Peran Bradl Sebagai Pengganti Marquez Jadi Bahan Ghibah di MotoGP

Jum'at, 05 Maret 2021 - 22:05 WIB
Peran ganda Stefan Bradl sebagai tes rider Honda Racing Corporation (HRC) dans pengganti sementara Marc Marquez di MotoGP mulai menuai perdebatan. Foto: instagram
LOSAIL - Peran ganda Stefan Bradl sebagai tes rider Honda Racing Corporation (HRC) dans pengganti sementara Marc Marquez mulai menuai perdebatan jelang bergulirnya MotoGP 2021. Setidaknya dua petinggi tim rival meminta agar tugasnya dibatasi di masa depan.



Bradl mulai dipekerjakan sebagai pembalap tes HRC sejak 2019. Namun, tugas pembalap asal Jerman itu ternyata tak hanya menguji suku cadang motor, juga menjadi pengganti pembalap tim utama yang berhalangan tampil.



Contoh pada MotoGP 2019 di mana Bradl menggantikan Jorge Lorenzo pada tiga seri balapan. Hal serupa terulang lagi pada MotoGP 2020 ketika Marquez harus absen panjang. Pembalap berusia 31 tahun itu dipercaya tampil dalam 12 dari 14 seri.

Peran ganda itu menuai polemik di kubu lawan. Direktur Olahraga KTM, Pit Beirer menilai Bradl tidak berhak tampil sebanyak itu. Dia mendesak agar ada batasan yang jelas antara pembalap tes dan pengganti.

Itu harus sudah terselesaikan sebelum MotoGP 2021 bergulir. “HRC menikmati kesempatan untuk melakukan tes selayaknya tim yang mendapatkan konsesi. Ini tidak adil untuk pabrikan-pabrikan lainnya,” keluh Beirer,dilansir MotoSprint.

“Kami harus membahas apakah di masa depan seorang pembalap tes hanya diperbolehkan bertindak sebagai pengganti maksimal 3-4 balapan saja. Fokus utama kami bukan menentang Stefan, tetapi soal kesempatan yang sama,” tukas pria berusia 48 tahun itu.

Pendapat senada dilontarkan Direktur Tim Petronas Yamaha SRT, Johan Stigefelt. Menurutnya tidak pantas seorang pembalap tes mendapatkan kesempatan membalap sebanyak yang dirasakan Bradl musim lalu.

“Stefan Bradl semakin ke sini malah menjadi pembalap reguler. Saya tidak yakin dia berhak melakukan tes dan membalap sebanyak yang dilakukan musim lalu. Ini sesuatu yang harus diatasi,” tegas Stigefelt.

Keluhan Beirer dan Stigefelt cukup beralasan. Hadirnya Bradl pada balapan reguler dikhawatirkan bakal dimanfaatkan HRC untuk mengetes sejumlah suku cadang baru. Hal itu jelas-jelas berbeda dengan kesempatan tampil sebagai pengganti atau ketika diberi wildcard.



Pembalap tes memang diperkenankan tampil dengan fasilitas wildcard, setidaknya tiga kali sepanjang musim reguler. Wajar apabila Beirer dan Stigefelt keberatan dengan banyaknya jumlah balapan yang dijalani Bradl.
(mirz)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More