Liga 1 dan Liga 2 Tanpa Penonton, Menpora: Yang Nobar Bakal Ditindak

Jum'at, 06 Agustus 2021 - 20:04 WIB
loading...
Liga 1 dan Liga 2 Tanpa Penonton, Menpora: Yang Nobar Bakal Ditindak
Menpora Zainudin Amali merasa yakin PSSI dan PT Liga Indonesia Baru (LIB) selaku penyelenggara mampu menyelenggarakan kegiatan kompetisi sepak bola Liga 1 dan Liga 2 dengan protokol kesehatan yang ketat dan disiplin / Foto: Kemenpora
A A A
JAKARTA - Menpora Zainudin Amali merasa yakin PSSI dan PT Liga Indonesia Baru (LIB) selaku penyelenggara mampu menyelenggarakan kegiatan kompetisi sepak bola Liga 1 dan Liga 2 dengan protokol kesehatan yang ketat dan disiplin mengingat masih dalam situasi pandemi Covid-19. Rencananya, Liga 1 dan Liga 2 musim 2021/2022 akan bergulir pada 20 Agustus mendatang.

Hal tersebut disampaikan Menpora usai mendengarkan paparan Ketua Umum PSSI, Mochamad Iriawan dan Direktur Utama PT Liga Indonesia Baru (LIB) Akhmad Hadian Lukita dalam memimpin Rapat Koordinasi (Rakor) terkait rencana kompetisi Liga 1 dan Liga 2 secara virtual, Jumat (6/8).

Rapat ini turut dihadiri pula Kepala Biro Operasional Staf Operasi (Karobinops Sops) Polri, Brigjen Pol Roma Hutajulu dan Plt. Direktur Kesiapsiagaan BNPB, Pangarso Suryotomo. Keyakinan Menpora tersebut bukan tanpa alasan. Pasalnya, keadaan pandemi saat ini angka penularan virus di berbagai daerah di Indonesia sudah menunjukan penurunan.

BACA JUGA: Terkait Bergulirnya Liga 1 dan Liga 2, Menpora Akui Ada Desakan

Satu sisi, upaya pemerintah untuk melakukan vaksin kepada masyarakat sudah dilakukan dengan baik. Di sisi lain, kegiatan olahraga juga harus terus dilakukan dengan terobosan dan kreatifitas.

"Nah kita sudah punya pengalaman melakukan kegiatan tengah-tengah pandemi. Turnamen pramusim bulan Maret dan April yang lalu dan itu sukses. Pengalaman itu menjadi pelajaran yang sangat berharga buat kita untuk menjalankan Liga 1 dan Liga 2,” ujar Menpora Amali.

Dengan suksesnya turnamen pramusim Piala Menpora, itu artinya penyelenggara memiliki kemampuan untuk menggelar kegiatan walaupun dalam suasana extra ordinary atau luar biasa karena pandemi. Walaupun turnamen waktunya lebih pendek dan kompetisi agak panjang sedikit, namun kompetisi nantinya dilaksanakan dengan fleksibel dan protokolnya lebih ketat.

"Ternyata dari pemaparan tadi, kita menyimpulkan bahwa PSSI dan LIB siap. Bahkan lebih ketat dari apa yang dilaksanakan ketika turnamen pramusim Piala Menpora yang lalu. Jadi kalau dari sisi teknis penyelenggaraan sebagaimana yang sudah dipaparkan oleh PSSI dan LIB kita punya keyakinan bahwa penyelenggara mampu melaksanakan itu,” ungkapnya.

BACA JUGA: Lionel Messi Mangkir dalam Konferensi Pers Barcelona, Laporta: Dia Kecewa

Berdasarkan paparan PSSI dan LIB, Menpora menjelaskan bahwa tempat penyelenggaran atau venue untuk pertandingan dilakukan secara fleksibel dengan mengikuti siutasi dan level 2 atau masuk kategori aman. Selain itu, masyarakat nantinya akan tetap menonton di rumah. Sebab, akan dilakukan siaran langsung oleh televisi dan livestreaming di media sosial seperti Piala Menpora yang lalu.

"Dan tidak boleh ada nonton bareng, karena tadi saya mengingatkan itu kepada teman-teman. Apabila ada yang sebunyi-bunyi melakukan nonton bareng ya silahkan informasikan saja kepada penyelenggara dan PSSI pasti akan segera ditindak," jelasnya.

Sementara itu, untuk yang berada di dalam stadion hanya boleh berapa orang saja. Mereka harus mematuhi protokol kesehatan yakni saat berangkat ke tempat pertandingan sudah dilakukan tes swab dan dites lagi sebelum masuk stadion. "Sebenarnya kalau saya melihat penyelenggaranya sudah siap, apalagi fleksibel menyesuaikan dengan situasi, ini luar biasa,” katanya.

Di samping itu, kompetisi ini harus digelar dengan sejumlah alasan antara lain untuk menjadi hiburan masyarakat. Apalagi sekarang ini orang terkurung di dalam rumahnya dan pasti merasa bosan. Diharapkan, dengan kompetisi liga ini imun masyarakat naik di tengah wabah ini.

“Kemudian dari segi ekonomi pasti akan berputar lagi, berapa pemain, berapa pelatih, berapa official yang hidupnya tergantung secara ekonomi dari berputarnya kompetisi atau dari kegiatan sepakbola ini,” ungkapnya.

Bukan hanya itu, pada tahun 2023, Indonesia akan menjadi tuan rumah Piala Dunia U-23 atau FIFA World Cup U-23. Tentu saja Indonesia tidak hanya diharapkan jadi tuan rumah yang baik, tapi harus meraih prestasi dalam ajang ini.

“Coba bayangkan kalau nggak ada kompetisi, ada kompetisi saja untuk membentuk Timnas setengah mati, harus mencari pemain. Apalagi kalo tidak ada kompetisi. Kita tidak ingin, kita hanya menjadi penyelenggara saja,” pungkasnya.
(yov)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1160 seconds (0.1#10.140)