Kapten Legendaris Roma Nyesal Ludahi Poulsen di Piala Eropa 2004
Jum'at, 26 Maret 2021 - 15:37 WIB
ROMA - Francesco Totti ternyata merasa sangat berat mengakhiri karir sebagai pemain sepak bola. Kapten legendaris AS Roma itu juga mengungkapkan bahwa meludahi Christian Paulsen adalah keburukan.
Totti pensiun pada 2017 setelah hubungannya dengan pelatih Roma saat itu, Luciano Spalletti runtuh. Dia mengutarakan sebenarnya tidak ingin cepat-cepat pensiun dan merasa terpaksa melakukannya karena kondisi.
“Saya terpaksa melakukannya dan kami bisa menemukan solusi bersama. Saya ingin membuat keputusan sendiri. Ceritanya berakhir ketika Spalletti meninggalkan Roma dan saya pensiun. Tidak ada gunanya membicarakan tentang apa yang akan terjadi. Kami berdua salah, klub juga melakukan kesalahan, tapi itu masa lalu,” kata Totti dalam wawancara dengan surat kabar Il Corriere della Sera dilansir football-italia.net.
Totti mengungkapkan sebagai kapten Roma dan pesepakbola, dia dicintai sekaligus dibenci. Terkadang, salah satu pilar penting Italia saat menjuarai Piala Dunia 2006 tersebut merasa terpukul dan emosional ketika melihat berita mengenai pensiunnya dari Roma.
Terasa sangat wajar mengingat pada periode 1992-2017, Totti adalah ikon Roma. Sebagai kapten, dia sukses mempersembahkan Serie A: 2000–01,Coppa Italia: 2006–07, 2007–08 dan Supercoppa Italiana: 2001, 2007. Total, dari 786 penampilannya, Totti mencetak 307 gol.
“Roma hampir seperti rumah pertama saya, tumbuh besar di sana dan akan mati di sana. Tidak mungkin meninggalkan Trigoria, tapi aku harus mengambil keputusan itu. Sekarang penggemar membuat saya merasa seperti legenda pertandingan, kemanapun saya pergi, di Italia atau Eropa, saya diliputi cinta sejati, yang tidak akan pernah saya bayangkan,” lanjut Totti.
Selain di level klub, pria 44 tahun tersebut rupanya menyimpan penyesalan saat dia meludahi Poulsen ketika Italia versus Denmark pada pertandingan pembuka fase grup Piala Eropa 2004. Menurut Totti, itu adalah sesuatu yang tidak perlu terjadi.
Akibatnya, Totti dilarang tampil hingga semifinal. Absennya suami dari model Ilary Blasi itu berdampak besar terhadap performa Italia. Italia hanya finish di urutan ketiga klasemen Grup C. Dari tiga pertandingan, mereka hanya meraih satu kemenangan dan dua imbang. Torehan buruk membuat Gli Azzurri tersingkir lebih awal.
“Pelanggaran terhadap Balotelli dan meludah ke Poulsen di Piala Eropa 2004. Itu adalah hal terburuk yang dapat saya lakukan dan masih tidak dapat menjelaskan mengapa saya melakukannya," pungkas Totti.
Totti pensiun pada 2017 setelah hubungannya dengan pelatih Roma saat itu, Luciano Spalletti runtuh. Dia mengutarakan sebenarnya tidak ingin cepat-cepat pensiun dan merasa terpaksa melakukannya karena kondisi.
“Saya terpaksa melakukannya dan kami bisa menemukan solusi bersama. Saya ingin membuat keputusan sendiri. Ceritanya berakhir ketika Spalletti meninggalkan Roma dan saya pensiun. Tidak ada gunanya membicarakan tentang apa yang akan terjadi. Kami berdua salah, klub juga melakukan kesalahan, tapi itu masa lalu,” kata Totti dalam wawancara dengan surat kabar Il Corriere della Sera dilansir football-italia.net.
Totti mengungkapkan sebagai kapten Roma dan pesepakbola, dia dicintai sekaligus dibenci. Terkadang, salah satu pilar penting Italia saat menjuarai Piala Dunia 2006 tersebut merasa terpukul dan emosional ketika melihat berita mengenai pensiunnya dari Roma.
Terasa sangat wajar mengingat pada periode 1992-2017, Totti adalah ikon Roma. Sebagai kapten, dia sukses mempersembahkan Serie A: 2000–01,Coppa Italia: 2006–07, 2007–08 dan Supercoppa Italiana: 2001, 2007. Total, dari 786 penampilannya, Totti mencetak 307 gol.
“Roma hampir seperti rumah pertama saya, tumbuh besar di sana dan akan mati di sana. Tidak mungkin meninggalkan Trigoria, tapi aku harus mengambil keputusan itu. Sekarang penggemar membuat saya merasa seperti legenda pertandingan, kemanapun saya pergi, di Italia atau Eropa, saya diliputi cinta sejati, yang tidak akan pernah saya bayangkan,” lanjut Totti.
Selain di level klub, pria 44 tahun tersebut rupanya menyimpan penyesalan saat dia meludahi Poulsen ketika Italia versus Denmark pada pertandingan pembuka fase grup Piala Eropa 2004. Menurut Totti, itu adalah sesuatu yang tidak perlu terjadi.
Akibatnya, Totti dilarang tampil hingga semifinal. Absennya suami dari model Ilary Blasi itu berdampak besar terhadap performa Italia. Italia hanya finish di urutan ketiga klasemen Grup C. Dari tiga pertandingan, mereka hanya meraih satu kemenangan dan dua imbang. Torehan buruk membuat Gli Azzurri tersingkir lebih awal.
“Pelanggaran terhadap Balotelli dan meludah ke Poulsen di Piala Eropa 2004. Itu adalah hal terburuk yang dapat saya lakukan dan masih tidak dapat menjelaskan mengapa saya melakukannya," pungkas Totti.
(abr)
tulis komentar anda