Liga 1 dan Liga 2 Tanpa Penonton, Menpora: Yang Nobar Bakal Ditindak
Jum'at, 06 Agustus 2021 - 20:04 WIB
Berdasarkan paparan PSSI dan LIB, Menpora menjelaskan bahwa tempat penyelenggaran atau venue untuk pertandingan dilakukan secara fleksibel dengan mengikuti siutasi dan level 2 atau masuk kategori aman. Selain itu, masyarakat nantinya akan tetap menonton di rumah. Sebab, akan dilakukan siaran langsung oleh televisi dan livestreaming di media sosial seperti Piala Menpora yang lalu.
"Dan tidak boleh ada nonton bareng, karena tadi saya mengingatkan itu kepada teman-teman. Apabila ada yang sebunyi-bunyi melakukan nonton bareng ya silahkan informasikan saja kepada penyelenggara dan PSSI pasti akan segera ditindak," jelasnya.
Sementara itu, untuk yang berada di dalam stadion hanya boleh berapa orang saja. Mereka harus mematuhi protokol kesehatan yakni saat berangkat ke tempat pertandingan sudah dilakukan tes swab dan dites lagi sebelum masuk stadion. "Sebenarnya kalau saya melihat penyelenggaranya sudah siap, apalagi fleksibel menyesuaikan dengan situasi, ini luar biasa,” katanya.
Di samping itu, kompetisi ini harus digelar dengan sejumlah alasan antara lain untuk menjadi hiburan masyarakat. Apalagi sekarang ini orang terkurung di dalam rumahnya dan pasti merasa bosan. Diharapkan, dengan kompetisi liga ini imun masyarakat naik di tengah wabah ini.
“Kemudian dari segi ekonomi pasti akan berputar lagi, berapa pemain, berapa pelatih, berapa official yang hidupnya tergantung secara ekonomi dari berputarnya kompetisi atau dari kegiatan sepakbola ini,” ungkapnya.
Bukan hanya itu, pada tahun 2023, Indonesia akan menjadi tuan rumah Piala Dunia U-23 atau FIFA World Cup U-23. Tentu saja Indonesia tidak hanya diharapkan jadi tuan rumah yang baik, tapi harus meraih prestasi dalam ajang ini.
“Coba bayangkan kalau nggak ada kompetisi, ada kompetisi saja untuk membentuk Timnas setengah mati, harus mencari pemain. Apalagi kalo tidak ada kompetisi. Kita tidak ingin, kita hanya menjadi penyelenggara saja,” pungkasnya.
Lihat Juga: Timnas Futsal Indonesia Ranking 24, Menpora: Kita Genjot dan Pastikan Prestasi Makin Tinggi di Dunia
"Dan tidak boleh ada nonton bareng, karena tadi saya mengingatkan itu kepada teman-teman. Apabila ada yang sebunyi-bunyi melakukan nonton bareng ya silahkan informasikan saja kepada penyelenggara dan PSSI pasti akan segera ditindak," jelasnya.
Sementara itu, untuk yang berada di dalam stadion hanya boleh berapa orang saja. Mereka harus mematuhi protokol kesehatan yakni saat berangkat ke tempat pertandingan sudah dilakukan tes swab dan dites lagi sebelum masuk stadion. "Sebenarnya kalau saya melihat penyelenggaranya sudah siap, apalagi fleksibel menyesuaikan dengan situasi, ini luar biasa,” katanya.
Di samping itu, kompetisi ini harus digelar dengan sejumlah alasan antara lain untuk menjadi hiburan masyarakat. Apalagi sekarang ini orang terkurung di dalam rumahnya dan pasti merasa bosan. Diharapkan, dengan kompetisi liga ini imun masyarakat naik di tengah wabah ini.
“Kemudian dari segi ekonomi pasti akan berputar lagi, berapa pemain, berapa pelatih, berapa official yang hidupnya tergantung secara ekonomi dari berputarnya kompetisi atau dari kegiatan sepakbola ini,” ungkapnya.
Bukan hanya itu, pada tahun 2023, Indonesia akan menjadi tuan rumah Piala Dunia U-23 atau FIFA World Cup U-23. Tentu saja Indonesia tidak hanya diharapkan jadi tuan rumah yang baik, tapi harus meraih prestasi dalam ajang ini.
“Coba bayangkan kalau nggak ada kompetisi, ada kompetisi saja untuk membentuk Timnas setengah mati, harus mencari pemain. Apalagi kalo tidak ada kompetisi. Kita tidak ingin, kita hanya menjadi penyelenggara saja,” pungkasnya.
Lihat Juga: Timnas Futsal Indonesia Ranking 24, Menpora: Kita Genjot dan Pastikan Prestasi Makin Tinggi di Dunia
(yov)
tulis komentar anda