Legenda MU Bingung, Derby Manchester Diakhiri dengan Peluk-pelukan
Minggu, 13 Desember 2020 - 20:02 WIB
MANCHESTER - Legendaris Manchester United Roy Keane dibuat bingung oleh 'kehangatan' yang tercipta di derby Manchester . Eks kapten The Red Devils itu mengkritik para pemain Manchester United dan Manchester City karena menunjukkan persahabatan mereka setelah pertandingan.
Derby pertama Liga Primer 2020/2021 digelar tanpa penonton di Old Trafford, Sabtu (12/12/2020) malam waktu lokal atau Minggu (13/12/2020) dini hari WIB. Semangat dan energi yang biasanya muncul dalam derby Manchester tenggelam oleh dinginnnya Old Trafford yang kosong. Kedua tim bermain imbang 0-0 setelah United yang mendapatkan hadiah penalti dibatalkan VAR. (Baca juga: Chelsea Kalah dari Everton, Lampard Menilai The BLues Tidak Lulus Ujian ).
“Pertandingan itu sangat buruk. Melihat tim, harusnya mereka menunjukkan keinginan untuk memenangkan pertandingan," kata Keane yang menjadi katalisator Man United dalam banyak derby Manchester selama 12 tahun di klub, kepada Sky Sports.
“Kami mendapat dua kartu kuning dalam derby. Saya belum pernah melihat begitu banyak pelukan dan obrolan setelah pertandingan. Saya hanya garuk-garuk kepala. Saya sangat frustasi." (Baca juga: Preview AC Milan vs Parma: Jaga Rekor Tak Terkalahkan ).
“Pada akhirnya, staf tersenyum dan berpelukan, para pemain mengobrol. Turun ke terowongan. Saya tidak mengerti. Semua orang ingin menjadi teman,” tambah pria 49 tahun itu, yang tekelnya pada Alf Inge Haaland dari Man City dalam pertandingan derby pada tahun 2001 mengakhiri karier pemain Norwegia itu.
Mantan rekan setim Keane di Man United, Gary Neville , bernada sama dengan komentar pemain Irlandia itu. “Tidak ada niat, baik di lapangan atau dari manajer untuk memenangkan pertandingan. Itu sangat buruk, dan kita tidak boleh menerimanya," ujar Neville. (Baca juga: Bantai Atletico 2-0, Zidane Beberkan Kunci Sukses Real Madrid ).
Man United memenangkan pertandingan Liga Primer musim lalu 2-0 tetapi Pelatih Ole Gunnar Solskjaer merasa pertandingan Sabtu kemarin adalah penampilan yang lebih lengkap, meskipun kurangnya hasrat ditunjukkan oleh timnya.
Namun Neville mengatakan bahwa Solskjaer harus mulai menerapkan gaya permainan yang lebih menyerang jika ingin tetap berada di kursi panas Old Trafford.
“Dalam enam hingga delapan bulan ke depan, mereka harus mendominasi pertandingan. Itu akan menjadi faktor penentu. Ini 'OK' saja, tapi itu bukanlah taktik bagi United untuk memenangkan pertandingan atau gelar,” tambah Neville.
Derby pertama Liga Primer 2020/2021 digelar tanpa penonton di Old Trafford, Sabtu (12/12/2020) malam waktu lokal atau Minggu (13/12/2020) dini hari WIB. Semangat dan energi yang biasanya muncul dalam derby Manchester tenggelam oleh dinginnnya Old Trafford yang kosong. Kedua tim bermain imbang 0-0 setelah United yang mendapatkan hadiah penalti dibatalkan VAR. (Baca juga: Chelsea Kalah dari Everton, Lampard Menilai The BLues Tidak Lulus Ujian ).
“Pertandingan itu sangat buruk. Melihat tim, harusnya mereka menunjukkan keinginan untuk memenangkan pertandingan," kata Keane yang menjadi katalisator Man United dalam banyak derby Manchester selama 12 tahun di klub, kepada Sky Sports.
“Kami mendapat dua kartu kuning dalam derby. Saya belum pernah melihat begitu banyak pelukan dan obrolan setelah pertandingan. Saya hanya garuk-garuk kepala. Saya sangat frustasi." (Baca juga: Preview AC Milan vs Parma: Jaga Rekor Tak Terkalahkan ).
“Pada akhirnya, staf tersenyum dan berpelukan, para pemain mengobrol. Turun ke terowongan. Saya tidak mengerti. Semua orang ingin menjadi teman,” tambah pria 49 tahun itu, yang tekelnya pada Alf Inge Haaland dari Man City dalam pertandingan derby pada tahun 2001 mengakhiri karier pemain Norwegia itu.
Mantan rekan setim Keane di Man United, Gary Neville , bernada sama dengan komentar pemain Irlandia itu. “Tidak ada niat, baik di lapangan atau dari manajer untuk memenangkan pertandingan. Itu sangat buruk, dan kita tidak boleh menerimanya," ujar Neville. (Baca juga: Bantai Atletico 2-0, Zidane Beberkan Kunci Sukses Real Madrid ).
Man United memenangkan pertandingan Liga Primer musim lalu 2-0 tetapi Pelatih Ole Gunnar Solskjaer merasa pertandingan Sabtu kemarin adalah penampilan yang lebih lengkap, meskipun kurangnya hasrat ditunjukkan oleh timnya.
Namun Neville mengatakan bahwa Solskjaer harus mulai menerapkan gaya permainan yang lebih menyerang jika ingin tetap berada di kursi panas Old Trafford.
“Dalam enam hingga delapan bulan ke depan, mereka harus mendominasi pertandingan. Itu akan menjadi faktor penentu. Ini 'OK' saja, tapi itu bukanlah taktik bagi United untuk memenangkan pertandingan atau gelar,” tambah Neville.
(sha)
tulis komentar anda