Barcelona Samai Rekor Terburuk di Liga Champions, Griezmann Akui Menyakitkan
Kamis, 11 Maret 2021 - 15:05 WIB
BARCELONA - Kutukan Barcelona di Liga Champions masih belum berakhir. Blaurgana baru saja disingkirkan Paris Saint Germain (PSG) di babak 16 besar. Itu jadi catatan terburuk dalam 14 tahun terakhir.
Masih teringat jelas bagaimana Barcelona jadi bahan ledekan setelah dipermalukan Bayern Muenchen 2-8 saat perempat final Liga Champions 2019/2020. Meski demikian, itu masih lebih baik dibandingkan catatan sekarang.
Lantaran ditahan PSG 1-1 pada leg kedua di Parc des Princes, Barcelona harus tersingkir dini. Ini mengulang hasil terburuk karena pertama kalinya lagi terhenti di babak 16 besar sejak 2006/2007. Artinya, sudah tiga kali El Azulgrana kandas di fase ini selama era Liga Champions.
Barcelona harus mengepak koper karena tidak bisa membalik kekalahan 1-4 dari PSG saat bentrok di Camp Nou. Penalti Kylian Mbappe pada menit ke-31 menghacurkan mimpi wakil LaLiga itu. Ya, meski bisa dibalas Lionel Messi enam kemudian, Barca sudah hilang harapan.
Ini mendapat sorotan Antoine Griezmann. Penyerang asal Prancis itu mengakui tersingkirnya Barcelona lebih awal di Liga Champions sangat menyakitkan. Dia merasa Blaugrana tidak layak mengalami nasib seperti ini.
“Permain yang kami tampilkan di lapangan sempat memberi kami harapan akan yang mungkin bisa terjadi. Tapi, kami sangat kecewa karena kami ingin lolos. Baik fans maupun kami (para pemain) tidak layak tersingkir sedini ini,” ucap Griezmann, dilansir marca.
Lantaran tersingkir lagi dari Liga Champions, Barcelona harus melanjutkan penantiannya sejak terakhir kali jadi juara pada 2014/2015. Sedangkan bagi Griezmann, dia juga terpaksa mengubur lagi impiannya meraih gelar perdana di kompetisi tertinggi Benua Biru itu.
Walau sakit, Griezmann mengucapkan selamat kepada PSG, khususnya Keylor Navas. Pasalnya, mantan kiper Real Madrid itu menjadi biang keladi sulitnya Barcelona mencetak gol lewat penyelamatan gemilang.
“Keylor Navas menikmati pertandingan yang luar biasa, dan juga pertandingan sebelumnya (leg pertama) dimana kami seharusnya melakukan lebih. Kiper itu menampilkan performa bagus. Saya harus mengucapkan selamat untuknya,” pungkas mantan bomber Atletico Madrid itu.
Apapun itu, Griezmann dan Barcelona kini harus bersiap menutup musim 2020/2021 dengan tangan hampa. Sebab, pada edisi 2006/2007 setelah tersingkir di babak 16 besar Liga Champions, klub Katalan itu pada akhirnya tidak mampu meraih satu gelar pun.
Masih teringat jelas bagaimana Barcelona jadi bahan ledekan setelah dipermalukan Bayern Muenchen 2-8 saat perempat final Liga Champions 2019/2020. Meski demikian, itu masih lebih baik dibandingkan catatan sekarang.
Lantaran ditahan PSG 1-1 pada leg kedua di Parc des Princes, Barcelona harus tersingkir dini. Ini mengulang hasil terburuk karena pertama kalinya lagi terhenti di babak 16 besar sejak 2006/2007. Artinya, sudah tiga kali El Azulgrana kandas di fase ini selama era Liga Champions.
Barcelona harus mengepak koper karena tidak bisa membalik kekalahan 1-4 dari PSG saat bentrok di Camp Nou. Penalti Kylian Mbappe pada menit ke-31 menghacurkan mimpi wakil LaLiga itu. Ya, meski bisa dibalas Lionel Messi enam kemudian, Barca sudah hilang harapan.
Ini mendapat sorotan Antoine Griezmann. Penyerang asal Prancis itu mengakui tersingkirnya Barcelona lebih awal di Liga Champions sangat menyakitkan. Dia merasa Blaugrana tidak layak mengalami nasib seperti ini.
“Permain yang kami tampilkan di lapangan sempat memberi kami harapan akan yang mungkin bisa terjadi. Tapi, kami sangat kecewa karena kami ingin lolos. Baik fans maupun kami (para pemain) tidak layak tersingkir sedini ini,” ucap Griezmann, dilansir marca.
Lantaran tersingkir lagi dari Liga Champions, Barcelona harus melanjutkan penantiannya sejak terakhir kali jadi juara pada 2014/2015. Sedangkan bagi Griezmann, dia juga terpaksa mengubur lagi impiannya meraih gelar perdana di kompetisi tertinggi Benua Biru itu.
Walau sakit, Griezmann mengucapkan selamat kepada PSG, khususnya Keylor Navas. Pasalnya, mantan kiper Real Madrid itu menjadi biang keladi sulitnya Barcelona mencetak gol lewat penyelamatan gemilang.
“Keylor Navas menikmati pertandingan yang luar biasa, dan juga pertandingan sebelumnya (leg pertama) dimana kami seharusnya melakukan lebih. Kiper itu menampilkan performa bagus. Saya harus mengucapkan selamat untuknya,” pungkas mantan bomber Atletico Madrid itu.
Apapun itu, Griezmann dan Barcelona kini harus bersiap menutup musim 2020/2021 dengan tangan hampa. Sebab, pada edisi 2006/2007 setelah tersingkir di babak 16 besar Liga Champions, klub Katalan itu pada akhirnya tidak mampu meraih satu gelar pun.
(mirz)
tulis komentar anda