Australia Terbuka 2021 Susun Rencana Alternatif
loading...
A
A
A
MELBOURNE - Direktur Eksekutif Tennis Australia (TA) dan direktur turnamen Australia Terbuka Craig Tiley mengatakan pihaknya tengah menyiapkan berbagai rencana pergelaran grand slam tahun depan. Australia Terbuka 2021 akan diadakan di Melbourne di tengah kekhawatiran pandemik virus corona.
Pada pekan ini, Tiley mengakui Australia Terbuka 2021 bisa saja dibatalkan jika pandemi Covid-19 yang mendatangkan malapetaka secara global terus mengancam. Baik ATP dan WTA Tours ditangguhkan hingga setidaknya pertengahan Juli sebagai akibat dari krisis.
Grand Slam Wimbledon telah dibatalkan untuk tahun 2020, sementara Prancis Terbuka didorong ke September di tengah ketidakpastian mengenai Roland Garros dan turnamen AS Terbuka .
Berbicara pada hari Minggu (10/5/2020), Tiley mengatakan pihaknya telah menyusun rencana kontingensi (alternatif tindakan apabila hasil yang diharapkan gagal terwujud), meskipun dia yakin Australia Terbuka berada dalam 'posisi positif' pada Januari 2021 mendatang.
"Ini masa yang sangat tidak pasti karena kita semua tahu betul. Kami sedang mempersiapkan beberapa rencana ke depan. Kami tidak tahu apa yang akan terjadi di Januari," kata Tiley kepada World Wide Sports of Channel.
"Pada titik ini, hari ini, kami sedang mempersiapkan Australia Terbuka 2021, dengan menemukan cara untuk membawa 500 pemain internasional ke Australia. Pada saat yang sama, kami berharap bisa mendatangkan fans. Setidaknya itu penggemar di Australia-Selandia Baru."
"Tujuh bulan adalah waktu yang lama tetapi kami berencana untuk Australia Terbuka. Kami juga harus merencanakan skenario pemain saja tanpa penonton, juga kemungkinan memindahkan ke tempat lain atau tidak menggelarnya sama sekali."
"Kami merencanakan Australia Terbuka dengan semua pemain dan dengan orang Australia, dan kemungkinan, orang banyak Selandia Baru sebagai titik awal," tambahnya. "Kami akan memiliki beberapa pedoman untuk menjaga jarak sosial."
Ada lebih dari empat juta kasus yang dikonfirmasi di seluruh dunia terpapar virus corona, dengan lebih dari 280.400 kematian.
Di Australia, 97 orang meninggal karena virus mematikan tersebut, ketika negara tersebut mulai mengendurkan tindakan penguncian.
Lihat Juga: Tembus Final Australia Open 2024, Pebulu Tangkis Indonesia Disejajarkan dengan Roger Federer
Pada pekan ini, Tiley mengakui Australia Terbuka 2021 bisa saja dibatalkan jika pandemi Covid-19 yang mendatangkan malapetaka secara global terus mengancam. Baik ATP dan WTA Tours ditangguhkan hingga setidaknya pertengahan Juli sebagai akibat dari krisis.
Grand Slam Wimbledon telah dibatalkan untuk tahun 2020, sementara Prancis Terbuka didorong ke September di tengah ketidakpastian mengenai Roland Garros dan turnamen AS Terbuka .
Berbicara pada hari Minggu (10/5/2020), Tiley mengatakan pihaknya telah menyusun rencana kontingensi (alternatif tindakan apabila hasil yang diharapkan gagal terwujud), meskipun dia yakin Australia Terbuka berada dalam 'posisi positif' pada Januari 2021 mendatang.
"Ini masa yang sangat tidak pasti karena kita semua tahu betul. Kami sedang mempersiapkan beberapa rencana ke depan. Kami tidak tahu apa yang akan terjadi di Januari," kata Tiley kepada World Wide Sports of Channel.
"Pada titik ini, hari ini, kami sedang mempersiapkan Australia Terbuka 2021, dengan menemukan cara untuk membawa 500 pemain internasional ke Australia. Pada saat yang sama, kami berharap bisa mendatangkan fans. Setidaknya itu penggemar di Australia-Selandia Baru."
"Tujuh bulan adalah waktu yang lama tetapi kami berencana untuk Australia Terbuka. Kami juga harus merencanakan skenario pemain saja tanpa penonton, juga kemungkinan memindahkan ke tempat lain atau tidak menggelarnya sama sekali."
"Kami merencanakan Australia Terbuka dengan semua pemain dan dengan orang Australia, dan kemungkinan, orang banyak Selandia Baru sebagai titik awal," tambahnya. "Kami akan memiliki beberapa pedoman untuk menjaga jarak sosial."
Ada lebih dari empat juta kasus yang dikonfirmasi di seluruh dunia terpapar virus corona, dengan lebih dari 280.400 kematian.
Di Australia, 97 orang meninggal karena virus mematikan tersebut, ketika negara tersebut mulai mengendurkan tindakan penguncian.
Lihat Juga: Tembus Final Australia Open 2024, Pebulu Tangkis Indonesia Disejajarkan dengan Roger Federer
(sha)