Anthony Ginting Ogah Sesumbar Meski Unggul Rekor Pertemuan dari Anders Antonsen
Jum'at, 30 Juli 2021 - 11:05 WIB
Ginting memiliki rekor baik melawan Antonsens selama tiga kali pertemuan mereka. Pemain kelahiran Cimahi ini membuka kemenangan pertama saat berjumpa di 16 besar Malaysia Masters 2018. Saat itu dia menang 21-14 dan 21-14.
Pertemuan berikutnya terjadi satu tahun kemudian yakni China Open 2019 yang saat itu Ginting menang rubber game 18-21, 21-5, dan 21-4. Setelah itu pertemuan terakhir pada Januari 2020 di partai puncak Indonesia Masters dengan kemenangan 17-21, 21-5, dan 21-9.
Meski selalu menang, Ginting tak mau menjadikan itu sebagai patokan di laga berikutnya. Dia melihat perkembangan Antonsen semakin baik dan tentu mengalami perubahan yang meski diwaspadai.
"Saya memang unggul head to head 3-0 tapi saya tetap harus waspada dengan permainan dia, apalagi kami sudah lama tidak bertemu pasti akan ada perubahan," kata Ginting dikutip dari rilis PBSI yang diterima MPI.
Ginting pun memiliki jeda satu hari sebelum partai tersebut terselenggara. Ia memanfaatkan hal itu untuk istirahat sekaligus mempelajari permainan Antonsen.
"Ada jeda satu hari akan saya gunakan untuk recovery sambil mempelajari permainan Antonsen," lanjut Ginting.
Ginting menjadi satu-satunya harapan Indonesia di nomor tunggal putra yang masih tersisa untuk mendulang medali. Sebelumnya Jonatan Christie di nomor yang sama harus tersingkir di tangan wakil China Shi Yuqi dengan skor 11-21, 9-21.
Lihat Juga: Pordasi Sambut Target NOC Indonesia Loloskan 100 Atlet Termasuk Berkuda ke Olimpiade LA 2028
Pertemuan berikutnya terjadi satu tahun kemudian yakni China Open 2019 yang saat itu Ginting menang rubber game 18-21, 21-5, dan 21-4. Setelah itu pertemuan terakhir pada Januari 2020 di partai puncak Indonesia Masters dengan kemenangan 17-21, 21-5, dan 21-9.
Meski selalu menang, Ginting tak mau menjadikan itu sebagai patokan di laga berikutnya. Dia melihat perkembangan Antonsen semakin baik dan tentu mengalami perubahan yang meski diwaspadai.
"Saya memang unggul head to head 3-0 tapi saya tetap harus waspada dengan permainan dia, apalagi kami sudah lama tidak bertemu pasti akan ada perubahan," kata Ginting dikutip dari rilis PBSI yang diterima MPI.
Ginting pun memiliki jeda satu hari sebelum partai tersebut terselenggara. Ia memanfaatkan hal itu untuk istirahat sekaligus mempelajari permainan Antonsen.
Baca Juga
"Ada jeda satu hari akan saya gunakan untuk recovery sambil mempelajari permainan Antonsen," lanjut Ginting.
Ginting menjadi satu-satunya harapan Indonesia di nomor tunggal putra yang masih tersisa untuk mendulang medali. Sebelumnya Jonatan Christie di nomor yang sama harus tersingkir di tangan wakil China Shi Yuqi dengan skor 11-21, 9-21.
Lihat Juga: Pordasi Sambut Target NOC Indonesia Loloskan 100 Atlet Termasuk Berkuda ke Olimpiade LA 2028
(mirz)
tulis komentar anda