Tenis Profesional Optimistis Turnamen Musim 2020 Berlanjut
Senin, 11 Mei 2020 - 13:30 WIB
LONDON - Association of Tennis Professional (ATP) akhirnya angkat bicara terkait kelanjutan turnamen musim 2020 yang ditangguhkan akibat pandemi virus corona. ATP menyatakan masih memiliki waktu tujuh bulan untuk menggelar kejuaraan yang dihentikan sejak Maret lalu.
Pernyataan ini diharapkan menghapus keraguan sejumlah petenis papan atas yang pesimistis akan kelanjutan turnamen di tengah wabah Covid-19 yang tidak kunjung mereda. Ketua ATP Andrea Gaudenzi menyatakan optimistis turnamen tenis akan berlangsung di sisa tahun ini. Meskipun penularan virus corona belum terkendali, Gaudenzi meminta kepada pengemar tenis di seluruh dunia untuk tidak menghapus musim 2020. Pasalnya, masih ada waktu tujuh bulan sebelum berganti musim 2021. Karena itu, dia akan berusaha maksimal agar kompetisi bisa berlanjut secepat mungkin. (Baca: Australia Terbuka 2021 Susun Rencana Alternatif)
“Tidak bijaksana menyebutnya berhenti sekarang. Tidak ada yang tahu apa yang akan terjadi, kami ingin menjaga rasa optimisme. Jelas, mungkin ada beberapa opsi, bermain dengan tanpa penonton atau bagaimana menangani pembatasan perjalanan dari berbagai negara yang terdampak Covid-19. Tapi, kami belum membuat keputusan sejauh ini karena semuanya masih hipotesis,” kata Gaudenzi dilansir tennis365.
Gaudenzi berharap penjelasan itu menjadi jawaban keraguan sejumlah petenis akan kelanjutan musim ini. Salah satunya bintang asal Spanyol, Rafael Nadal. Peraih 19 gelar grand slam itu sudah tidak terlalu memikirkan semua agenda pada 2020 dan lebih mempersiapkan diri untuk ATP Tour 2021. Sikap ini bertolak belakang dengan pernyataan ATP yang tetap yakin musim bisa berlanjut.
Sampai saat ini turnamen tenis memang sedang ditangguhkan sejak awal Maret karena hampir semua negara di dunia sedang memerangi pandemi virus korona. Gaudenzi mengakui kondisi itu memang membuat beberapa orang pesimistis turnamen tenis bisa berlanjut kembali. Namun, langkah sejumlah negara yang sudah melonggarkan pembatasan sosial membuat pihaknya mengaku mulai optimistis dan berharap para petenis langsung mempersiapkan diri sebelum kembali ke lapangan.
“Kami telah menetapkan batas waktu 15 Mei untuk turnamen pada Juli, pasca-Wimbledon dan 1 Juni untuk turnamen pada Agustus. Jadi, pada prinsipnya, kami akan mengatakan enam hingga delapan minggu sebelumnya membuat keputusan. Lebih lama dari itu, saya merasa itu akan sangat bodoh untuk membuat keputusan,” ujarnya.
Selain Nadal, petenis berkebangsaan Argentina, Diego Schwartzman, ternyata juga meragukan musim 2020 akan dilanjutkan. Dia menilai akan sangat sulit bagi tenis untuk kembali normal sebelum musim 2021. Apalagi ATP sudah memperpanjang penangguhan dua kali dan tidak akan ada turnamen setidaknya sampai 13 Juli mendatang. (Baca juga: Barty Bermain Tenis di Helipad RS, Andreescu Donasi Alat Medis)
Tidak hanya itu, pihak ATP bahkan berpikir untuk memperpanjang penangguhan setidaknya sampai 3 Agustus. “Informasi tentang kapan turnamen akan kembali dilanjutkan sangat sedikit. Pertama-tama, komunikasi dari ATP tentang pembatalan turnamen sangat buruk, saya pikir mereka juga kecolongan. Saya melihat, akan sangat sulit untuk berkompetisi pada musim ini,” ucap Schwartzman.
