Mantan Bos Honda Sebut Stoner Nyesel Pensiun Dini dari MotoGP

Senin, 18 Mei 2020 - 11:04 WIB
Mantan Team Principal Honda, Livio Suppo menilai Casey Stoner membuat keputusan mengenai masa depannya terlalu terburu-buru / Foto: Okezone
CATALUNYA - Mantan Team Principal Honda, Livio Suppo mengungkapkan fakta baru terkait perpisahan tim dengan pembalap fenomenal, Casey Stoner. Dalam sebuah kesempatan dia berbicara bahwa juara dunia dua kali di kelas utama MotoGP itu pernah menolak bayaran sebesar 10 juta euro per musim.

Delapan tahun lalu di Le Mans, Stoner mengumumkan perpisahannya dari ajang MotoGP alias pensiun dini. Saat itu Suppo dan Shuhei Nakamoto selaku Wakil Presiden HRC berusaha dengan segala cara untuk membuatnya berubah pikiran.

Tapi waktu untuk berkomunikasi tidak memungkinkan pihaknya untuk bernegosiasi. Tim Repsol Honda lantas mengalihkan perhatian pada Marc Marquez.



Sikap tim Honda memilih Marquez sempat menuai perhatian, sebab dia tidak memiliki pengalaman mengendarai mesin 1000cc. Tetapi semua keraguan itu mampu dibayar lunas oleh Marquez di mana dia berhasil menggondol gelar juara dunia MotoGP pada debutnya di kelas utama.

"Menurut saya, dia (Stoner) mengumumkan pensiunnya terlalu dini, sejak saat itu dia menganggap musim terlalu enteng. Padahal saat itu saya merasa senang dia berada di posisi ketiga dan senang melihat kemajuannya," ungkap Suppo dikutip dari Corsedimoto, Senin (18/5/2020).

Lebih jauh, Suppo menjelaskan alasan Stoner memutuskan pensiun. Selain merasa sudah tak ada lagi tantangan, pembalap Australia itu juga pernah menolak tawaran gaji yang diajukan Honda sebesar lebih dari 10 juta per musim. "Itu adalah tawaran yang mengerikan dan bagi seorang anak laki-laki berusia 27 tahun untuk mengatakan tidak berarti memiliki bola, atau Anda sangat gila atau sangat yakin."

Meski demikian, Suppo tetap menghargai keputusan Stoner. Tapi di sisi lain, banyak yang penasaran tentang duel Stoner dan Marquez di ajang pacuan kuda besi MotoGP.

"Saya sangat menghargai ini. Casey selalu konsisten, benar atau salah. Jadi kami berhenti berusaha, kami banyak meningkatkan, tidak masuk akal untuk memaksanya membalap dengan kecepatan penuh. Sayang sekali, pasti penasaran melihatnya melawan Marc," pungkas Suppo.
(bbk)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More