Pahlawan Olahraga Indonesia, Rochi Putiray Si Nyentrik Haus Gol
Selasa, 17 Agustus 2021 - 06:06 WIB
Milan yang saat itu ditukangi Carlos Ancelotti mampu mencetak gol terlebih dahulu di awal babak kedua lewat Andriy Shevcenko memanfaatkan umpan silang Serginho. Namun, Kitchee membalas dengan dua gol Rochi di menit 67 dan 80.
Meski tidak diperkuat oleh banyak pemain bintangnya, Ancelotti sedikit kesal karena kekalahan itu. Tapi menurutnya, yang terpenting adalah permainan itu bisa menghibur banyak penonton.
Sedangkan Rochi yang menjadi aktor kemenangan Kitchee, mengaku senang bisa mendapat kesempatan untuk melawan tim raksasa dari Italia itu. Dia merasa seperti sedang bermimpi karena bisa mencetak dua gol melawan tim sekelas Milan.
Selain diingat karena kepiawaiannya mencetak gol, Rochimudah sekali diingat karena penampilannya yang unik. Dia sering merubah rambutnya menjadi berbagai warna. Tak hanya itu, dia juga sering memakai sepatu berwarna-warni atau bahkan berbeda merek antara sepatu kanan dan sepatu kiri.
Di level timnas, Rochi pernah membawa pulang medali emas untuk Timnas Indonesia pada SEA Games 1991 di Filipina, tentunya lewat cabang sepak bola. Selama membela Timnas Garuda sejak 1991 hingga 2004, Rochy membela timnas sebanyak 41 kali dan mencetak 17 gol.
Selain Arseto dan Persija, Rochi juga pernah membela PSM Makassar, Persijatim Solo FC, PSPS Pekanbaru dan PSS Sleman di penghujung karirnya. Dia pensiun pada musim 2006-2007 di usia 37 tahun.
Pada Desember 2018, namanya sempat kembali ke permukaan. Hal itu disebabkan oleh perkataan Rochi di salah satu acara diskusi sepakbola soal pengaturan skor pertandingan di Liga Indonesia yang sudah terjadi sejak zamannya.
Bahkan dia terang-terangan menyebut kalau Liga 1 2018 telah diatur juaranya, yakni Persija Jakarta. Ucapannya itu benar, Persija keluar sebagai juara Liga 1 pada musim itu.
Kabar terakhir yang didapat pada 2020, Rochi sedang sibuk melatih tim sepakbola wanita, Jakarta 69. Selain itu, dia juga sempat melatih Timnas Pelajar U-16 tahun lalu.
Lihat Juga: Rochy Putiray Bandingkan Zamannya dengan Era Shin Tae-yong: Pemain Timnas Indonesia Sekarang Beruntung!
Meski tidak diperkuat oleh banyak pemain bintangnya, Ancelotti sedikit kesal karena kekalahan itu. Tapi menurutnya, yang terpenting adalah permainan itu bisa menghibur banyak penonton.
Sedangkan Rochi yang menjadi aktor kemenangan Kitchee, mengaku senang bisa mendapat kesempatan untuk melawan tim raksasa dari Italia itu. Dia merasa seperti sedang bermimpi karena bisa mencetak dua gol melawan tim sekelas Milan.
Selain diingat karena kepiawaiannya mencetak gol, Rochimudah sekali diingat karena penampilannya yang unik. Dia sering merubah rambutnya menjadi berbagai warna. Tak hanya itu, dia juga sering memakai sepatu berwarna-warni atau bahkan berbeda merek antara sepatu kanan dan sepatu kiri.
Di level timnas, Rochi pernah membawa pulang medali emas untuk Timnas Indonesia pada SEA Games 1991 di Filipina, tentunya lewat cabang sepak bola. Selama membela Timnas Garuda sejak 1991 hingga 2004, Rochy membela timnas sebanyak 41 kali dan mencetak 17 gol.
Selain Arseto dan Persija, Rochi juga pernah membela PSM Makassar, Persijatim Solo FC, PSPS Pekanbaru dan PSS Sleman di penghujung karirnya. Dia pensiun pada musim 2006-2007 di usia 37 tahun.
Pada Desember 2018, namanya sempat kembali ke permukaan. Hal itu disebabkan oleh perkataan Rochi di salah satu acara diskusi sepakbola soal pengaturan skor pertandingan di Liga Indonesia yang sudah terjadi sejak zamannya.
Bahkan dia terang-terangan menyebut kalau Liga 1 2018 telah diatur juaranya, yakni Persija Jakarta. Ucapannya itu benar, Persija keluar sebagai juara Liga 1 pada musim itu.
Kabar terakhir yang didapat pada 2020, Rochi sedang sibuk melatih tim sepakbola wanita, Jakarta 69. Selain itu, dia juga sempat melatih Timnas Pelajar U-16 tahun lalu.
Lihat Juga: Rochy Putiray Bandingkan Zamannya dengan Era Shin Tae-yong: Pemain Timnas Indonesia Sekarang Beruntung!
(sto)
tulis komentar anda