Pengacara Maradona Cari Pekerja yang Foto di Samping Peti Jenazah sang Legenda

Jum'at, 27 November 2020 - 10:23 WIB
Pengacara Diego Maradona, Matias Morla, mengecam tindakan beberapa orang yang memanfaatkan kematian legenda Argentina untuk berbisnis dan menjadi terkenal / Foto: Ambito
BUENOS AIRES - Pengacara Diego Maradona , Matias Morla, mengecam tindakan beberapa orang yang memanfaatkan kematian legenda Argentina untuk berbisnis dan menjadi terkenal. Dia pun melihat kurangnya rasa hormat atas foto tubuh Golden Boy yang terbaring di dalam ruang duka menjadi viral.

Foto-foto tubuh Maradona terbaring di ruang duka sempat viral ketika seseorang menyebarnya di media sosial. Menurut laporan Marca, Jumat (27/11/2020), seorang karyawan rumah duka dipecat setelah memposting foto dirinya dengan jenazah Maradona. (Baca juga: Ribuan Pelayat Beri Penghormatan Terakhir untuk Maradona )

“Mengingat sifat viral dari gambar Diego di ranjang kematiannya, saya secara pribadi akan mencoba dan menemukan bajingan yang mengambil foto itu. Semua yang bertanggung jawab atas tindakan pengecut seperti itu akan membayarnya," tegas Morla.



Karyawan rumah duka itu diketahui bernama Diego Molina. Secara pribadi, dirinya sudah menyampaikan permintaan maaf kepada keluarga Maradona.

Namun demikian, upaya tersebut tidak akan menghentikan penyelidikan atas insiden tersebut. Kemungkinan akan ada tiga karyawan lain yang terlibat dalam pengambilan foto bersama Maradona. (Baca juga: Maldini Merasa Malu dan Harus Meminta Maaf kepada Maradona )

Morla melanjutkan kemarahannya setelah mengetahui identitas orang dalam gambar itu. "Diego Molina adalah bajingan yang mengambil foto di samping peti mati Diego Maradona. Untuk mengenang teman saya, saya tidak akan beristirahat sampai Anda membayar untuk tindakan seperti itu," pungkasnya.
(mirz)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More