Antonio Cassano Ungkap Penyebab Tubuhnya Melar Bersama Madrid

Jum'at, 29 Januari 2021 - 21:30 WIB
Antonio Cassano./foto/arenacalcio


ROMA - Di manapun klubnya Antonio Cassano selalu menghadirkan masalah, termasuk ketika memperkuat Real Madrid . Mantan bintang tim nasional Italia tersebut secara sensasional mengklaim bahwa berat badannya naik drastis dalam tujuh bulan karena rutin memakan selai cokelat.

Cassano pernah dianggap sebagai prospek terpanas sepak bola Italia. Pada Januari 2006, Dia dengan sengit berpisah dengan AS Roma dan menandatangani kontrak dengan Real Madrid seharga 5 juta euro. Namun, karier Cassano di Santiago Bernabeu tidak berjalan mulus. Dia justru menghabiskan dua musim (2006-2008) yang menyedihkan bersama Los Blancos. Selama di Madrid, Cassano sering menuai kritik atas sikapnya dalam latihan dan di lapangan.



Sementara fisik dan kebugarannya juga menjadi poin pembicaraan yang besar. Setelah cukup lama bungkam, Cassano kini telah membuka tutup masalah berat badannya di Spanyol. Dia mengatakan kepada Christian Vieri di saluran Twitch bahwa selain cokelat adalah biang keladi penyebab kegemukan yang dialaminya sehingga kesulitan menampilkan bentuk permainan terbaiknya.

Tercatat, dari 29 penampilannya, Cassano hanya mencetak empat gol dan tiga assist.



"Di Madrid karier saya buruk. Saya berhasil menurunkan berat badan sekitar 12 kilogram. Kemudian Fabio Cannavaro tiba dan berat badan saya naik lagi. Selai cokelat adalah salah satu sponsor klub dan setiap bulan mereka memberi kami lima kilo produk. Dalam tujuh bulan saya bertambah 14 kilogram. Saya makan selai cokelat langsung dari botol dan saya tidak peduli. Saya malu,"ungkap Cassano dilansir dailystar.co.uk.

Meski mencicipi gelar Primera Liga pada 2007 bersama Los Blancos, kiprah Cassano di Madrid terhalang dengan kontroversi. Pria yang kini berusia 38 tahun tersebut bahka pernah diskors Madrid karena menyebut pelatih Fabio Capello "penipu daripada uang Monopoli". “Ketika Capello tiba, saya mencetak dua gol dalam dua pertandingan dan saya merasa seperti raja dunia. Setelah itu dia mengganti saya saat Madrid melawan Olympique Lyon, saya berdebat dengannya di Jerez dan Dia mengeluarkan saya dari tim,” terang Cassano.

Ketika aktif sebagai pesepakbola, Cassano memang memiliki talenta luar biasa tetapi tidak diimbangi dengan attitude yang baik. Cassano dikenal karena temperamennya, perilakunya yang buruk, dan kurangnya disiplin. Sepanjang kariernya, Cassano memperkuat delapan klub, AC Bari, AS Roma, Real Madrid, Sampdoria, AC Milan, Inter Milan, Parma dan Sampdoria. Dia sukses membawa Roma menjuarai Supercoppa Italiana (2001), Primera Liga untuk Madrid (2006/2007), Seri A (2010/11) dan Supercoppa Italia (2011) bersama Milan.
(ruf)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More