2020 , tim berlogo dua garpu tala itu masih melempem.
Musim 2020/2021, MotoGP akan mengeluarkan regulasi pembekuan mesin. Nah, lantaran hal tersebut Rossi meminta timnya kreatif untuk mengakali mesin agar tidak lagi ada alasan performa motor jeblok. (Baca juga : Valentino Rossi Diramal Bisa Buat Garang SRT Petronas )
Masalah dapur pacu lagi-lagi menghampiri Valentino Rossi pada balapan MotoGP Eropa 2020 di Sirkuit Ricardo Tormo, Valencia, akhir pekan lalu. The Doctor, yang sebelumnya absen mengaspal akibat Covid-19, hanya bisa bertahan empat putaran saja. (Baca juga : Valentino Rossi Absen di Teruel Grand Prix 2020, Yamaha Tidak Tunjuk Pengganti )
Itu adalah kedua kalinya Valentino Rossi gagal menyelesaikan balapan gara-gara mesin pada Kejuaraan Dunia MotoGP 2020. Masalah pertama datang pada seri perdana di Jerez, 19 Juli lalu. Selain keandalan, dapur pacu Yamaha itu juga tidak punya performa yang mumpuni dalam aspek kecepatan. (Baca juga : Presiden Pemerintah Aragon Tegur Valentino Rossi )
Berkaca pada regulasi pembekuan pengembangan mesin, Yamaha sepertinya akan terus terdampak hingga musim depan. Sadar dengan situasinya, Rossi meminta Yamaha untuk tidak menjadikan regulasi itu sebagai dalih. Sebab, ada banyak cara mengakali kekurangan mesin.
“Pembekuan mesin (untuk 2021) bukan sebuah alasan. Di MotoGP sekarang, Anda bisa melakukan banyak hal yang terkait mesin untuk meningkatkan performa. Dari sisi elektronik, ke cara menjaga mesin tetap segar, lalu mengatur suhu mesin, hingga knalpot,” terang Valentino Rossi, dikutip dari Motorsport, Selasa (10/11/2020).
“Jadi, jika Anda memang tidak bisa mengubah bagian dalam mesin (untuk meningkatkan performa), Anda punya beberapa isu lain yang bisa diperbaiki. Jika Yamaha bisa bekerja dengan baik ke arah yang tepat, kita bisa tampil lebih baik,” lanjut pembalap berusia 41 tahun tersebut.
Regulasi pembekuan pengembangan mesin itu mulai dicetuskan sebelum seri perdana MotoGP 2020 berlangsung pada 19 Juli. Perubahan itu tidak terlepas dari hantaman pandemi Covid-19. Dengan pembekuan pengembangan, diharapkan pabrikan seperti Yamaha dan Honda dapat mengurangi beban biaya produksi.
Selain regulasi itu, MotoGP juga memberlakukan pengurangan jatah mesin untuk musim ini karena penyusutan kalender balap. Setiap tim yang tidak mendapat konsesi, hanya diberi jatah lima unit mesin sejak Jerez hingga seri terakhir di Portimao, 22 November 2020.
Dengan mesin yang tingkat keandalannya rendah, Yamaha benar-benar terpuruk. Maverick Vinales sampai harus start dari pitlane pada MotoGP Eropa 2020 karena menggunakan mesin keenam yang tentu saja melanggar aturan.
Karena mesin pula, Yamaha harus rela dihukum pengurangan 50 poin pada kategori konstruktor. Sebab, mereka dinilai melakukan perubahan teknis mesin tanpa persetujuan dari asosiasi tim-tim pabrikan. Beruntung, keempat pembalapnya tidak ikut dijatuhi pengurangan poin. (Lihat juga : Raih Kemenangan Perdana, Joan Mir di Ambang Juara Dunia MotoGP )
Musim 2020/2021, MotoGP akan mengeluarkan regulasi pembekuan mesin. Nah, lantaran hal tersebut Rossi meminta timnya kreatif untuk mengakali mesin agar tidak lagi ada alasan performa motor jeblok. (Baca juga : Valentino Rossi Diramal Bisa Buat Garang SRT Petronas )
Masalah dapur pacu lagi-lagi menghampiri Valentino Rossi pada balapan MotoGP Eropa 2020 di Sirkuit Ricardo Tormo, Valencia, akhir pekan lalu. The Doctor, yang sebelumnya absen mengaspal akibat Covid-19, hanya bisa bertahan empat putaran saja. (Baca juga : Valentino Rossi Absen di Teruel Grand Prix 2020, Yamaha Tidak Tunjuk Pengganti )
Itu adalah kedua kalinya Valentino Rossi gagal menyelesaikan balapan gara-gara mesin pada Kejuaraan Dunia MotoGP 2020. Masalah pertama datang pada seri perdana di Jerez, 19 Juli lalu. Selain keandalan, dapur pacu Yamaha itu juga tidak punya performa yang mumpuni dalam aspek kecepatan. (Baca juga : Presiden Pemerintah Aragon Tegur Valentino Rossi )
Berkaca pada regulasi pembekuan pengembangan mesin, Yamaha sepertinya akan terus terdampak hingga musim depan. Sadar dengan situasinya, Rossi meminta Yamaha untuk tidak menjadikan regulasi itu sebagai dalih. Sebab, ada banyak cara mengakali kekurangan mesin.
“Pembekuan mesin (untuk 2021) bukan sebuah alasan. Di MotoGP sekarang, Anda bisa melakukan banyak hal yang terkait mesin untuk meningkatkan performa. Dari sisi elektronik, ke cara menjaga mesin tetap segar, lalu mengatur suhu mesin, hingga knalpot,” terang Valentino Rossi, dikutip dari Motorsport, Selasa (10/11/2020).
“Jadi, jika Anda memang tidak bisa mengubah bagian dalam mesin (untuk meningkatkan performa), Anda punya beberapa isu lain yang bisa diperbaiki. Jika Yamaha bisa bekerja dengan baik ke arah yang tepat, kita bisa tampil lebih baik,” lanjut pembalap berusia 41 tahun tersebut.
Regulasi pembekuan pengembangan mesin itu mulai dicetuskan sebelum seri perdana MotoGP 2020 berlangsung pada 19 Juli. Perubahan itu tidak terlepas dari hantaman pandemi Covid-19. Dengan pembekuan pengembangan, diharapkan pabrikan seperti Yamaha dan Honda dapat mengurangi beban biaya produksi.
Selain regulasi itu, MotoGP juga memberlakukan pengurangan jatah mesin untuk musim ini karena penyusutan kalender balap. Setiap tim yang tidak mendapat konsesi, hanya diberi jatah lima unit mesin sejak Jerez hingga seri terakhir di Portimao, 22 November 2020.
Dengan mesin yang tingkat keandalannya rendah, Yamaha benar-benar terpuruk. Maverick Vinales sampai harus start dari pitlane pada MotoGP Eropa 2020 karena menggunakan mesin keenam yang tentu saja melanggar aturan.
Karena mesin pula, Yamaha harus rela dihukum pengurangan 50 poin pada kategori konstruktor. Sebab, mereka dinilai melakukan perubahan teknis mesin tanpa persetujuan dari asosiasi tim-tim pabrikan. Beruntung, keempat pembalapnya tidak ikut dijatuhi pengurangan poin. (Lihat juga : Raih Kemenangan Perdana, Joan Mir di Ambang Juara Dunia MotoGP )
(bbk)
tulis komentar anda