Susunan Pemain Porto vs Juventus: Ronaldo Siap Repotkan Pepe
Kamis, 18 Februari 2021 - 02:09 WIB
PORTO - Skuat Juventus sudah tiba di Stadion do Dragao. Pasukan Andrea Pirlo siap untuk menghadapi ujian berat leg pertama 16 besar Liga Champions 2020/2021 melawan tuan rumah Porto , Kamis (18/2/2021) dini hari WIB.
Perjalanan ke Portugal memberi Pirlo kesempatan untuk bangkit setelah menelan kekalahan melawan Napoli, akhir pekan kemarin. Mungkin agak meremehkan untuk mengatakan bahwa kompetisi sepak bola elit Eropa ini tidak memperlakukan Juventus dengan baik selama bertahun-tahun.
Trofi Si Kuping Besar sudah lama tak mendarat di Turin sejak musim 1995/1996. Artinya, sudah 25 tahun Si Nyonya Tua puasa gelar di Liga Champions.
Sejumlah perubahan pun dilakukan Juventus, mulai dari mendatangkan megabintang Cristiano Ronaldo hingga menunjuk Pirlo sebagai pelatih. Tapi ada banyak pekerjaan rumah yang harus segera dibereskan jika ingin mendapatkan stempel sebagai penguasa Eropa.
Ini berkaitan dengan penyelesaian akhir yang masih menjadi faktor utama. Pada pertandingan terakhir di Serie A misalnya. Juventus mampu mengancam gawang Napoli sebanyak 23 kali, dan hanya enam tepat sasaran tanpa mampu menggetarkan gawang tuan rumah.
Liga Champions telah terbukti menjadi cerita yang agak berbeda sejauh ini. Itu didasarkan pada statistik di mana Juve lebih efisien dalam menyerang. Mencetak rata-rata lebih dari dua gol per pertandingan (14 gol dalam enam pertandingan).
Alvaro Morata menjadi pencetak gol terbanyak dengan enam gol dan Juan Cuadrado pengumpan terbaik Juventus dengan lima. Jika mengacu pada statistik di Liga Champions, Juventus harus tampil ngotot saat peluit dibunyikan.
Perjalanan ke Portugal memberi Pirlo kesempatan untuk bangkit setelah menelan kekalahan melawan Napoli, akhir pekan kemarin. Mungkin agak meremehkan untuk mengatakan bahwa kompetisi sepak bola elit Eropa ini tidak memperlakukan Juventus dengan baik selama bertahun-tahun.
Trofi Si Kuping Besar sudah lama tak mendarat di Turin sejak musim 1995/1996. Artinya, sudah 25 tahun Si Nyonya Tua puasa gelar di Liga Champions.
Sejumlah perubahan pun dilakukan Juventus, mulai dari mendatangkan megabintang Cristiano Ronaldo hingga menunjuk Pirlo sebagai pelatih. Tapi ada banyak pekerjaan rumah yang harus segera dibereskan jika ingin mendapatkan stempel sebagai penguasa Eropa.
Ini berkaitan dengan penyelesaian akhir yang masih menjadi faktor utama. Pada pertandingan terakhir di Serie A misalnya. Juventus mampu mengancam gawang Napoli sebanyak 23 kali, dan hanya enam tepat sasaran tanpa mampu menggetarkan gawang tuan rumah.
Liga Champions telah terbukti menjadi cerita yang agak berbeda sejauh ini. Itu didasarkan pada statistik di mana Juve lebih efisien dalam menyerang. Mencetak rata-rata lebih dari dua gol per pertandingan (14 gol dalam enam pertandingan).
Alvaro Morata menjadi pencetak gol terbanyak dengan enam gol dan Juan Cuadrado pengumpan terbaik Juventus dengan lima. Jika mengacu pada statistik di Liga Champions, Juventus harus tampil ngotot saat peluit dibunyikan.
tulis komentar anda