Binder Sukses dalam Perjudian di MotoGP Austria 2021, Bagnaia: Keputusan Gila!
Senin, 16 Agustus 2021 - 23:01 WIB
SPIELBERG - Drama kemenangan Brad Binder di MotoGP Austria 2021 , Minggu (15/8/2021) malam WIB, mendapat banyak sorotan. Pembalap KTM Red Bull yang sukses menjadi juara dengan menggunakan ban slick di trek basah itu menuai koemntar dari Francesco Bagnaia, yang finis kedua.
Bagnaia menyebut penampilan Binder benar-benar gila. Pembalap asal Afrika Selatan itu melakukan perjudian dengan tidak mengganti set-up motor normalnya dengan set-up trek basah saat hujan mengguyur Red Bull Ring pada lap ke-22.
“Dia (Binder) benar-benar gila, saya pikir itu hanya sesuatu yang bisa dilakukan Jack (Miller) atau Brad karena sudah dua lap sebelumnya dengan sedikit hujan saya kesulitan,” kata Bagnaia dilansir dari Motorsport Week, Senin (16/8/2021).
“Keputusan untuk tetap menggunakan slick adalah keputusan yang gila tentunya,” imbuhnya.
Binder berhasil meraih podium pertamanya pada MotoGP Austria 2021 setelah setahun sejak kemenangannya di GP Republik Ceko 2020. Pembalap berusia 26 tahun itu berani mengambil risiko dengan terus melaju di depan dan tidak masuk kandang untuk mengganti set-up motor normalnya dengan set-up trek basah.
Bagnaia yang finis di belakang Binder, memuji keputusan gilanya itu. Pembalap asal Italia itu mengungkapkan keputusan yang diambil Binder adalah benar karena penampilan pembalap KTM Red Bull itu luar biasa dalam kondisi basah.
“Itu adalah pilihan yang sulit untuk mengubah motor tetapi itu adalah pilihan yang benar karena Brad luar biasa dalam kondisi basah dengan ban slicks.,” jelas pemuda kelahiran Turin itu.
Pecco -panggilan Bagnaia- juga menjelaskan perbedaan yang dirasakan oleh pembalap yang menggunakan motor dengan set-up trek basah dan pembalap yang tetap melaju dengan ban slicks di trek basah. Perbedaan itu membuat dia bisa menyalip banyak pembalap di lap terakhir dan finis di posisi dua.
“Ada perbedaan besar antara kami (pembalap dengan set-up trek basah) dan mereka (pembalap set-up normal) di trek basah. Mereka tidak memiliki grip dan kami memilikinya,” jelas Pecco.
“Tetapi saya tidak mengira akan finis di podium dan saya sangat marah sebelum garis finis, tetapi kemudian saya menyalip di lap terakhir. Saya mencoba menghitungnya (berapa pembalap yang disalip) tetapi saya kehilangan hitungan ketika saya berada di urutan keempat,” pungkasnya.
Bagnaia menyebut penampilan Binder benar-benar gila. Pembalap asal Afrika Selatan itu melakukan perjudian dengan tidak mengganti set-up motor normalnya dengan set-up trek basah saat hujan mengguyur Red Bull Ring pada lap ke-22.
“Dia (Binder) benar-benar gila, saya pikir itu hanya sesuatu yang bisa dilakukan Jack (Miller) atau Brad karena sudah dua lap sebelumnya dengan sedikit hujan saya kesulitan,” kata Bagnaia dilansir dari Motorsport Week, Senin (16/8/2021).
“Keputusan untuk tetap menggunakan slick adalah keputusan yang gila tentunya,” imbuhnya.
Binder berhasil meraih podium pertamanya pada MotoGP Austria 2021 setelah setahun sejak kemenangannya di GP Republik Ceko 2020. Pembalap berusia 26 tahun itu berani mengambil risiko dengan terus melaju di depan dan tidak masuk kandang untuk mengganti set-up motor normalnya dengan set-up trek basah.
Bagnaia yang finis di belakang Binder, memuji keputusan gilanya itu. Pembalap asal Italia itu mengungkapkan keputusan yang diambil Binder adalah benar karena penampilan pembalap KTM Red Bull itu luar biasa dalam kondisi basah.
“Itu adalah pilihan yang sulit untuk mengubah motor tetapi itu adalah pilihan yang benar karena Brad luar biasa dalam kondisi basah dengan ban slicks.,” jelas pemuda kelahiran Turin itu.
Pecco -panggilan Bagnaia- juga menjelaskan perbedaan yang dirasakan oleh pembalap yang menggunakan motor dengan set-up trek basah dan pembalap yang tetap melaju dengan ban slicks di trek basah. Perbedaan itu membuat dia bisa menyalip banyak pembalap di lap terakhir dan finis di posisi dua.
“Ada perbedaan besar antara kami (pembalap dengan set-up trek basah) dan mereka (pembalap set-up normal) di trek basah. Mereka tidak memiliki grip dan kami memilikinya,” jelas Pecco.
“Tetapi saya tidak mengira akan finis di podium dan saya sangat marah sebelum garis finis, tetapi kemudian saya menyalip di lap terakhir. Saya mencoba menghitungnya (berapa pembalap yang disalip) tetapi saya kehilangan hitungan ketika saya berada di urutan keempat,” pungkasnya.
(sha)
tulis komentar anda