Bisa Rebut Scudetto, Conte Mengaku Sempat Ragu Jadi Pelatih Inter Milan
Senin, 03 Mei 2021 - 16:05 WIB
MILAN - Pelatih Inter Milan, Antonio Conte merasa sangat senang bisa membawa pasukanya menjuarai Serie A 2020/2021. Ini membuatnya terkenang dengan kisah ketika dulu mendapat tawaran untuk membesut I Nerazzurri.
Conte menilai keberhasilannya merebut Scudetto merupakan pencapaian yang luar biasa. Sebab, juru taktik asal Italia itu sempat merasa ragu dan pesimis saat mendapat tawaran pekerjaan untuk menangani Inter pada dua tahun silam.
Mantan pelatih Chelsea itu tidak bisa berbohong bahwa ketika datang ke Giuseppe Meazza pada 2019, Inter adalah tim buruk. Dia harus berjuang sangat keras untuk membawa Lautaro Martinez naik level.
“Saya akan menempatkan ini diantara kesuksesan terpenting dalam karier saya.Itu sulit, karena ini bukanlah pilihan yang mudah bagi saya untuk datang ke Inter, pada saat tim tidak kompetitif atau memiliki sumber daya untuk mencapai sesuatu yang penting,” ungkap Conte.
Conte juga harus menerima banyak kritikan ketika memutuskan untuk melatih Inter yang notabene rival Juventus. Soalnya, dia termasuk sosok pelatih yang berhasil membawa La Vecchia Signora meraih tiga gelar Scudetto secara beruntun mulai 2011/2012.
Cibiran makin keras karena Conte tidak bisa berbuat banyak saat debut musimnya sebagai pelatih Inter. Pada edisi 2019/2020, La Beneamata hanya jadi runner-up Serie A dan semifinalis Coppa Italia. Lalu, terdegradasi ke Liga Europa dari Liga Champions dimana hanya bisa jadi finalis.
“Ditambah saya pergi ke klub yang menjadi rival dengan Juventus, di mana saya bermain selama bertahun-tahun, dan yang mendominasi liga. Ada banyak situasi negatif yang saya alami,” lanjut Conte.
Kini, tidak ada penyesalan lagi dalam benak Conte dengan memilih Inter. Dia justru sangat tertantang untuk bisa mengelola Inter dari nol. Dan, dengan Scudetto yang baru saja diraih, pelatih berusia 51 tahun itu merasa pengorbanannya telah terbayarkan.
Alhasil, Conte masuk jajaran pelatih yang meraih Scudetto bersama dua klub berbeda. “Tetapi, saya menerima tantangan dengan semangat yang besar, dan saya pikir kerja keras membayar semua pengorbanan itu,” pungkas bekas gelandang tengah Juventus itu, dilansir Football Italia.
Inter sendiri memastikan gelar juara Serie A musim ini pada Minggu (2/5/2021) malam WIB. Kepastian itu didapat setelah Atalanta gagal memenangi laga kontra Sassuolo pada giornata ke-34 lantaran laga berakhir 1-1.
Conte menilai keberhasilannya merebut Scudetto merupakan pencapaian yang luar biasa. Sebab, juru taktik asal Italia itu sempat merasa ragu dan pesimis saat mendapat tawaran pekerjaan untuk menangani Inter pada dua tahun silam.
Mantan pelatih Chelsea itu tidak bisa berbohong bahwa ketika datang ke Giuseppe Meazza pada 2019, Inter adalah tim buruk. Dia harus berjuang sangat keras untuk membawa Lautaro Martinez naik level.
“Saya akan menempatkan ini diantara kesuksesan terpenting dalam karier saya.Itu sulit, karena ini bukanlah pilihan yang mudah bagi saya untuk datang ke Inter, pada saat tim tidak kompetitif atau memiliki sumber daya untuk mencapai sesuatu yang penting,” ungkap Conte.
Conte juga harus menerima banyak kritikan ketika memutuskan untuk melatih Inter yang notabene rival Juventus. Soalnya, dia termasuk sosok pelatih yang berhasil membawa La Vecchia Signora meraih tiga gelar Scudetto secara beruntun mulai 2011/2012.
Cibiran makin keras karena Conte tidak bisa berbuat banyak saat debut musimnya sebagai pelatih Inter. Pada edisi 2019/2020, La Beneamata hanya jadi runner-up Serie A dan semifinalis Coppa Italia. Lalu, terdegradasi ke Liga Europa dari Liga Champions dimana hanya bisa jadi finalis.
“Ditambah saya pergi ke klub yang menjadi rival dengan Juventus, di mana saya bermain selama bertahun-tahun, dan yang mendominasi liga. Ada banyak situasi negatif yang saya alami,” lanjut Conte.
Kini, tidak ada penyesalan lagi dalam benak Conte dengan memilih Inter. Dia justru sangat tertantang untuk bisa mengelola Inter dari nol. Dan, dengan Scudetto yang baru saja diraih, pelatih berusia 51 tahun itu merasa pengorbanannya telah terbayarkan.
Alhasil, Conte masuk jajaran pelatih yang meraih Scudetto bersama dua klub berbeda. “Tetapi, saya menerima tantangan dengan semangat yang besar, dan saya pikir kerja keras membayar semua pengorbanan itu,” pungkas bekas gelandang tengah Juventus itu, dilansir Football Italia.
Inter sendiri memastikan gelar juara Serie A musim ini pada Minggu (2/5/2021) malam WIB. Kepastian itu didapat setelah Atalanta gagal memenangi laga kontra Sassuolo pada giornata ke-34 lantaran laga berakhir 1-1.
(mirz)
tulis komentar anda