Sebelum penangguhan, petenis berperingkat 13 dunia itu melakoni empat turnamen tahun ini. Dia mengawalinya dengan memperkuat dan mengantarkan Argentina ke perempatfinal Piala ATP. Tiba di Melbourne beruntung main di Australia Terbuka, Schwartzman melaju sampai babak keempat sebelum kalah dari sang juara Novak Djokovic. (Raikhul Amar)
Pernyataan ini diharapkan menghapus keraguan sejumlah petenis papan atas yang pesimistis akan kelanjutan turnamen di tengah wabah Covid-19 yang tidak kunjung mereda. Ketua ATP Andrea Gaudenzi menyatakan optimistis turnamen tenis akan berlangsung di sisa tahun ini. Meskipun penularan virus corona belum terkendali, Gaudenzi meminta kepada pengemar tenis di seluruh dunia untuk tidak menghapus musim 2020. Pasalnya, masih ada waktu tujuh bulan sebelum berganti musim 2021. Karena itu, dia akan berusaha maksimal agar kompetisi bisa berlanjut secepat mungkin. (Baca: Australia Terbuka 2021 Susun Rencana Alternatif)
“Tidak bijaksana menyebutnya berhenti sekarang. Tidak ada yang tahu apa yang akan terjadi, kami ingin menjaga rasa optimisme. Jelas, mungkin ada beberapa opsi, bermain dengan tanpa penonton atau bagaimana menangani pembatasan perjalanan dari berbagai negara yang terdampak Covid-19. Tapi, kami belum membuat keputusan sejauh ini karena semuanya masih hipotesis,” kata Gaudenzi dilansir tennis365.
Gaudenzi berharap penjelasan itu menjadi jawaban keraguan sejumlah petenis akan kelanjutan musim ini. Salah satunya bintang asal Spanyol, Rafael Nadal. Peraih 19 gelar grand slam itu sudah tidak terlalu memikirkan semua agenda pada 2020 dan lebih mempersiapkan diri untuk ATP Tour 2021. Sikap ini bertolak belakang dengan pernyataan ATP yang tetap yakin musim bisa berlanjut.
Sampai saat ini turnamen tenis memang sedang ditangguhkan sejak awal Maret karena hampir semua negara di dunia sedang memerangi pandemi virus korona. Gaudenzi mengakui kondisi itu memang membuat beberapa orang pesimistis turnamen tenis bisa berlanjut kembali. Namun, langkah sejumlah negara yang sudah melonggarkan pembatasan sosial membuat pihaknya mengaku mulai optimistis dan berharap para petenis langsung mempersiapkan diri sebelum kembali ke lapangan.
“Kami telah menetapkan batas waktu 15 Mei untuk turnamen pada Juli, pasca-Wimbledon dan 1 Juni untuk turnamen pada Agustus. Jadi, pada prinsipnya, kami akan mengatakan enam hingga delapan minggu sebelumnya membuat keputusan. Lebih lama dari itu, saya merasa itu akan sangat bodoh untuk membuat keputusan,” ujarnya.
Selain Nadal, petenis berkebangsaan Argentina, Diego Schwartzman, ternyata juga meragukan musim 2020 akan dilanjutkan. Dia menilai akan sangat sulit bagi tenis untuk kembali normal sebelum musim 2021. Apalagi ATP sudah memperpanjang penangguhan dua kali dan tidak akan ada turnamen setidaknya sampai 13 Juli mendatang. (Baca juga: Barty Bermain Tenis di Helipad RS, Andreescu Donasi Alat Medis)
Tidak hanya itu, pihak ATP bahkan berpikir untuk memperpanjang penangguhan setidaknya sampai 3 Agustus. “Informasi tentang kapan turnamen akan kembali dilanjutkan sangat sedikit. Pertama-tama, komunikasi dari ATP tentang pembatalan turnamen sangat buruk, saya pikir mereka juga kecolongan. Saya melihat, akan sangat sulit untuk berkompetisi pada musim ini,” ucap Schwartzman.
Sebelum penangguhan, petenis berperingkat 13 dunia itu melakoni empat turnamen tahun ini. Dia mengawalinya dengan memperkuat dan mengantarkan Argentina ke perempatfinal Piala ATP. Tiba di Melbourne beruntung main di Australia Terbuka, Schwartzman melaju sampai babak keempat sebelum kalah dari sang juara Novak Djokovic. (Raikhul Amar)
(ysw)
tulis komentar anda