Pilot Langgar Aturan Federal, Hasil Penyidikan Kecelakaan Helikopter yang Ditumpangi Kobe Bryant
Rabu, 10 Februari 2021 - 22:04 WIB
LOS ANGELES - Kepala tim Investigasi Bill English membeberkan fakta terbaru terkait kecelakaan helikopter yang merenggut sembilan nyawa, termasuk Kobe Bryant dan putrinya Gianna di Calabasas, Amerika Serikat, Januari tahun lalu. Dari hasil penyidikan diketahui bahwa kecelakaan tragis itu disebabkan oleh kelalaian pilot Ara Zobayan.
Menurut penyidik, Zobayan melanggar aturan federal dengan terbang ke awan dan hampir pasti menjadi disorientasi (kebingungan). Mengingat saat itu kondisi cuacanya kurang bersahabat.
"Iklim yang tidak ramah itu tidak muncul secara tiba-tiba," tutur English dikutip dari Marca, Rabu (10/2/2021).
English juga menjelaskan bahwa kecelakaan itu terjadi hanya beberapa menit dari bandara tempat dia bisa mendarat. Sementara itu, Badan Keselamatan Transportasi Nasional menyatakan tidak ada tanda-tanda jelas kerusakan mesin yang signifikan.
Di bagian terpisah, Ketua Komisi Keselamatan Transportasi Amerika Serikat (NTSB), Robert Sumwalt, membenarkan bahwa Zobayan melanggar aturan federal. Itu disampaikannya dalam rapat dewan saat membahas kecelakaan helikopter di Calabasas, California, pada 26 Januari 2020 tersebut.
"Zobayan terbang di bawah aturan jarak pandang terbang (VFR), yang secara legal melarangnya untuk menembus awan. Namun, dia melanjutkan penerbangan VFR ini menembus awan, memasuki instrumen kondisi meteorologis," beber Sumwalt.
"Kami akan mencari tahu apakah pilot berada dalam tekanan untuk melanjutkan penerbangan, dan jika iya, siapa yang menekannya. Apa ekspektasi bagi pilot di bawah kebijakan perusahaan? Apakah ia memaksa dirinya sendiri? Tindakan apa yang seharusnya bisa dilakukan untuk menghindari terbang menembus awan?" Kami akan membahas fenomena disorientasi spasial, sensasi kuat dan menyesatkan yang bisa membingungkan pilot melakukan penerbangan visual di tengah kehilangan referensi jarak pandang dan jenis pelatihan semacam apa yang efektif mengatasi kondisi tersebut," pungkas Sumwalt.
Menurut penyidik, Zobayan melanggar aturan federal dengan terbang ke awan dan hampir pasti menjadi disorientasi (kebingungan). Mengingat saat itu kondisi cuacanya kurang bersahabat.
"Iklim yang tidak ramah itu tidak muncul secara tiba-tiba," tutur English dikutip dari Marca, Rabu (10/2/2021).
English juga menjelaskan bahwa kecelakaan itu terjadi hanya beberapa menit dari bandara tempat dia bisa mendarat. Sementara itu, Badan Keselamatan Transportasi Nasional menyatakan tidak ada tanda-tanda jelas kerusakan mesin yang signifikan.
Di bagian terpisah, Ketua Komisi Keselamatan Transportasi Amerika Serikat (NTSB), Robert Sumwalt, membenarkan bahwa Zobayan melanggar aturan federal. Itu disampaikannya dalam rapat dewan saat membahas kecelakaan helikopter di Calabasas, California, pada 26 Januari 2020 tersebut.
"Zobayan terbang di bawah aturan jarak pandang terbang (VFR), yang secara legal melarangnya untuk menembus awan. Namun, dia melanjutkan penerbangan VFR ini menembus awan, memasuki instrumen kondisi meteorologis," beber Sumwalt.
"Kami akan mencari tahu apakah pilot berada dalam tekanan untuk melanjutkan penerbangan, dan jika iya, siapa yang menekannya. Apa ekspektasi bagi pilot di bawah kebijakan perusahaan? Apakah ia memaksa dirinya sendiri? Tindakan apa yang seharusnya bisa dilakukan untuk menghindari terbang menembus awan?" Kami akan membahas fenomena disorientasi spasial, sensasi kuat dan menyesatkan yang bisa membingungkan pilot melakukan penerbangan visual di tengah kehilangan referensi jarak pandang dan jenis pelatihan semacam apa yang efektif mengatasi kondisi tersebut," pungkas Sumwalt.
(mirz)
tulis komentar anda